Nabi Adam Menangis Selama 70 Tahun karena Diusir dari Surga
loading...
A
A
A
“Bukakan mulutmu,” pinta iblis. Si ular membuka mulutnya lalu Iblis masuk ke dalamnya dan berkata kepadanya, “Letakkan aku di dekat pohon gandum.”
Kemudian si ular meletakkan Iblis di dekat pohon tersebut. Setelah keluar dari mulut ular, Iblis mengeluarkan seruling dan membunyikannya.
Adam dan Hawa mendengar suara seruling itu. Mereka pun mendatangi asal suara itu. Ketika keduanya telah sampai ke tempat pohon gandum, si Iblis berkata, “Wahai Adam, mendekatlah ke pohon ini.”
“Aku dilarang mendekatinya,” jawab Adam menolak.
Iblis kemudian berkata, “Tuhanmu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).” ( QS Al-A’raaf:20 ). Sebab, orang yang memakan buah dari pohon ini tidak akan menua dan tidak akan pikun.”
Lalu si Iblis bersumpah atas nama Allah bahwa pohon itu tidak akan membahayakan mereka berdua dan dia adalah orang yang memberikan nasihat kepada mereka berdua.
Adam menyangka tidak akan ada satu pun yang berani bersumpah bohong atas nama Allah dan dia menyangka bahwa si Iblis termasuk yang memberikan nasihat.
Karena Hawa sangat ingin kekal berada di dalam surga, dia mendekati pohon tersebut dan memakan buahnya. Ketika Adam melihat Hawa telah memakannya dan ternyata selamat tidak terjadi apa-apa, Adam pun maju dan memakan buah itu setelah Hawa. Ketika buah itu sampai ke perutnya, maka hilanglah mahkota dari kepalanya dan lenyap juga perhiasan-perhiasannya.
Selanjutnya, Allah memerintahkan kepada Jibril untuk menggenggam ubun-ubun Adam dan Hawa dan mengeluarkan mereka berdua dari surga.
Kemudian si ular meletakkan Iblis di dekat pohon tersebut. Setelah keluar dari mulut ular, Iblis mengeluarkan seruling dan membunyikannya.
Adam dan Hawa mendengar suara seruling itu. Mereka pun mendatangi asal suara itu. Ketika keduanya telah sampai ke tempat pohon gandum, si Iblis berkata, “Wahai Adam, mendekatlah ke pohon ini.”
“Aku dilarang mendekatinya,” jawab Adam menolak.
Iblis kemudian berkata, “Tuhanmu tidak melarangmu dari mendekati pohon ini, melainkan agar kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga).” ( QS Al-A’raaf:20 ). Sebab, orang yang memakan buah dari pohon ini tidak akan menua dan tidak akan pikun.”
Lalu si Iblis bersumpah atas nama Allah bahwa pohon itu tidak akan membahayakan mereka berdua dan dia adalah orang yang memberikan nasihat kepada mereka berdua.
Adam menyangka tidak akan ada satu pun yang berani bersumpah bohong atas nama Allah dan dia menyangka bahwa si Iblis termasuk yang memberikan nasihat.
Karena Hawa sangat ingin kekal berada di dalam surga, dia mendekati pohon tersebut dan memakan buahnya. Ketika Adam melihat Hawa telah memakannya dan ternyata selamat tidak terjadi apa-apa, Adam pun maju dan memakan buah itu setelah Hawa. Ketika buah itu sampai ke perutnya, maka hilanglah mahkota dari kepalanya dan lenyap juga perhiasan-perhiasannya.
Selanjutnya, Allah memerintahkan kepada Jibril untuk menggenggam ubun-ubun Adam dan Hawa dan mengeluarkan mereka berdua dari surga.
(mhy)