Pelajaran di Balik Wafatnya Nabi Sulaiman, Jin Tak Tahu Hal-hal Gaib

Selasa, 14 Desember 2021 - 05:15 WIB
loading...
A A A
As-Saddi meriwayatkan dalam suatu kabar yang diceritakannya dari Abu Malik, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas, dari Murrah, dari Ibnu Mas'ud, dari beberapa sahabat Nabi SAW, bahwa Sulaiman pernah menyendiri di Baitul Magadis selama satu atau dua tahun, sebulan atau dua bulan menurut perkiraan minimal dan maksimal.

Di tempat itulah jin membawakan makan dan minumnya hingga suatu ketika jin pun masuk untuk menemui Sulaiman dan ternyata beliau telah wafat.

Pada mulanya, peristiwa itu terjadi ketika Sulaiman bangun pada waktu pagi. Beliau melihat sebatang pohon yang tiba-tiba muncul di Baitul Maqdis. Kemudian beliau mendekatinya dan bertanya, “Siapa namamu?”

Pohon menjawab, “Namaku begini dan begini.”

Jika ia adalah pohon untuk ditanam, ditanamlah. Jika ia adalah pohon yang berfungsi sebagai obat, ditumbuhkanlah ia untuk obat.

Pohon itu berkata, “Aku tumbuh sebagai obat untuk ini dan ini.”

Lalu, pohon itu dijadikan seperti itu hingga akhirnya pohon itu tumbuh menjadi seperti apa yang dikatakannya sendiri, yaitu syajarah al-khariibah (pohon perusak).

Selanjutnya, pohon itu ditanya: “Siapa namamu?”

Pohon menjawab, “Aku Pohon Perusak."

Sulaiman kembali bertanya, “Untuk apa kamu tumbuh?”

Pohon menjawab, “Aku tumbuh untuk merobohkan masjid (Baitul Maqdis) ini."

Sulaiman berkata, “Allah tidak akan merobohkan masjid ini selama aku masih hidup. Kamu itu...pada raut wajahmu itu...terdapat kebinasaanku dan kerusakan Baitul Maqdis.”

Kemudian Sulaiman mencabut pohon itu, lalu menanam pada dindingnya. Selanjutnya, beliau masuk ke mihrab dan berdiri sholat dengan bersandar pada tongkatnya. Tidak lama kemudian, beliau wafat.

Sementara itu, setan-setan (jin-jin kafir) tidak mengetahui tentang kematiannya. Mereka masih terus-menerus bekerja untuk Sulaiman karena mereka merasa takut jika keluar dari pekerjaan, membangkang, atau melepaskan diri dari pengabdian mereka kepada Sulaiman maka mereka akan mendapatkan hukuman yang sangat pedih.

Setan-setan itu berkumpul di sekitar mihrab sementara mihrab itu dilapisi oleh dinding di belakang dan di depannya. Setan yang hendak mencabut Pohon Perusak itu berkata, “Aku tidak akan merasa tersiksa lagi jika aku masuk dan keluar dari tempat ini.”

Kemudian setan itu masuk dan keluar dari sisi yang lain. Ia berjalan di mihrab, tetapi ia tidak melihat Sulaiman yang biasanya berada di dalam mihrab tersebut dan biasanya jin yang masuk pasti terbakar. Namun, saat itu ia tidak mendengar suara Sulaiman.

Lalu ia kembali lagi dan lagi-lagi ia tidak mendengar suara Sulaiman. Kemudian ia kembali lagi, namun tidak terbakar. Akhirnya, ia melihat ke arah Sulaiman yang ternyata telah roboh dan tidak bernyawa.

Selanjutnya, setan itu keluar dari mihrab untuk memberitahukan rakyat bahwa Raja Sulaiman telah wafat. Kemudian mereka segera membuka mihrab tempat jenazah Sulaiman berada dan mengeluarkannya sementara tongkat Sulaiman telah digerogoti oleh rayap.

Mereka sama sekali tidak mengetahui sejak kapan Sulaiman wafat. Kemudian mereka berinisiatif untuk mengetahuinya dengan cara meletakkan tanah pada sisa tongkat itu sehingga rayap mulai menggerogoti tongkat itu setiap hari, siang dan malam. Akhirnya, mereka memperkirakan bahwa wafatnya Sulaiman sudah terjadi sejak setahun sebelumnya.

Sesungguhnya setan-setan itu telah tersiksa dengan tetap bekerja untuk Raja Sulaiman as setahun lamanya, padahal beliau sudah wafat selama waktu setahun itu.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2683 seconds (0.1#10.140)