Ibadah dan Sabar Adalah Vaksin Terampuh
loading...
A
A
A
Pandemi Covid-19 yang merenggut banyak nyawa di dunia menyadarkan kita bahwa manusia itu sejatinya lemah. Dalam situasi saat ini, Ibadah dan Sabar diyakini sebagai vaksin terampuh.
Di tengah merebaknya wabah Corona saat ini, semua negara berlomba-lomba melakukan vaksinasi sebagai upaya ikhtiar membentengi warganya termasuk Indonesia. Dalam ilmu medis, vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Tidak ada yang salah dengan program vaksinasi ini. Namun, upaya ikhtiar secara medis hendaknya seiring dengan jalan agama yang memberi banyak solusi atas persoalan hidup manusia. Tak ada tempat berlindung yang mampu mengatasi dan memberikan manfaat maupun mudharat kecuali sang Khalik Yang Maha Kuasa.
Jika kita mengulas apa yang terjadi hari ini tentu semuanya merupakan ketentuan Zat Yang Maha Perkasa, Allah 'Azza wa Jalla. Tak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan atas kehendak Nya.
Dalam perspektif Islam, apa saja yang terjadi di muka bumi termasuk turunnya hujan atau jatuhnya daun telah tercatat dalam Lauhul Mahfuzh sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Ini diterangkan dalam Hadis Sahih, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرُ الخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
"Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR Muslim No 2653, dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash)
Apa yang terjadi saat ini bukan berarti datang begitu saja, tetapi terjadi dengan sebab-sebabnya sebagaimana ketentuan Allah Yang Maha Agung.
Pengasuh Yayasan Al-Fachriyah Tangerang Al-Habib Jindan bin Novel Salim Jindan dalam satu tausiyah di Ponpes Al-Fachriyah mengatakan, ibadah dan sabar adalah obat terbaik di zaman ini.
"Mana lebih ampuh vitamin apa sabar? Sabar. Vaksin apa sabar? Sabar. Sabar itu vaksin terampuh," katanya saat memberi ceramah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan umatnya agar berserah diri itu kepada Allah, bukan kepada makhluk. Siapa yang berharap hanya kepada Allah dijamin tidak akan kecewa.
Ibadah Adalah Vaksin
Orang yang istiqamah dalam mengerjakan ibadah insya Allah akan dilindungi dari keburukan dan wabah, urusan rezeki dicukupi dan masalahnya diberi jalan keluar. Hakikat orang bertakwa tidak akan pernah jauh dari ibadah.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla niscaya Dia akan berikan kepadanya jalan keluar (solusi untuk seluruh problematikanya)." (QS. Ath-Thalaq: Ayat 2)
Di Ayat selanjutnya, Allah memberi kabar gembira: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq: Ayat 3)
Solusi itu ada di tangan Allah. Maka tempuhlah sebab-sebab untuk mendapatkan keridhaan-Nya agar Dia berkenan memberikan solusi untuk semua problematika kita.
Mari kita renungkan pesan Habib Jindan berikut. Setiap hari apakah kita mengerjakan sholat Dhuha secara sempurna 8 raka'at, sholat witir 3 raka'at, afdhalnya 11 raka'at. Orang yang rutin mengerjakan sholat Dhuha itu nafasnya akan membakar setan.
"Dia di pagi hari sudah sholat Subuh berjamaah. Kemudian ngaji, baca Wirdhul Lathif, Baca Ratib, sedekah di pagi hari, sholat Dhuha, maka insya Allah dia aman dari segala gangguan," kata Habib Jindan.
Saat ini yang paling terkena dampaknya adalah yang bertumpu kepada selain Allah. Tidaklah ditimpa musibah melainkan apa yang dia takutkan.
"Ya Allaah, jangan jadikan ketergantunganku kepada selain engkau dan jadikan aku kaum yang mencintai Allah dan dicintai Allah," kata Habib Jindan memanjatkan doa.
Orang sekarang semangatnya hanya mengejar dunia, giliran diajak sholat sebentar dulu, diajak ngaji sebentar dulu.
Ilmu yang tidak mewariskan takut kepada Allah itu ilmu yang tidak bemanfaat. Kejarlah akhirat, insya Allah dunia akan mengikuti.
"Ini zamannya banyak diam. Zamannya melazimkan ibadah di rumah. Ini zaman ridha dengan rezeki yang Allah berikan. Harus banyak sabar di zaman begini. Orang kalau takut sama Allah bagus, tapi kalau takut kepada selain Allah itu celaka," pesan Habib yang pernah menimba ilmu di Tarim Yaman ini.
Karena itu, mari perbanyak ibadah dan sabar. Ketahuilah jalan yang lurus itu takut kepada Allah, bukan kepada yang lain. Mari perbaiki prasangka kepada Allah, kepada Nabi Muhammad, kepada ulama dan kaum shalihin. Termasuk bentuk sangka buruk kalau ke masjid mengira ada virus.
Justru di masjid ada obat, tapi jalankan dulu sunnah-sunnahnya termasuk sempurnakan wudhunya. Sholat dengan khusyuk dan sempurna, hadirkan hati hanya kepada Allah. Jika kita bisa memaksimalkan ibadah dan sabar dengan sempurna, insya Allah pertolongan Allah akan datang. Semoga wabah ini segera diangkat Allah. Aamiin!
Wallahu A'lam
Di tengah merebaknya wabah Corona saat ini, semua negara berlomba-lomba melakukan vaksinasi sebagai upaya ikhtiar membentengi warganya termasuk Indonesia. Dalam ilmu medis, vaksin adalah zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit.
Tidak ada yang salah dengan program vaksinasi ini. Namun, upaya ikhtiar secara medis hendaknya seiring dengan jalan agama yang memberi banyak solusi atas persoalan hidup manusia. Tak ada tempat berlindung yang mampu mengatasi dan memberikan manfaat maupun mudharat kecuali sang Khalik Yang Maha Kuasa.
Jika kita mengulas apa yang terjadi hari ini tentu semuanya merupakan ketentuan Zat Yang Maha Perkasa, Allah 'Azza wa Jalla. Tak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan atas kehendak Nya.
Dalam perspektif Islam, apa saja yang terjadi di muka bumi termasuk turunnya hujan atau jatuhnya daun telah tercatat dalam Lauhul Mahfuzh sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Ini diterangkan dalam Hadis Sahih, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرُ الخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ
"Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi." (HR Muslim No 2653, dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash)
Apa yang terjadi saat ini bukan berarti datang begitu saja, tetapi terjadi dengan sebab-sebabnya sebagaimana ketentuan Allah Yang Maha Agung.
Pengasuh Yayasan Al-Fachriyah Tangerang Al-Habib Jindan bin Novel Salim Jindan dalam satu tausiyah di Ponpes Al-Fachriyah mengatakan, ibadah dan sabar adalah obat terbaik di zaman ini.
"Mana lebih ampuh vitamin apa sabar? Sabar. Vaksin apa sabar? Sabar. Sabar itu vaksin terampuh," katanya saat memberi ceramah.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengajarkan umatnya agar berserah diri itu kepada Allah, bukan kepada makhluk. Siapa yang berharap hanya kepada Allah dijamin tidak akan kecewa.
Ibadah Adalah Vaksin
Orang yang istiqamah dalam mengerjakan ibadah insya Allah akan dilindungi dari keburukan dan wabah, urusan rezeki dicukupi dan masalahnya diberi jalan keluar. Hakikat orang bertakwa tidak akan pernah jauh dari ibadah.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah 'Azza wa Jalla niscaya Dia akan berikan kepadanya jalan keluar (solusi untuk seluruh problematikanya)." (QS. Ath-Thalaq: Ayat 2)
Di Ayat selanjutnya, Allah memberi kabar gembira: "Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS Ath-Thalaq: Ayat 3)
Solusi itu ada di tangan Allah. Maka tempuhlah sebab-sebab untuk mendapatkan keridhaan-Nya agar Dia berkenan memberikan solusi untuk semua problematika kita.
Mari kita renungkan pesan Habib Jindan berikut. Setiap hari apakah kita mengerjakan sholat Dhuha secara sempurna 8 raka'at, sholat witir 3 raka'at, afdhalnya 11 raka'at. Orang yang rutin mengerjakan sholat Dhuha itu nafasnya akan membakar setan.
"Dia di pagi hari sudah sholat Subuh berjamaah. Kemudian ngaji, baca Wirdhul Lathif, Baca Ratib, sedekah di pagi hari, sholat Dhuha, maka insya Allah dia aman dari segala gangguan," kata Habib Jindan.
Saat ini yang paling terkena dampaknya adalah yang bertumpu kepada selain Allah. Tidaklah ditimpa musibah melainkan apa yang dia takutkan.
"Ya Allaah, jangan jadikan ketergantunganku kepada selain engkau dan jadikan aku kaum yang mencintai Allah dan dicintai Allah," kata Habib Jindan memanjatkan doa.
Orang sekarang semangatnya hanya mengejar dunia, giliran diajak sholat sebentar dulu, diajak ngaji sebentar dulu.
Ilmu yang tidak mewariskan takut kepada Allah itu ilmu yang tidak bemanfaat. Kejarlah akhirat, insya Allah dunia akan mengikuti.
"Ini zamannya banyak diam. Zamannya melazimkan ibadah di rumah. Ini zaman ridha dengan rezeki yang Allah berikan. Harus banyak sabar di zaman begini. Orang kalau takut sama Allah bagus, tapi kalau takut kepada selain Allah itu celaka," pesan Habib yang pernah menimba ilmu di Tarim Yaman ini.
Karena itu, mari perbanyak ibadah dan sabar. Ketahuilah jalan yang lurus itu takut kepada Allah, bukan kepada yang lain. Mari perbaiki prasangka kepada Allah, kepada Nabi Muhammad, kepada ulama dan kaum shalihin. Termasuk bentuk sangka buruk kalau ke masjid mengira ada virus.
Justru di masjid ada obat, tapi jalankan dulu sunnah-sunnahnya termasuk sempurnakan wudhunya. Sholat dengan khusyuk dan sempurna, hadirkan hati hanya kepada Allah. Jika kita bisa memaksimalkan ibadah dan sabar dengan sempurna, insya Allah pertolongan Allah akan datang. Semoga wabah ini segera diangkat Allah. Aamiin!
Wallahu A'lam
(rhs)