5 Dzikir Berpahala Besar yang Diajarkan Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Berdzikir atau mengingat-menyebut nama Allah adalah amalan yang memiliki kedudukan dan pahala istimewa. Orang-orang beriman diperintahkan untuk senantiasa memperbanyak berdzikir sebagaimana firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
"Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kamu semuanya dengan sebanyak-banyak zikir." (QS Al-Ahzab: 41)
Kemudian di ayat lain, Allah berfirman:
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi." (QS. Ghafir: 55)
Berikut lima kalimat dzikir berpahala besar yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
1. Dzikir LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAH
Dzikir ini memiliki keutamaan yang sangat istimewa sebagaimana hadis Nabi berikut:
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﻻ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﻣَﺎﺋَﺔَ ﻣَﺮَّﺓ ﺟَﺎﺀَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻭَﺟْﻬُﻪُ ﻛَﺎﻟﻘَﻤَﺮِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﺒَﺪْﺭِ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa setiap hari membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAH (Tidak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah) sebanyak seratus (100) kali, maka ia datang pada hari Kiamat mukanya bagaikan bulan purnama". (Kitab Lubabul Hadits)
2. Dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAH...
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
"Barang siapa yang membaca LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI’IN QODIR (Tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini." (HR. Al-Bukhari No 3050 dan No 5924, Ibnu Majah No.3799)
3. Dzikir LAA ILAAHA ILLALLAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN
Diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ
"Siapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN seratus kali dalam sehari maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari ngerinya kubur, mendapat kekayaan dan terbuka baginya pintu-pintu surga." (HR Abu Nu'aim di Shifah al-Jannah, No. 185, Al-Khatib al-Baghdadi di Tarikhnya: 12/358-359, dan selainnya)
4. Dzikir SUBHAANALLAH WABIHAMDIHI
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ وَحِيْنَ يُمْسِي : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، مِئَةَ مَرَّةٍ ، لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ
"Barangsiapa yang mengucapkan ini ketika pagi dan petang hari: SUBHANALLAHI WA BIHAMDIH (Mahasuci Allah dengan memuji-Nya) 100 kali, tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada yang ia bawa pada hari kiamat, kecuali seseorang yang mengucapkan yang sama seperti yang ia ucapkan atau lebih dari itu." (HR. Muslim No. 2692)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
"Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah kamu semuanya dengan sebanyak-banyak zikir." (QS Al-Ahzab: 41)
Kemudian di ayat lain, Allah berfirman:
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu sore dan pagi." (QS. Ghafir: 55)
Berikut lima kalimat dzikir berpahala besar yang diajarkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
1. Dzikir LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAH
Dzikir ini memiliki keutamaan yang sangat istimewa sebagaimana hadis Nabi berikut:
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻛُﻞَّ ﻳَﻮْﻡٍ ﻻ ﺇﻟٰﻪَ ﺇﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠﻪ ﻣَﺎﺋَﺔَ ﻣَﺮَّﺓ ﺟَﺎﺀَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﻭَﺟْﻬُﻪُ ﻛَﺎﻟﻘَﻤَﺮِ ﻟَﻴْﻠَﺔَ ﺍﻟﺒَﺪْﺭِ
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa setiap hari membaca LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASUULULLAH (Tidak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah) sebanyak seratus (100) kali, maka ia datang pada hari Kiamat mukanya bagaikan bulan purnama". (Kitab Lubabul Hadits)
2. Dzikir LAA ILAAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKALAH...
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
"Barang siapa yang membaca LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALA KULLI SYAI’IN QODIR (Tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini." (HR. Al-Bukhari No 3050 dan No 5924, Ibnu Majah No.3799)
3. Dzikir LAA ILAAHA ILLALLAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN
Diriwayatkan dari Ali Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ
"Siapa membaca LAA ILAAHA ILLALLAHUL MALIKUL HAQQUL MUBIIN seratus kali dalam sehari maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari ngerinya kubur, mendapat kekayaan dan terbuka baginya pintu-pintu surga." (HR Abu Nu'aim di Shifah al-Jannah, No. 185, Al-Khatib al-Baghdadi di Tarikhnya: 12/358-359, dan selainnya)
4. Dzikir SUBHAANALLAH WABIHAMDIHI
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَالَ حِيْنَ يُصْبِحُ وَحِيْنَ يُمْسِي : سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، مِئَةَ مَرَّةٍ ، لَمْ يَأْتِ أَحَدٌ يَوْمَ القِيَامَةِ بِأفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أحَدٌ قَالَ مِثْلَ مَا قَالَ أَوْ زَادَ
"Barangsiapa yang mengucapkan ini ketika pagi dan petang hari: SUBHANALLAHI WA BIHAMDIH (Mahasuci Allah dengan memuji-Nya) 100 kali, tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada yang ia bawa pada hari kiamat, kecuali seseorang yang mengucapkan yang sama seperti yang ia ucapkan atau lebih dari itu." (HR. Muslim No. 2692)