Beberapa Adab Penting Ketika BAB di Kamar Mandi

Senin, 20 Desember 2021 - 18:16 WIB
loading...
Beberapa Adab Penting Ketika BAB di Kamar Mandi
Sebagai muslim hendaknya mengetahui adab-adab ketika berurusan dengan kamar mandi atau toilet. Foto/dok theasianparent
A A A
Islam mengatur semua aspek kehidupan manusia termasuk ketika berada di kamar mandi atau berurusan dengan toilet. Ada beberapa adab penting yang harus diketahui umat muslim.

Syariat mengajarkan bagaimana semestinya adab ketika melakukan buang air besar (BAB) sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa: "Sesungguhnya tempat buang hajat ini dihadiri (oleh setan), jika salah seorang dari kalian hendak masuk kamar mandi (toilet)." (Riwayat Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah)

Berikut beberapa adab penting ketika buang air besar (BAB) atau kecil:
1. Tidak dalam keadaan berdiri
2. Tidak melihat kemaluan sendiri
3. Tidak melihat kotoran yang keluar
4. Tidak bermain-main dengan tangan
5. Tidak melihat ke kanan atau ke kiri atau ke atas (fokus pandangan ke depan)
6. Tidak menghadap kiblat
7 .Tidak membelakangi kiblat
8. Memakai sandal ketika masuk kamar mandi
9. Memakai penutup kepala ketika masuk kamar mandi
10. Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan mendahulukan kaki kanan ketika keluar kamar mandi.
11. Tidak makan, tidak minum dan tidak merokok ketika buang air besar atau kecil.
12. Tidak berbicara ketika buang air besar atau kecil kecuali darurat.
13. Tidak lama lama berada dalam kamar mandi.
14. Tidak membawa suatu benda yang ada padanya tulisan Al-Qur'an atau nama Allah atau salah satu dari nama para Nabi.
15. Membaca doa masuk dan keluar kamar mandi dan membaca doa setelah istinja'.

إِنَّ هَذِهِ الْحُشُوشَ مُحْتَضَرَة ٌ، فَإِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ الْخَلَاءَ فَلْيَقُلْ : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

"Sesungguhnya tempat buang hajat, didatangi setan. Jika kalian masuk WC, maka ucapkanlah; A'uudzu billahi minal khubutsi wal khobaaits (aku berlindung kepada Allah dari setan laki dan perempuan)" (diriwayatkan oleh Imam Abu Daud)

Hikmah:
Jagalah sunnah-sunnah Nabi yang Mulia ini, sebab ini termasuk bukti rasa cinta kita pada Nabi sebagaimana diterangkan dalam hadis berikut:

وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي دَرَجَتِي فِي الْجَنَّةِ

"Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia telah mencintaiku dan siapa yang mencintai aku, maka ia akan bersamaku di surga kelak." (HR. ath-Thabrani)

Referensi:
1. Nihaayah Az-Zain Hal 16.
2. Kifaayah Al-Akhyaar Hal 35.
3. Al-Mu'zam Ash-Shoghiir Juz 2 Hal 100.

Tulisan ini dikirim oleh Ali Musthafa Siregar, Mahasiswa Fakultas Syari'ah Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2184 seconds (0.1#10.140)