Mengenal Makanan dan Minuman yang Ada di Surga

Rabu, 01 Desember 2021 - 17:46 WIB
loading...
A A A
1. Air kafur

Setelah melewati lintasan Mahsyar dan kesulitan-kesulitan lainnya di akhirat, para penghuni surga akan siguhkan minuman berupa air kafur. Jenis minuman ini berasal dari mata air telaga Al Kautsar, yakni sumber amata air yang sangat jernih dan luas yang ada di surga.

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Al Kautsar adalah sungai yang dijanjikan Rabbku ‘Azza wa Zalla untukku. Di sana, terdapat kebaikan yang banyak. Ia adalah telaga yang akan didatangi umatku pada hari kiamat. Jumlah bejananya sebanyak bintang-bintang. (HR. Muslim).

Allah berfirman mengenai keutamaan air kapur:

“Sesungguhnya, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur, (yaitu) mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah, yang mereka memancarkan dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al Insaan: 5-6).

2. Air jahe

Minuman terbaik kedua yang akan dihidangkan bagi penghuni surga adalah air jahe. Tentu air jahe yang ada di surga jauh lebih baik daripada yang ada di dunia. Dalam Al Qur’an, jahe disebut sebagai zanjabil. Kelak, penghuni surga akan dijamu dengan campuran air jahe dari mata air surga Salsabil.

Allah Ta'ala berfirman:

“Di dalam surga itu, mereka diberi segelas minuman berampur jahe, (yang diditangkan dari) sebuah mata air yang dinamakan Salsabil.” (QS. Al Insaan: 17-18).

3. Khamr yang tidak memabukkan

Di dunia, khamr memang dilarang karena dapat menyebabkan mabuk. Namun, di surga nanti, Allah memperbolehkan hamba-Nya meminum khamr sepuas-puasnya. Tentu khamar di surga tidak memabukkan dan jauh lebih istimewa daripada yang ada di dunia.

Allah Ta'ala berfirman:

“Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamr dari sungai yang mengalir. (Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum. Di dalamnya, (khamar itu), tidak ada (unsur) yag memabukkan dan mereka tiada mabuk karenanya.” (QS. ash-Shafaat: 45-47).

4. Air susu dan madu

Air susu dan madu memang sudah mahsyur dikisahkah menjadi minuman para penghuni surga. Keduanya merupakan minuman yang tersedia lewat sungai-sungai di surga.
مَّثَلُ ٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى وُعِدَ ٱلْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَآ أَنْهَٰرٌ مِّن مَّآءٍ غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَٰرٌ مِّن لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُۥ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشَّٰرِبِينَ وَأَنْهَٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّن رَّبِّهِمْ ۖ كَمَنْ هُوَ خَٰلِدٌ فِى ٱلنَّارِ وَسُقُوا۟ مَآءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَآءَهُمْ

“Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, di sana ada sungai-sungai yang yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan), yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya, mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih, sehingga usus-ususnya terpotong-potong.” (QS. Muhammad: 15).

Allah Ta'ala juga berfirman:
وَإِنَّ لَكُمْ فِى ٱلْأَنْعَٰمِ لَعِبْرَةً ۖ نُّسْقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِهِۦ مِنۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِّلشَّٰرِبِينَ

“Dan, sesungguhnya, pada bintang ternak itu beanr-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya, (berupa) susu yang bersih antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. an-Nahl: 66).

Kemudian Allah juga berfirman:
ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسْلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Kemudian, makanlah dari segala (macam) buah-buahan. Lalu, tempuhlah jalan TUhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya, pada yang demikian itu, benar-benar terdapat tanda (Kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.” (QS. an-Nahl: 69).



Wallahu A'lam
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2263 seconds (0.1#10.140)