Utsman bin Affan: Hati yang Bersih Takkan Pernah Kenyang dengan Al-Qur’an

Rabu, 28 Juli 2021 - 05:00 WIB
loading...
Utsman bin Affan: Hati yang Bersih Takkan Pernah Kenyang dengan Al-Qur’an
Ilustrasi/Dok, SINDOnews
A A A
TAK hanya perut kita yang butuh makan. Hati kita juga sangat membutuhkan asupan makanan. Sudah barang tentu asupan hati berbeda dengan perut. Hati kita membutuhkan bacaan ayat-ayat Al-Quran maupun nasehat-nasehat berdasarkan bimbingan Nabi dan para Sahabatnya.



Jika hati kita bersih, tidak akan pernah kenyang dan puas dari bacaan Al-Quran. Demikianlah Utsman bin Affan radhiyallahu anhu menyatakan.

ََّلَجَّ وزَ اهلل عِم َِ لاَْ كْ ِ منَتِعبََا شْ مُمُكوبُلُْ قَترَُ هْ طوَل

“Seandainya hati kalian bersih, niscaya kalian tidak akan pernah merasa kenyang dari firman Allah SWT”. (Az-Zuhd karya Imam Ahmad bin Hanbal hlm. 106).

Mengomentari pernyataan Ustman bin Affan ini, Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar As Sidawi dalam bukunya berjudul "Cambuk Hati Sahabat Nabi" mengatakan ini adalah sebuah nasehat mendalam dari seorang sahabat sekaligus menantu Nabi SAW yang menggambarkan bahwa hati yang bersih adalah hati yang tidak pernah merasa kenyang dengan Al-Qur’an.

"Dia selalu merasa lapar untuk membaca, mendengar, mempelajari dan merenungi Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah sumber ilmu yang sangat dahsyat, penggugah kelalaian, dan pengo koh keimanan," tuturnya.



Menurut dia, nasehat ini direaliasasikan oleh pelontarnya dengan praktik nyata. Beliau pernah mengatakan: “Saya tidak ingin jika ada satu haripun terlewatkan tanpa membaca Al-Qur’an”. (Fadhoil Utsman bin Affan hlm. 115 oleh Abdullah bin Ah mad).

Utsman bin Affan hafal al-Quran. Akan tetapi jika ada kesempatan untuk membaca mushaf, beliau lebih senang tilawah al-Quran dengan memandang mushaf. Membaca al-Quran dengan membaca mushaf berarti semakin banyak indera yang dilibatkan.

Saking nikmatnya membaca al-Quran, beliau salat malam witir dengan 1 rakaat mengkhatamkan al-Quran. Mungkin saja beliau tidak selalu menyengaja demikian. Namun ketika sudah larut dalam bacaan al-Quran, terasa nikmat dan nyaman, hanyut dalam kebahagiaan itu, hingga tak terasa sudah khatam.

As-Saaib bin Yazid menyatakan:

أَنَّ عُثْمَانَ قَرَأَ الْقُرْآنَ لَيْلَةً فِي رَكْعَةٍ لَمْ يُصَلِّ غَيْرَهَا

Sesungguhnya Utsman membaca Al-Quran (seluruhnya) dalam suatu malam pada 1 rokaat (sholat witir). Ia tidak melakukan sholat yang lain (riwayat Muhammad bin Nashr)

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)