Kisah Nabi Daniel Dilempar ke Kandang Singa
loading...
A
A
A
Segala puji bagi Allah yang barangsiapa bertawakal kepadaNya, niscaya Dia akan memberi kecukupan kepadanya.
Segala puji bagi Allah yang barangsiapa menaruh kepercayaan penuh kepadaNya, niscaya tidak akan Dia pasrahkan urusannya pada yang lain.
Segala puji bagi Allah yang telah membalas kebaikan dengan kebaikan dan membalas keburukan dengan ampunan. Segala puji bagi Allah yang telah membalas kesabaran dengan keselamatan.
Segala puji bagi Allah yang telah menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala puji bagi Allah, Dia-lah yang kami percayai, ketika kami berprasangka buruk atas amalan-amalan kami. Segala puji bagi Allah, Dia-lah harapan kami, ketika semua cara tertutup di hadapan kami.”
Keturunan Nabi Daud
Nabi Daniel atau juga disebut Daniyal adalah seorang nabi dari kalangan Bani Israil. Secara etimologi, nama Daniyal berasal dari bahasa Ibrani Daniel yang bermakna Allah adalah Hakimku. Nabi Daniel pemilik Kitab Daniel, yaitu salah satu kitab Perjanjian Lama.
Secara nasab, Nabi Daniel masih keturunan dari Nabi Daud ‘alaihis salam . Beliau hidup sekitar tahun 620 SM hingga 538 SM.
Dalam tradisi Yahudi dan Kristen , namanya diabadikan dalam Kitab Daniel di Alkitab Ibrani dan Injil. Namun, dalam Islam, sosok yang dikenal dengan nama Daniyyel Tiberias itu tidak dimasukkan ke daftar 25 nabi yang wajib diketahui.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, jumlah Nabi yang diutus Allah mencapai 124 ribu orang. Sementara itu, jumlah Rasul sebanyak 313 orang.
Kendati tidak dikisahkan dalam al-Qur’an, namun riwayat Nabi Daniel banyak ditemukan dalam sejarah Islam khususnya pada masa penaklukan Iskandariyah pada masa Khalifah Umar bin Khattab .
Allah ta’ala berfirman:
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. an-Nisa’ [4] : 164)
Makam Nabi Daniel
Sebuah makam yang konon merupakan tempat peristirahatan terakhir Nabi Daniel terletak di Benteng Kirkuk di kota Kirkuk, Irak.
Di sana ada sebuah masjid yang dibangun di atas kubur itu. Masjid itu mempunyai gapura dan tiang-tiang dan dua kubah pada dasar yang dihias. Di sampingnya terdapat tiga buah menara yang berasal dari akhir kekuasaan Mongol. Masjid itu sekitar 400 km persegi, dan di situ ada empat buah makam yang konon merupakan makam Daniel, Hana, ‘Uzair dan Mikail.
Sebuah makam lain di Susa, Iran, juga diklaim sebagai makam Nabi Daniel. Selain itu juga, masyarakat Mesir meyakini bahwa makam Nabi Daniel terletak di Iskandariyah, Mesir.
Menurut ahli sejarah Islam, kuburan Nabi Daniel ditemukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Kala itu ketika Iskandariyah berhasil dilumpuhkan oleh Amr bin Ash ra pada tahun 641 Masehi, Amr dan para tentara melihat ada tempat bersembunyi yang dikunci dengan gembok besi. Kemudian mereka membukanya, dan ternyata di dalamnya ada lubang kecil yang ditutup dengan marmer berwarna hijau yang ditutup dengan marmer berwarna hijau lainnya.
Ketika dibuka, ternyata di dalamnya ada jenazah seorang laki-laki dengan kain kafan yang ditenun dengan benang emas, dan memiliki badan yang sangat besar.
Kejadian itu dilaporkan kepada Khalifah Umar, dan Umar bin Khattab segera bertanya kepada Ali bin Abi Thalib ra. Ali pun kemudian menjawab bahwa jenazah tersebut adalah jenazah Nabi Daniel .
Segala puji bagi Allah yang barangsiapa menaruh kepercayaan penuh kepadaNya, niscaya tidak akan Dia pasrahkan urusannya pada yang lain.
Segala puji bagi Allah yang telah membalas kebaikan dengan kebaikan dan membalas keburukan dengan ampunan. Segala puji bagi Allah yang telah membalas kesabaran dengan keselamatan.
Segala puji bagi Allah yang telah menyingkap kesulitan kita setelah ditimpa musibah. Segala puji bagi Allah, Dia-lah yang kami percayai, ketika kami berprasangka buruk atas amalan-amalan kami. Segala puji bagi Allah, Dia-lah harapan kami, ketika semua cara tertutup di hadapan kami.”
Keturunan Nabi Daud
Nabi Daniel atau juga disebut Daniyal adalah seorang nabi dari kalangan Bani Israil. Secara etimologi, nama Daniyal berasal dari bahasa Ibrani Daniel yang bermakna Allah adalah Hakimku. Nabi Daniel pemilik Kitab Daniel, yaitu salah satu kitab Perjanjian Lama.
Secara nasab, Nabi Daniel masih keturunan dari Nabi Daud ‘alaihis salam . Beliau hidup sekitar tahun 620 SM hingga 538 SM.
Dalam tradisi Yahudi dan Kristen , namanya diabadikan dalam Kitab Daniel di Alkitab Ibrani dan Injil. Namun, dalam Islam, sosok yang dikenal dengan nama Daniyyel Tiberias itu tidak dimasukkan ke daftar 25 nabi yang wajib diketahui.
Dalam sebuah riwayat disebutkan, jumlah Nabi yang diutus Allah mencapai 124 ribu orang. Sementara itu, jumlah Rasul sebanyak 313 orang.
Kendati tidak dikisahkan dalam al-Qur’an, namun riwayat Nabi Daniel banyak ditemukan dalam sejarah Islam khususnya pada masa penaklukan Iskandariyah pada masa Khalifah Umar bin Khattab .
Allah ta’ala berfirman:
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا
“Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung.” (QS. an-Nisa’ [4] : 164)
Makam Nabi Daniel
Sebuah makam yang konon merupakan tempat peristirahatan terakhir Nabi Daniel terletak di Benteng Kirkuk di kota Kirkuk, Irak.
Di sana ada sebuah masjid yang dibangun di atas kubur itu. Masjid itu mempunyai gapura dan tiang-tiang dan dua kubah pada dasar yang dihias. Di sampingnya terdapat tiga buah menara yang berasal dari akhir kekuasaan Mongol. Masjid itu sekitar 400 km persegi, dan di situ ada empat buah makam yang konon merupakan makam Daniel, Hana, ‘Uzair dan Mikail.
Sebuah makam lain di Susa, Iran, juga diklaim sebagai makam Nabi Daniel. Selain itu juga, masyarakat Mesir meyakini bahwa makam Nabi Daniel terletak di Iskandariyah, Mesir.
Menurut ahli sejarah Islam, kuburan Nabi Daniel ditemukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Kala itu ketika Iskandariyah berhasil dilumpuhkan oleh Amr bin Ash ra pada tahun 641 Masehi, Amr dan para tentara melihat ada tempat bersembunyi yang dikunci dengan gembok besi. Kemudian mereka membukanya, dan ternyata di dalamnya ada lubang kecil yang ditutup dengan marmer berwarna hijau yang ditutup dengan marmer berwarna hijau lainnya.
Ketika dibuka, ternyata di dalamnya ada jenazah seorang laki-laki dengan kain kafan yang ditenun dengan benang emas, dan memiliki badan yang sangat besar.
Kejadian itu dilaporkan kepada Khalifah Umar, dan Umar bin Khattab segera bertanya kepada Ali bin Abi Thalib ra. Ali pun kemudian menjawab bahwa jenazah tersebut adalah jenazah Nabi Daniel .