Tobat Nabi Daud, Metafor dan Sindiran Berdasar Kisah Israiliyat?
loading...
A
A
A
Dalam buku "Mengungkap Rahasia Shalat" karya Syamsuddin Noor disebutkan Nabi Daud menyadari bahwa yang datang mengadukan perkaranya adalah dua malaikat yang hendak memberi pelajaran kepadanya atas kesalahannya menginginkan istri si petani yang hanya seorang. Padahal, ia telah memiliki 99 orang istri.
Menurut Al-Qardhawi, apakah kedua orang yang sedang berselisih itu adalah memang manusia, atau dua malaikat yang menyamar sebagai manusia, datang untuk menguji Nabi Daud, kemudian keduanya lenyap tanpa bekas? Apapun kemungkinannya, menurut Qardhawi, pengertian dan tujuannya adalah sama.
"Hanya saja, itu tidak dapat dijadikan sebagai suatu bentuk metafor, dan sebagai sindiran bagi Daud sendiri, karena ia menginginkan istri tetangganya sendiri, seperti digambarkan oleh kisah-kisah israiliat yang menampilkan dengan buruk perjalanan para Rasul dan Nabi-nabi," katanya.
Hingga dalam kisah Israiliat itu para Nabi telah jatuh dalam tindakan-tindakan yang orang biasa saja tidak mau melakukannya, maka bagaimana mungkin terjadi bagi seseorang yang Allah SWT tundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersamanya pada sore dan pagi hari.
Tentangnya Allah SWT berfirman:
"Dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan)".
"Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik". (QS Shaad : 17-18)
Tobat Nabi Daud
Syamsuddin Noor dalam bukunya itu mengisahkan, demi menyadari kesalahannya itu, Nabi Daud AS meminta ampun kepada Allah. Nabi Daud AS bersujud menyungkurkan wajahnya ke bumi. Inilah kehendak Allah Yang Mahatahu, Allah SWT memberi tahu kesalahan Nabi Daud AS dengan pelajaran yang sangat bijaksana.
Muhammad bin Ka'ab Al-Qurizi menyebutkan bahwa sujudnya Nabi Daud AS adalah 40 hari 40 malam. Ia tidak bangun dari sujudnya selain mengerjakan sholat wajib atau karena sesuatu hajat sangat penting yang harus dipenuhinya.
Muhammad bin Nashr Al-Maruzi dalam kitab Ta'zhimur Qodrish Sholah menyebutkan dalam sujudnya, Nabi Daud AS menangis hingga air matanya kering dan pedih karena saking takutnya.
Kedua lututnya memar (karena lamanya sujud). Sebab, ia takut tidak diampuni kesalahannya. Kemudian, Allah SWT mewahyukan kepadanya agar ia mengangkat kepalanya. “Hai Daud, Aku telah mengampuni kesalahanmu,” Namun, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga datang malaikat Jibril.
Lihat Juga: Permohonan PK Alex Denni Jadi Momentum Perbaikan Sistem Peradilan, Hakim Diminta Gerak Cepat
Menurut Al-Qardhawi, apakah kedua orang yang sedang berselisih itu adalah memang manusia, atau dua malaikat yang menyamar sebagai manusia, datang untuk menguji Nabi Daud, kemudian keduanya lenyap tanpa bekas? Apapun kemungkinannya, menurut Qardhawi, pengertian dan tujuannya adalah sama.
"Hanya saja, itu tidak dapat dijadikan sebagai suatu bentuk metafor, dan sebagai sindiran bagi Daud sendiri, karena ia menginginkan istri tetangganya sendiri, seperti digambarkan oleh kisah-kisah israiliat yang menampilkan dengan buruk perjalanan para Rasul dan Nabi-nabi," katanya.
Hingga dalam kisah Israiliat itu para Nabi telah jatuh dalam tindakan-tindakan yang orang biasa saja tidak mau melakukannya, maka bagaimana mungkin terjadi bagi seseorang yang Allah SWT tundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersamanya pada sore dan pagi hari.
Tentangnya Allah SWT berfirman:
"Dan ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan)".
"Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik". (QS Shaad : 17-18)
Tobat Nabi Daud
Syamsuddin Noor dalam bukunya itu mengisahkan, demi menyadari kesalahannya itu, Nabi Daud AS meminta ampun kepada Allah. Nabi Daud AS bersujud menyungkurkan wajahnya ke bumi. Inilah kehendak Allah Yang Mahatahu, Allah SWT memberi tahu kesalahan Nabi Daud AS dengan pelajaran yang sangat bijaksana.
Muhammad bin Ka'ab Al-Qurizi menyebutkan bahwa sujudnya Nabi Daud AS adalah 40 hari 40 malam. Ia tidak bangun dari sujudnya selain mengerjakan sholat wajib atau karena sesuatu hajat sangat penting yang harus dipenuhinya.
Muhammad bin Nashr Al-Maruzi dalam kitab Ta'zhimur Qodrish Sholah menyebutkan dalam sujudnya, Nabi Daud AS menangis hingga air matanya kering dan pedih karena saking takutnya.
Kedua lututnya memar (karena lamanya sujud). Sebab, ia takut tidak diampuni kesalahannya. Kemudian, Allah SWT mewahyukan kepadanya agar ia mengangkat kepalanya. “Hai Daud, Aku telah mengampuni kesalahanmu,” Namun, beliau tidak mengangkat kepalanya hingga datang malaikat Jibril.
Baca Juga
Lihat Juga: Permohonan PK Alex Denni Jadi Momentum Perbaikan Sistem Peradilan, Hakim Diminta Gerak Cepat
(mhy)