Nama Bayi Perempuan Menurut Islam dan Al-Qur'an
loading...
A
A
A
Inspirasi nama bayi perempuan menurut Islam dan Al-Qur'an, bisa kita ambil untuk buah hati kita yang baru lahir. Banyak kata dalam Al-Qur'an yang bermakna dan mengandung arti kata kebaikan.
Dalam Islam, memberikan nama juga telah ditetapkan sesuai syariat serta anjuran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam. Setiap pasangan suami-istri disarankan memilih nama yang bukan hanya bagus, tetapi juga mengandung doa yang baik untuk anak. Karena, terkadang nama-nama yang diambil sangat indah baik diucapkan ataupun ditulis. Akan tetapi bila tidak mengetahui makna dan artinya, malah menjadi bumerang bagi si anak. Karena itu, hendaknya kita menghindari hal-hal sebagai berikut:
1. Nama dengan makna negatif
Orang-orang yang belum memahami bahasa Arab dan tak mengulik arti dari kata yang mereka temukan berisiko menggunakan nama dengan makna negatif. Beberapa nama yang sebaiknya dihindari untuk anak mencakup harb, hayyah, kalb, dan jahsy.
Apabila diartikan, harb merupakan perang, hayyah dapat berarti ular, kalb memiliki arti anjing, sedangkan jahsy berarti kasar. Oleh karena itu para orangtua perlu memeriksa kamus terlebih dulu sebelum menentukan nama untuk si bayi.
2. Nama dicatut dari tokoh yang zalim
Tokoh-tokoh besar sering kali dijadikan acuan orang tua untuk menamai sang buah hati. Namun, seperti poin sebelumnya, tanpa melakukan riset , orang tua berisiko menggunakan nama tokoh-tokoh yang dikenal zalim pada masanya.
3. Nama berhubungan dengan syahwat
Risiko ini memang lebih sering terjadi pada penamaan anak perempuan, tetapi tak ada salahnya diwaspadai. Sekilas, nama-nama yang berkaitan dengan syahwat terdengar indah. Sayangnya, nama tersebut kurang dianjurkan dalam Islam. Sebagai contoh, ada ahlaam yang merujuk pada impian dan ariij yang berparti wangi. Sementara nama-nama anak perempuan ada yang lebih menjejak seperti ghaadah yang dapat diartikan sebagai gadis lembut dan syaadiah yang bermakna seorang biduanita.
4. Nama mengarah pada perilaku buruk
Nama-nama yang masuk ke dalam kategori ini tak kalah berbahaya dari poin sebelumnya. Misalnya saja asyar yang berarti jahat, balidah yang berarti bodoh/pandir, hingga haqidah yang berarti dengki. Walau sekilas bagus, nama islami tersebut jelas bermakna jelek.
5. Nama yang mempunyai makna berhala
Seperti yang diketahui, Islam melarang umatnya menyembah berhala. Namun, tidak sedikit orang yang belum tahu kalau berhala acap kali diberikan nama. Salah satunya adalah Isaaf yang kadang diubah menjadi Israf yang dapat diartikan sebagai melampaui batas atau berlebihan.
Lantas, bagaimana cara memberikan nama anak sesuai syariat islam? Dilansir dari situs AZIslam.com, berikut langkah-langkahnya:
1. Pemberian nama merupakan hak ayah
Walau pemberian nama menjadi hak para ayah, bukan berarti ibu tak bisa ambil andil dalam prosesnya. Sebagai sosok yang menjalani kehamilan selama kurang lebih sembilan bulan, mereka dapat membantu ayah memilah nama anak laki-laki islami yang baik.
2. Menyematkan nasab nama untuk anak
Di akhirat kelak, Allah Swt akan memanggil nama-nama tiap muslim yang diikuti nama ayah dengan menambahkan bin (anak laki-laki) dan binti (anak perempuan). Oleh karena itu, nasab atau garis keturunan dalam Islam sang buah hati berasal dari sang ayah. Kalau ayah mengikuti syariah serta bahasa Arab, sang anak akan tak akan menemukan bahaya yang merugikan.
Dalam Islam, memberikan nama juga telah ditetapkan sesuai syariat serta anjuran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa sallam. Setiap pasangan suami-istri disarankan memilih nama yang bukan hanya bagus, tetapi juga mengandung doa yang baik untuk anak. Karena, terkadang nama-nama yang diambil sangat indah baik diucapkan ataupun ditulis. Akan tetapi bila tidak mengetahui makna dan artinya, malah menjadi bumerang bagi si anak. Karena itu, hendaknya kita menghindari hal-hal sebagai berikut:
1. Nama dengan makna negatif
Orang-orang yang belum memahami bahasa Arab dan tak mengulik arti dari kata yang mereka temukan berisiko menggunakan nama dengan makna negatif. Beberapa nama yang sebaiknya dihindari untuk anak mencakup harb, hayyah, kalb, dan jahsy.
Apabila diartikan, harb merupakan perang, hayyah dapat berarti ular, kalb memiliki arti anjing, sedangkan jahsy berarti kasar. Oleh karena itu para orangtua perlu memeriksa kamus terlebih dulu sebelum menentukan nama untuk si bayi.
2. Nama dicatut dari tokoh yang zalim
Tokoh-tokoh besar sering kali dijadikan acuan orang tua untuk menamai sang buah hati. Namun, seperti poin sebelumnya, tanpa melakukan riset , orang tua berisiko menggunakan nama tokoh-tokoh yang dikenal zalim pada masanya.
3. Nama berhubungan dengan syahwat
Risiko ini memang lebih sering terjadi pada penamaan anak perempuan, tetapi tak ada salahnya diwaspadai. Sekilas, nama-nama yang berkaitan dengan syahwat terdengar indah. Sayangnya, nama tersebut kurang dianjurkan dalam Islam. Sebagai contoh, ada ahlaam yang merujuk pada impian dan ariij yang berparti wangi. Sementara nama-nama anak perempuan ada yang lebih menjejak seperti ghaadah yang dapat diartikan sebagai gadis lembut dan syaadiah yang bermakna seorang biduanita.
4. Nama mengarah pada perilaku buruk
Nama-nama yang masuk ke dalam kategori ini tak kalah berbahaya dari poin sebelumnya. Misalnya saja asyar yang berarti jahat, balidah yang berarti bodoh/pandir, hingga haqidah yang berarti dengki. Walau sekilas bagus, nama islami tersebut jelas bermakna jelek.
5. Nama yang mempunyai makna berhala
Seperti yang diketahui, Islam melarang umatnya menyembah berhala. Namun, tidak sedikit orang yang belum tahu kalau berhala acap kali diberikan nama. Salah satunya adalah Isaaf yang kadang diubah menjadi Israf yang dapat diartikan sebagai melampaui batas atau berlebihan.
Lantas, bagaimana cara memberikan nama anak sesuai syariat islam? Dilansir dari situs AZIslam.com, berikut langkah-langkahnya:
1. Pemberian nama merupakan hak ayah
Walau pemberian nama menjadi hak para ayah, bukan berarti ibu tak bisa ambil andil dalam prosesnya. Sebagai sosok yang menjalani kehamilan selama kurang lebih sembilan bulan, mereka dapat membantu ayah memilah nama anak laki-laki islami yang baik.
2. Menyematkan nasab nama untuk anak
Di akhirat kelak, Allah Swt akan memanggil nama-nama tiap muslim yang diikuti nama ayah dengan menambahkan bin (anak laki-laki) dan binti (anak perempuan). Oleh karena itu, nasab atau garis keturunan dalam Islam sang buah hati berasal dari sang ayah. Kalau ayah mengikuti syariah serta bahasa Arab, sang anak akan tak akan menemukan bahaya yang merugikan.