Rasulullah SAW Suka Air Dingin dan Manis, Ini 7 Tuntunan Adab Minum
loading...
A
A
A
Setidaknya ada 7 adab minum yang diajarkan Rasulullah SAW . Di sisi lain, dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW gemar minum minuman yang dingin dan manis. Hal ini disampaikan istri beliau, Aisyah Radhiyallahu anha .
Minuman yang paling disukai Rasulullah ialah yang dingin dan manis.
Hadits dari Aisyah ini diriwayatkan Ahmad 6/38 dan 40, At Tirmidzi dalam Al Jami’ (1896) dan dalam Asy Syamail 1/302 dengan sanad sahih. Disahihkan oleh Al Hakim 1/337 dan disepakati oleh Adz Dzahabi.
Para ulama menafsirkan bahwa penuturan Aisyah tersebut memiliki beberapa ihtimal (kemungkinan). Bisa jadi, yang dimaksud ialah air yang dicampur madu, rendaman kismis ataupun kurma, sebagaimana tercantum dalam riwayat Muslim berikut.
َ
Dari Ibnu Abbas Radhiyalahu ‘anhu , ia berkata,”Rasulullah SAW pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” (HR Muslim)
Ibnul Qayyim dalam kitab Zaaduul Ma’ad mengungkapkan jika dua sifat dingin dan manis terhimpun dalam satu minuman, akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi tubuh. Membantu proses pencernaan dan penyaluran saripati makanan dengan sempurna. Mencairkan dahak, mencuci dan membasmi bibit penyakit di lambung, menetralisasi sisa-sisa makanan, serta menstabilkan kehangatan lambung.
Di samping itu, juga sangat bermanfaat bagi hati, ginjal dan kandung kemih.
Lebih jauh lagi beliau menjelaskan, air dingin yang telah dienapkan memiliki kelembaban yang mampu menetralisir panas tubuh, sekaligus menjaga kelembabannya, serta mengganti sebagian zat yang telah terurai dari tubuh. Karena itulah Rasulullah amat menggemarinya, sebagaimana tercantum dalam riwayat Bukhari:
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi SAW masuk ke rumah salah seorang laki-laki Anshar bersama seorang sahabatnya, seraya berkata kepadanya,”Adakah engkau mempunyai air yang telah diinapkan dalam bejana kulit? Jika tidak kami akan minum langsung dari mulut kami.”
Selain memberitahukan jenis minuman yang bermanfaat bagi tubuh kita, Rasulullah SAW juga memberitahukan dan melarang kita mengkonsumsi semua jenis minuman yang memabukkan.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar.
Semua yang memabukkan itu adalah khamr. Dan semua khamr hukum haram [HR Muslim no. 5185]
Walaupun menurut sebagian orang khamr itu bermanfaat, akan tetapi bahaya yang diakibatkan jauh lebih besar.
Adab Minum
Di samping memberitahukan jenis minuman, Rasulullah juga memberikan tuntunan tentang adab-adab minum serta hal lain yang berkaitan dengan minum. Di antaranya:
كَانَ أَحَبُّ الشَّرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحُلْوَ الْبَارِدَ
Minuman yang paling disukai Rasulullah ialah yang dingin dan manis.
Hadits dari Aisyah ini diriwayatkan Ahmad 6/38 dan 40, At Tirmidzi dalam Al Jami’ (1896) dan dalam Asy Syamail 1/302 dengan sanad sahih. Disahihkan oleh Al Hakim 1/337 dan disepakati oleh Adz Dzahabi.
Para ulama menafsirkan bahwa penuturan Aisyah tersebut memiliki beberapa ihtimal (kemungkinan). Bisa jadi, yang dimaksud ialah air yang dicampur madu, rendaman kismis ataupun kurma, sebagaimana tercantum dalam riwayat Muslim berikut.
َ
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْبَذُ لَهُ الزَّبِيبُ فِي السِّقَاءِ فَيَشْرَبُهُ يَوْمَهُ وَالْغَدَ وَبَعْدَ الْغَدِ فَإِذَا كَانَ مَسَاءُ الثَّالِثَةِ شَرِبَهُ وَسَقَاهُ فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ أَهَرَاقَهُ
Dari Ibnu Abbas Radhiyalahu ‘anhu , ia berkata,”Rasulullah SAW pernah dibuatkan rendaman kismis dalam satu bejana, kemudian beliau minum rendaman tersebut pada hari itu, juga esok harinya dan keesokannya harinya. Pada sore hari ketiga beliau memberi minuman tersebut kepada yang lain, jika masih ada yang tersisa , beliaupun menuangnya.” (HR Muslim)
Ibnul Qayyim dalam kitab Zaaduul Ma’ad mengungkapkan jika dua sifat dingin dan manis terhimpun dalam satu minuman, akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi tubuh. Membantu proses pencernaan dan penyaluran saripati makanan dengan sempurna. Mencairkan dahak, mencuci dan membasmi bibit penyakit di lambung, menetralisasi sisa-sisa makanan, serta menstabilkan kehangatan lambung.
Di samping itu, juga sangat bermanfaat bagi hati, ginjal dan kandung kemih.
Lebih jauh lagi beliau menjelaskan, air dingin yang telah dienapkan memiliki kelembaban yang mampu menetralisir panas tubuh, sekaligus menjaga kelembabannya, serta mengganti sebagian zat yang telah terurai dari tubuh. Karena itulah Rasulullah amat menggemarinya, sebagaimana tercantum dalam riwayat Bukhari:
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِاللَّهِ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَىرَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ وَمَعَهُ صَاحِبٌ لَهُ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ كَانَ عِنْدَكَ مَاءٌ بَاتَ هَذِهِ اللَّيْلَةَ فِي شَنَّةٍ وَإِلَّا كَرَعْنَا
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi SAW masuk ke rumah salah seorang laki-laki Anshar bersama seorang sahabatnya, seraya berkata kepadanya,”Adakah engkau mempunyai air yang telah diinapkan dalam bejana kulit? Jika tidak kami akan minum langsung dari mulut kami.”
Selain memberitahukan jenis minuman yang bermanfaat bagi tubuh kita, Rasulullah SAW juga memberitahukan dan melarang kita mengkonsumsi semua jenis minuman yang memabukkan.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar.
كًلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَ كُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ
Semua yang memabukkan itu adalah khamr. Dan semua khamr hukum haram [HR Muslim no. 5185]
Walaupun menurut sebagian orang khamr itu bermanfaat, akan tetapi bahaya yang diakibatkan jauh lebih besar.
Adab Minum
Di samping memberitahukan jenis minuman, Rasulullah juga memberikan tuntunan tentang adab-adab minum serta hal lain yang berkaitan dengan minum. Di antaranya: