Istana Besar di Surga dan Penghuninya (2)

Rabu, 19 Mei 2021 - 21:33 WIB
loading...
Istana Besar di Surga dan Penghuninya (2)
Di Surga tidak ada pohon melainkan batangnya dari emas. Para penghuninya duduk di atas dipan-dipan bertahtahkan emas intan permata. Foto ilustrasi/Ist
A A A
Menjadi raja atau ratu di dunia merupakan impian semua orang. Tetapi kenikmatan yang dirasakan penghuni surga jauh lebih nikmat daripada kedudukan raja di dunia.

Di surga terdapat istana besar dan megah yang terbuat dari emas dan mutiara. Para penghuni surga duduk di atas dipan-dipan bertahtahkan emas intan permata. Mereka dimuliakan Allah dengan dilayani pemuda yang tetap muda. Piring-piring dari emas dan piala-piala diedarkan untuk mereka. Semua keinginannya terkabul sekedipan mata.

Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dalam sunannya dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhamamd shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di Surga tidak ada pohon melainkan batangnya dari emas."

Di dalam musnadnya, Abu Ya’la al-Maushili meriwayatkan dari Asma bahwa Rasulullah bersabda: "Sang pengendara menempuh perjalanan selama 100 tahun untuk melintasi naungan dahannya. Beliau juga bersabda: "Seratus orang pengendara bernaung di bawah dahannya. Hamparannya emas, sedangkan buahnya seakan-akan kendi air."

Di dunia banyak orang menyukai suara musik sehingga mereka begitu menikmati serta terbuai dengannya. Di saat yang sama mereka biasanya lalai untuk berzikir mengingat Allah Maha Terpuji karena konsentrasinya hanya untuk mendengar musik tersebut.

Sedangkan para ahli surga ketika di dunia, mereka tidak menyibukkan dirinya dengan hiburan. Mereka bersabar dalam ketaatan sembari menanti janji Allah.

Abu Nu'aim meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda: "Di surga terdapat pohon yang batangnya terbuat dari emas dan cabang-cabangnya dari Zamrud dan permata. Ketika angin bertiup menerpanya, terdengarlah suara yang sangat merdu. Tidak ada satu pun yang dapat menandingi keindahannya."

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لَنَا إِذَا كُنَّا عِنْدَكَ رَقَّتْ قُلُوبُنَا وَزَهِدْنَا فِي الدُّنْيَا وَكُنَّا مِنْ أَهْلِ الْآخِرَةِ فَإِذَا خَرَجْنَا مِنْ عِنْدِكَ فَآنَسْنَا أَهَالِينَا وَشَمَمْنَا أَوْلَادَنَا أَنْكَرْنَا أَنْفُسَنَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ أَنَّكُمْ تَكُونُونَ إِذَا خَرَجْتُمْ مِنْ عِنْدِي كُنْتُمْ عَلَى حَالِكُمْ ذَلِكَ لَزَارَتْكُمْ الْمَلَائِكَةُ فِي بُيُوتِكُمْ وَلَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَجَاءَ اللَّهُ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ كَيْ يُذْنِبُوا فَيَغْفِرَ لَهُمْ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِمَّ خُلِقَ الْخَلْقُ قَالَ مِنْ الْمَاءِ قُلْنَا الْجَنَّةُ مَا بِنَاؤُهَا قَالَ لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ وَمِلَاطُهَا الْمِسْكُ الْأَذْفَرُ وَحَصْبَاؤُهَا اللُّؤْلُؤُ وَالْيَاقُوتُ وَتُرْبَتُهَا الزَّعْفَرَانُ مَنْ دَخَلَهَا يَنْعَمُ لَا يَبْأَسُ وَيَخْلُدُ لَا يَمُوتُ لَا تَبْلَى ثِيَابُهُمْ وَلَا يَفْنَى شَبَابُهُمْ ثُمَّ قَالَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ وَعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ(رواه الترمذي )

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Kami berkata, 'Wahai Rasulullah, mengapa jika kami sedang berada di sisimu, hati kami menjadi lembut, kami menjadi zuhud terhadap kehidupan duniawi, dan kami merasa seperti ahli surga. Akan tetapi jika kami meninggalkanmu (pergi dari sisimu) maka hati kami menjadi sayang (condongi terhadap keluarga, sibuk dengan urusan anak-anak kami, dan kami menjadi orang yang mengingkari diri kami sendiri?'

Rasulullah menjawab: "Jika kalian pergi dari sisiku (meninggalkanku) dengan keadaan seperti sekarang ini, maka para Malaikat akan menghampiri rumah-rumah kalian. Jika kalian tidak melakukan dosa, maka Allah akan mendatangkan makhluk yang baru yang melakukan dosa, namun Allah pasti akan mengampuni mereka." Ia berkata, "Aku berkata. 'Wahai Rasulullah! Makhluk itu diciptakan dari apa?' Beliau menjawab. 'Dari air'.

Kami bertanya kembali, 'Apa bahan bangunan surga?' Beliau menjawab, 'Surga dibangun dari batu bata yang terbuat dari perak dan emas, sedangkan pelapurnya adalah minyak misik yang sangat harum; kerikilnya adalah mutiara dan yaqut, dan tanahnya adalah zafaran. Siapa saja yang masuk ke dalamnya, maka ia akan merasa nikmat (bahagia) dan tidak merasa sengsara, akan kekal dan tidak akan mati, pakaiannya tidak rusak, dan keremajaannya tidak luntur (punah) '.

Beliau melanjutkan: "Ada tiga orang yang doanya tidak akan tertolak, yaitu: seorang imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa seperti ketika ia berbuka, dan doa orang yang teraniaya (terzhalimi). Allah akan mengangkat doanya ke atas awan dan membuka pintu-pintu langit bagi (doanya) itu."

Lalu Allah berfirman: "Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meskipun setelah lewat waktunya". (HR. Tirmidzi) Shahih Ash-Shahihah (2/692-693).

Kenikmatan di Surga
Bangunan dan taman di surga beserta isinya terbuat dari bahan pilihan logam mulia dan batu mulia; emas, perak, intan berlian, yaqud, misik dan mutiara, serta bahan lain yang tidak pernah terlintas di pikiran manusia. Sehingga bangunan dan taman di surga berkilauan, sedap dipandang mata.

Tidak ada permasalahan sedikitpun di surga karena semuanya sudah tersedia. Pakaian dari sutra tebal dan tipis tidak pernah lusuh serta tetap dalam keadaan baru. Umur laki-laki penghuni surga selalu seperti umur Nabi Isa 'alahissalam. Ketika diangkat ke sisi-Nya 33 tahun dan perempuan sebaya dengannya. Walaupun lama sekali tinggal di surga tidak bertambah tua dan tetap muda. Betah tinggal di dalam surga dan tidak ada kekhawatiran akan berakhir, karena Allah Maha Benar di dalam Al-Qur'an menjanjikan hidup selama-lamanya.

Firman Allah Ta'ala:

لَّا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا إِلَّا سَلَٰمًا ۖ وَلَهُمْ رِزْقُهُمْ فِيهَا بُكْرَةً وَعَشِيًّا

"Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam surga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezekinya di surga itu tiap-tiap pagi dan petang." (QS. Maryam: 62)

Rezeki maknanya anugerah apa saja yang diberikan Allah Maha Luas Karunia-Nya. Bisa juga diartikan makanan atau minuman yang akan diberikan kepada penduduk surga pada waktu pagi dan petang. Bukan berarti selain kedua waktu tersebut, Allah Maha Meluaskan Rezeki tidak memberikan rezekinya kepada penghuni surga.

Kapanpun menginginkan makan atau minum, pada saat itu langsung terkabul, tidak perlu menunggu pada waktu pagi atau sore. Dari firman Allah Maha Mulia tersebut, tentunya ada sesuatu yang spesial dianugerahkan oleh-Nya.

Penduduk surga merasa sangat beruntung karena terselamat dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Setiap berjumpa dengan penduduk surga yang lain, pembicaraannya tentang rasa syukurnya karena telah terselamat dari api neraka dan azab Allah.

Dalam Al-Qur'an disebutkan: "Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (QS. Fathir: 35)

Kata-kata keselamatan tidak bosan-bosannya diucapkan, karena kenikmatan yang tiada tara di surga silih berganti dan makin lama semakin nikmat. Demikian gambaran Istana surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya. Semoga Allah berkenan memasukkan kita ke dalam surga-Nya. Aamiin!

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0751 seconds (0.1#10.140)