Mimpi Hujan dan Banjir, Isyarat Bakal Terjadi Peristiwa tidak Menyenangkan
loading...
A
A
A
Mimpi tentanghujan danbanjir adalah firasat yang tidak menyenangkan. Ini masuk klasifikasi mimpi buruk, kendati tidak mutlak. Ulama Mu’abbirîn menafsirkan mimpi tersebut dengan berbagai arti, tergantung hal-hal yang melingkupinya.
Menurut Ibnu Sirin , buruknya beragam mimpi tentang hujan, dikarenakan saat menjelaskan sesuatu yang turun dari langit, ketika menggunakan redaksi “mathar” (hujan), secara umum Al-Qur’an menjelaskan hal-hal yang buruk. Misal seperti dalam dua ayat berikut:
Artinya, “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.” ( QS al-A’râf : 84)
Artinya, “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” ( QS Hud : 82)
Berbeda saat Al-Qur’an menjelaskan hujan namun tidak menggunakan kata dari akar kata “mathara”, maka umumnya menjelaskan hal-hal yang baik. Misal seperti dalam ayat berikut:
Artinya, “Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.” ( QS Qaf : 9)
Berdasarkan fenomena ini ulama Mu’abbirîn menafsirkan mimpi-mimpi yang berkaitan dengan hujan dengan arti akan terjadi hal-hal buruk. Sebab salah satu pijakan mereka dalam menafsiri mimpi adalah berpegang teguh pada isyarat-isyarat yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.
Abu Sa’d Nasr bin Ya’kub ad-Dinawari, dalam Kitâbut Ta’bîr fîr Ru’yâ menjelaskan beragam arti mimpi yang dirumuskan oleh ulama Mu’abbirîn tidak selamanya berdasarkan pandangan subjektif dari pemikiran dan perenungan pribadi mereka. Akan tetapi, selama dalam Al-Qur’an dan hadits mereka temukan isyarat yang sesuai dengan mimpi tertentu, maka dalil tersebut akan dijadikan pijakan untuk menafsiri mimpi tersebut.
Mimpi tentang Hujan
Mimpi tentang hujan memang tak selalu buruk. Ad-Dinawari sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama menjelaskan mimpi tentang hujan sbb:
Jika hujannya turun secara merata di setiap sudut tempat, maka menunjukkan masyarakat setempat akan merasakan kelapangan dan kebahagiaan, serta akan banyak air sumber yang mengaliri daerah tersebut.
Berbeda ketika hujannya tidak merata, tapi hanya tertentu pada dirinya sendiri tanpa menghujani orang lain, maka berarti ia akan terkena penyakit cacar atau ia akan terkena musibah.
Sementara ketika tampak dalam mimpinya hujan yang turun dari langit bukan berupa air, tapi berupa darah, maka menunjukkan bahwa keluarganya akan dikalahkan oleh musuh-musuhnya, atau keluarganya akan terkena musibah dari Allah.
Adapula yang mengartikan mimpi hujan darah berarti pemimpin daerah setempat akan menyiksa atau menyengsarakan rakyatnya dan akan ada pertumpahan darah di daerah setempat.
Lain halnya ketika orang bermimpi hujan batu atau debu, maka mimpi tersebut menunjukkan akan ada musibah atau cobaan yang mengenai penduduk daerah setempat yang berasal dari pemimpin mereka.
Menurut Ibnu Sirin , buruknya beragam mimpi tentang hujan, dikarenakan saat menjelaskan sesuatu yang turun dari langit, ketika menggunakan redaksi “mathar” (hujan), secara umum Al-Qur’an menjelaskan hal-hal yang buruk. Misal seperti dalam dua ayat berikut:
وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًا، فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ
Artinya, “Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.” ( QS al-A’râf : 84)
فَلَمَّا جَآءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ
Artinya, “Maka ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar.” ( QS Hud : 82)
Berbeda saat Al-Qur’an menjelaskan hujan namun tidak menggunakan kata dari akar kata “mathara”, maka umumnya menjelaskan hal-hal yang baik. Misal seperti dalam ayat berikut:
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَآءِ مَآءً مُّبٰرَكًا فَاَنْبَتْنَا بِهِ جَنّٰتٍ وَّحَبَّ الْحَصِيْدِ
Artinya, “Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan yang rindang dan biji-bijian yang dapat dipanen.” ( QS Qaf : 9)
Berdasarkan fenomena ini ulama Mu’abbirîn menafsirkan mimpi-mimpi yang berkaitan dengan hujan dengan arti akan terjadi hal-hal buruk. Sebab salah satu pijakan mereka dalam menafsiri mimpi adalah berpegang teguh pada isyarat-isyarat yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits.
Abu Sa’d Nasr bin Ya’kub ad-Dinawari, dalam Kitâbut Ta’bîr fîr Ru’yâ menjelaskan beragam arti mimpi yang dirumuskan oleh ulama Mu’abbirîn tidak selamanya berdasarkan pandangan subjektif dari pemikiran dan perenungan pribadi mereka. Akan tetapi, selama dalam Al-Qur’an dan hadits mereka temukan isyarat yang sesuai dengan mimpi tertentu, maka dalil tersebut akan dijadikan pijakan untuk menafsiri mimpi tersebut.
Mimpi tentang Hujan
Mimpi tentang hujan memang tak selalu buruk. Ad-Dinawari sebagaimana dikutip laman resmi Nahdlatul Ulama menjelaskan mimpi tentang hujan sbb:
Jika hujannya turun secara merata di setiap sudut tempat, maka menunjukkan masyarakat setempat akan merasakan kelapangan dan kebahagiaan, serta akan banyak air sumber yang mengaliri daerah tersebut.
Berbeda ketika hujannya tidak merata, tapi hanya tertentu pada dirinya sendiri tanpa menghujani orang lain, maka berarti ia akan terkena penyakit cacar atau ia akan terkena musibah.
Sementara ketika tampak dalam mimpinya hujan yang turun dari langit bukan berupa air, tapi berupa darah, maka menunjukkan bahwa keluarganya akan dikalahkan oleh musuh-musuhnya, atau keluarganya akan terkena musibah dari Allah.
Adapula yang mengartikan mimpi hujan darah berarti pemimpin daerah setempat akan menyiksa atau menyengsarakan rakyatnya dan akan ada pertumpahan darah di daerah setempat.
Lain halnya ketika orang bermimpi hujan batu atau debu, maka mimpi tersebut menunjukkan akan ada musibah atau cobaan yang mengenai penduduk daerah setempat yang berasal dari pemimpin mereka.