Jangan Bersedih, Sakit Bisa Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Minggu, 11 Juli 2021 - 18:48 WIB
loading...
A A A


Dan Nabi Muhammad SAW sebagai penghulu para Nabi, yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lewat maupun yang akan datang, beliau masih saja diberi cobaan oleh Allah Ta’ala dengan sakit, dan hal itu adalah sebagai pengangkat derajat beliau.

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sebuah hadis dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallau ‘anhu, dia menceritakan: “Aku datang menjenguk Rasulullah SAW di saat beliau sedang sakit keras, kemudian aku mengusap beliau dengan tanganku, lalu aku tanyakan pada beliau: ‘Ya Rasulullah, engkau badannya panas sekali? Maka beliau menjawab: “Ya, sesungguhnya sakit yang aku derita seperti halnya sakit yang diderita oleh dua orang di antara kalian”. Aku bertanya kembali: ‘Dengan sebab itu engkau memperoleh dua pahala’. Beliau katakan: “Ya, betul”. [HR Bukhari no: 5667. Muslim no: 2571].

Bahkan saat sakit, Nabi Muhammad SAW pernah mengalami pingsan sebanyak tiga kali. Hal itu sebagaimana yang diceritakan oleh Aisyah Radhiyallahu ‘anha dalam shahih Bukhari dan Muslim, beliau menceritakan: “Tidak pernah aku melihat ada seorangpun yang menderita sakit melebihi dari Rasulallah SAW". [HR Bukhari no: 5646. Muslim no: 2570].

Syaikh Amin bin Abdullah asy-Syaqawi dalam tulisannya berjudul الإبتلاء بالمرض yang diterjemahkan Abu Umamah Arif Hidayatullah menyimpulkan bahwa bagi orang yang sakit mempunyai dua kelebihan, sakit yang dialaminya bisa sebagai penghapus dosa-dosanya, dan mengangkat derajatnya.

"Maka dari itu, hendaknya bagi orang yang menderita suatu penyakit menjadikan dua perkara ini sebagai pendorong baginya untuk sabar, sehingga apabila dia merenungi kedua hikmah tersebut akan menjadi ringan musibah yang dideritanya, dan enteng kesedihan dan rasa gundahnya," tuturnya.
(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2731 seconds (0.1#10.140)