Jangan Bersedih, Sakit Bisa Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Minggu, 11 Juli 2021 - 18:48 WIB
loading...
A A A
“Semoga Allah mengampuni wahai Abu Bakar. Bukankah engkau pernah sakit? Mendapat cobaan? Bersedih hati? Dan mendapat kesulitan?

"Pernah ya Rasulallah," jawab Abu Bakar. Maka beliau mengatakan: ‘Itulah balasan atas perbuatan burukmu tersebut”. [HR Ahmad 1/230 no: 68].

Lebih jelasnya dalam sebuah ayat Allah Ta’ala menerangkan akan hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman:

وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ [ الشورى: 30]

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”. [asy-Syuura/42: 30].



Imam Bukhari dan Muslim mengeluarkan sebuah hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ » [ أخرجه البخاري و مسلم]

“Tidaklah seorang muslim tertimpa cobaan, penyakit, kesulitan, kesedihan, gangguan, tidak pula gundah kelana, sampai kiranya duri yang menusuknya, melainkan Allah akan jadi sebagai penghapus dari kesalahannya“. [HR Bukhari no: 5642. Muslim no: 2573].

Sedangkan Imam Tirmidzi mengeluarkan sebuah hadis dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَافِيَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, maka Allah akan segerakan baginya hukuman di dunia. Dan apabila Allah menghendaki keburukan bagi seorang hamba maka Allah tahan darinya atas perbuatan dosanya sampai dihitung kelak pada hari kiamat”.[HR at-Tirmidzi no: 2396. Dinyatakan Hasan shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 2/285 no: 1953].

Berkata sebagian ulama salaf: ‘Kalau bukan karena musibah yang menimpa kita tentu kelak pada hari kiamat kita akan menjadi orang yang bangkrut’. Oleh karena itu, tidak heran jika para salaf mereka justru merasa senang bila ditimpa musibah, sebagaimana senangnya kita tatkala memperoleh kesenangan.

2. Mengangkat derajat seseorang di akhirat kelak.

Di antara hikmah di balik musibah sakit yang dideritanya, akan menjadi faktor pendongkrak derajat bagi orang yang sedang sakit kelak di akhirat. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis yang dikeluarkan oleh al-Hakim dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إِنَّّ الرَّجُلَ تَكُونُ لَهُ المَنزِلَةُ عِندَ اللهِ فَمَا يَبلُغُهَا بِعَمَلٍ، فَلَا يَزَالُ يَبتَلِيهِ بِمَا يَكرَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ ذَلِكَ

“Sesungguhnya seorang hamba akan memperoleh kedudukan di sisi Allah bukan karena faktor amal semata, namun, senantiasa dirinya memperoleh ujian dengan perkara yang tidak disenanginya hingga sampai pada derajat yang tinggi“. [HR Ibnu Hibban no: 2897. al-Hakim 1/664 no: 1314. Dinyatakan Hasan oleh al-Albani dalam silsilah ash-Shahihah no: 1599].

Dalam hadis yang lain, Nabi Muhammad SAW bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Jabir Radhiyallahu ‘anhu:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يُعْطَى أَهْلُ الْبَلَاءِ الثَّوَابَ لَوْ أَنَّ جُلُودَهُمْ كَانَتْ قُرِضَتْ فِي الدُّنْيَا بِالْمَقَارِيضِ » [ أخرجه البخاري و مسلم ]

“Kelak pada hari kiamat orang yang sehat sangat menghendaki pahala tatkala melihat orang yang mendapat cobaan di dunia diberi pahala, mereka rela kalau sekiranya kulit mereka dipotong dengan gunting ketika di dunia“. HR at-Tirmidzi no: 2402. Dinyatakan Hasan oleh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi 2/287 no: 1960.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6181 seconds (0.1#10.140)