Orang-orang yang Dicabut dari Hidayah Allah SWT

Senin, 01 Januari 2024 - 09:07 WIB
loading...
Orang-orang yang Dicabut dari Hidayah Allah SWT
Karena sangat tidak mudah untuk mendapatkan hidayah tersebut, dan Allah-lah yang memiliki hak preogratif atas hidayah yang diberikan kepada hamba-hambanya, maka sangat merugilah orang-orang yang dicabutnya hidayah Allah SWT ini. Foto ilustrasi/ist
A A A
Betapa sangat meruginya, orang-orang yang dicabut hidayah oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Karena sangat tidak mudah untuk mendapatkan hidayah tersebut, dan Allah-lah yang memiliki hak preogratif atas hidayah yang diberikan kepada hamba-hambanya.

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan, bahwa orang yang dicabut darinya hidayah Allah SWT ada dua macam. Yang pertama, terjadinya hal ini sebagai balasan dari Allah bagi hamba ini karena dia yang berpaling dari Allah, lebih mengutamakan mengikuti musuh Allah (yaitu iblis), dengan mentaati dan menyetujui panggilan iblis, serta melupakan berdzikir dan bersyukur kepada Allah.

Maka orang yang seperti ini memang pantas untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala berpaling darinya dan meninggalkannya, tidak memberikan taufik kepadanya.

"Jadi hamba ini awalnya sudah mendapatkan hidayah, petunjuk, dan penjelasan, tapi kemudian dia berpaling, tidak mau mengikutinya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mudahkan dia sebab untuk bisa mendapatkan hidayah tersebut,"ungkap Ustaz Abdullah Taslim, MA ketika menjelaskan dari Imam Ibnul Qayyim.

Yang kedua, memang Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menghendaki hidayah bagi hamba ini sejak semula. Kita harus ingat di sini, ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki atau tidak menghendaki, itu sesuai dengan kesempurnaan hikmahNya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha berbuat apa yang dikehendakiNya. "Di sini kita harus yakin bahwa ada yang tidak kita ketahui,"jelasnya dalam ceramah di Kajian Sunnah baru-baru ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak berkehendak agar hamba ini mendapatkan hidayah pada awal pertama kali, karena Allah Maha Mengetahui bahwa hamba ini tidak mensyukurinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak memuji Allah atas hidayah tersebut, dan memang tidak mencintainya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menghendaki hamba ini mendapatkan hidayah, karena memang hamba ini tidak pantas mendapatkan hidayah, karena tidak ada tempat yang pantas pada diri hamba ini untuk menerima hidayahNya. Dia yang menciptakan hambaNya, tentu Dia tahu siapa yang mendapatkan hidayah dan siapa yang tidak pantas mendapatkannya.

Hijrah yang Sejati

Uustaz Abdullah mengatakan, sebagai hamba, membenarkan dan berdoa kepada Allah agar dihindarkan dari sifat-sifat buruk. Minta kepada Allah agar kita mendapatkan hidayahNya, dan mohon kepada Allah kalau ada sifat-sifat kekurangan yang kita miliki agar bisa memperbaikinya sehingga kita pantas mendapatkan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Itulah yang seharusnya kita lakukan dan kita tingkatkan pada diri kita.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam surat Al-An’am Ayat 53:

وَكَذَٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَٰؤُلَاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا ۗ أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ


“Dan demikianlah Kami menjadikan cobaan sebagian mereka dengan sebagian yang lain, agar mereka mengatakan: ‘Apakah orang-orang ini yang Allah berikan karunia melebihi kami?’ Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Maha Mengetahui tentang siapa di antara hamba-hambaNya yang bersyukur?” (QS. Al-An’am : 53)

Yakni, Allah lebih tahu siapa yang pantas mendapatkan hidayah, siapa yang akan mensyukurinya, dan siapa yang tidak mensyukurinya. Sehingga ini pantas, ini tidak pantas, ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha sempurna, sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menyebutkan, ketika beliau ditanya tentang anak-anak orang musyrik yang meninggal dunia sebelum dewasa.

Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah bersabda:

الله أعلم بما كانوا عاملين إذ خلقهم


“Allah lebih mengetahui apa yang akan mereka kerjakan seandainya mereka terus hidup ketika Allah menciptakan mereka.”

Yakni, sebelum mereka berbuat, Allah telah Maha Mengetahui karena Allah Maha Sempurna ilmuNya.

"Jadi tidak perlu kita mempertanyakan hal ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui, mereka ini tidak akan bersyukur ketika Allah berikan hidayah. Makanya, Allah palingkan mereka dari hidayah sejak awal. Allah Maha Mengetahui bahwa mereka tidak akan mengagungkan, mencintai dan mensyukuri nikmat hidayah,"jelasnya.



Wallahu A'lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1252 seconds (0.1#10.140)