Cara Mendapatkan Hidayah dan Cahaya Allah Ta'ala

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 06:42 WIB
loading...
A A A
Laalu bagaimana ciri-ciri orang yang mendapatkan cahaya Allah ini? Ustadz DR. Amir Faishol Fath, MA menjelaskan, sesungguhnya jiwa manusia sangat membutuhkan siraman cahaya wahyu. Tidak mungkin manusia menghindar dari cahaya tersebut. Siapa yang menghindar pasti celakai dirinya sendiri.

Ini adalah kebutuhan fitrah manusia. Karena hanya dengan cahaya tersebut manusia menjadi manusia. Tanpa cahaya wahyu, manusia hanya tinggal bentuknya manusia, tapi isinya binatang. Semua fasilitas jasmani yang diberikan Allah otomatis tidak berfungsi sebagaimana tujuan yang Allah kehendaki. Sebab, mata, Otak, hati, dan kecerdasan yang ia miliki hanya digunakan untuk kesia-siaan.

Allah sendiri menyebut rumah-Nya di Makkah dengan nama “baytullah” (rumah Allah). Sebab kata rumah menunjukkan makna lebih khusus. Dan fitrah manusia selalu ingin punya kekhususan (privacy). Islam telah membuat aturan kekhususan ini. Karenanya dalam Al-Qur’an kita diajarkan adab bertamu ke rumah orang Iain. Di antaranya dengan memberikan salam dan tidak boleh langsung masuk ke dalamnya agar tidak melihat aurat rumah tangga tersebut.



Maka sebagaimana Allah telah menjadikan untuk DiriNya rumah “baytullah”, Allah juga telah mengizinkan hamba-hamba-Nya agar memperbanyak rumah rumah-Nya di muka bumi. Bahkan Allah telah persiapkan bumi untuk dijadikan masjid.

Karenanya di mana pun Nabi Shallallahu alaihi wa sallam singgah, beliau selalu membangun masjid di situ. Ketika singgah di Quba saat hijrah, beliau langsung membangun masjid yang dinamakan Masjid Quba. Inilah masjid yang pertama kali Nabi saw bangun sejak diangkat sebagai nabi. Nabi saw sangat suka masjid ini. Setiap hari sabtu Nabi saw mengkhususkan diri datang ke Masjid Quba dalam kedaan suci dari rumahnya. Dalam rangka ini Nabi saw bersabda. “Siapa yang bersuci di rumahnya. lalu mendatangi masjid dan shalat dua rakaat di dalamnya maka akan dapat pahala umrah.”

Begitu pula saat Nabi tiba di Madinah. Yang pertama beliau tentukan adalah sepetak tanah untuk membangun masjid di atasnya. ltulah Masjid Nabawi.



Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3427 seconds (0.1#10.140)