Sahabat Nabi yang Sufi sampai Imam Hasan al-Basri

Rabu, 27 Oktober 2021 - 17:15 WIB
loading...
A A A
Dasar-dasar tasawuf yang diajarkan oleh Hasan adalah mengenai ketakutan terhadap Allah SWT (wara), dan melepaskan diri dari segala ikatan keduniawian (zuhud).

Imam Hasan al-Basri pernah mengirim surat kepada khalifah Dinasti Umayyah yang saleh, Umar bin Abdul Aziz, dalam suratnya Hasan berkata, “Berhati-hatilah terhadap dunia ini dengan segala kewaspadaan; karena ia seperti seekor ular, halus saat disentuh, tetapi racunnya mematikan. Berpalinglah dari apa pun yang menyenangkanmu di dalamnya, karena hanya sedikit keuntungan yang akan engkau dapat darinya….”

Ajaran-ajaran Hasan al-Basri tidak terbatas hanya pada penyucian jiwa dari kekotoran batin, tetapi juga berbicara tentang irfan, “penglihatan” langsung terhadap Allah di surga, dan tentang pentingnya peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Selain itu dia juga menganalisis berbagai tingkatan spiritual (ahval) yang banyak dikembangkan dalam Sufisme di kemudian hari, dan menekankan pentingnya meditasi (fikr) dalam kehidupan spiritual.

Seyyed Hossein Nasr mengatakan secara keseluruhan, banyak aspek mendasar tasawuf yang telah dirumuskan oleh Imam Hasan al-Basri, dan dia meninggalkan pengaruh yang begitu besar dan sampai hari ini masih tetap dipergunakan pada hampir seluruh tarekat sufi di dunia Islam.

Imam Hasan al-Basri bukan saja dikenal melalui karya-karya dan ucapannya, tetapi yang paling utama adalah karena dia telah mendidik begitu banyak murid dan mendirikan tarekat sufi.

Di antara seluruh muridnya, yang paling ternama adalah Rabiah al-Adawiyah, wanita suci dari kalangan sufi yang pertama kalinya mengembangkan konsep tentang cinta dan penyatuan diri terhadap Ilahi.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1451 seconds (0.1#10.140)