Doa Nabi Hud agar Istri-Istri Kaum Raksasa Mandul dan Azab Allah Terhadap Kabilah Ad
loading...
A
A
A
Kemudian suara dari langit berseru kepada pemimpin delegasi itu, ”Pilihlah salah satu dari awan ini untukmu atau untuk kaummu.”
Pemimpin delegasi itu segera menjawab, "Aku memilih awan hitam, karena awan hitam adalah awan yang paling banyak menyimpan air.”
Maka dikatakan lagi kepadanya, "Kamu telah memilih awan yang penuh dengan debu dan menghanguskan, awan yang membuat seorang ayah lari ketakutan dan tidak lagi memperhatikan anaknya, awan yang akan membuat semua kaum Ad binasa, kecuali mereka yang berada di kediaman Bani Laudzah. Yakni, sekelompok orang dari kaum Ad yang tinggal sementara di Kota Mekkah, mereka tidak merasakan azab yang ditimpakan kepada kaum mereka di kampung halaman, dan mereka itulah beserta keturunannya yang menjadi kaum Ad generasi kedua.”
Azab Allah terhadap Kaum Ad
Muhammad bin Ishaq melanjutkan: Setelah dipilih oleh Qail bin Atir, awan yang berisikan azab itu bertiup menuju pemukiman kaum Ad. Melihat awan itu kaum Ad terlihat bergembira.
Mereka berkata, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita. Namun kegembiraan itu sirna dalam sekejap, karena difirmankan oleh Allah “(Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya” yakni, membinasakan apapun yang diperintahkan kepadanya.”
Orang pertama yang melihat dan mengetahui bahwa awan itu adalah azab dari Allah adalah seorang wanita dari kaum Ad, seperti diriwayatkan bahwa ia bernama Mahdu.
Setelah jelas terlihat olehnya, maka ia pun menjerit dan terjatuh pingsan. Ketika dibawa oleh penduduk lain dan tersadar dari pingsannya, para penduduk bertanya, "Apakah yang baru saja kamu lihat wahai Mahdu?”
Ia menjawab, "Aku melihat ada angin menggulung-gulung dan berkobar seperti api, di bagian depan angin itu ada beberapa orang (malaikat) yang mengendalikannya.”
Allah SWT berfirman, “Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.” (QS Al-Haqqah: 7).
Sementara itu, Nabi Hud dan orang-orang beriman (seperti diriwayatkan kepadaku) mereka telah bersembunyi terlebih dahulu di sebuah tempat tersembunyi, mereka sama sekali tidak merasakan adanya azab tersebut, mereka hanya merasakan kenyamanan dan ketenangan. Tidak seperti kaum Ad lain pada umumnya, mereka beterbangan di antara langit dan bumi, serta dihantam oleh batu-batu yang juga beterbangan bersama mereka."
Azab Kaum dalam Al-Quran
Di dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang kisah pembinasaan kaum Ad tidak hanya pada satu ayat saja dan tidak hanya satu bentuk saja, karena kisah pembinasaan itu ada yang disebutkan secara global dan ada juga yang disebutkan secara terperinci.
Ibnu Katsir menyampaikan contoh ayat-ayat yang menerangkan secara global, antara lain firman Allah, “Maka Kami selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman.” (QS Al-A'raf: 72),
Juga firman Allah:
“Dan ketika azab Kami datang. Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami. Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan. Mereka mendurhakai Rasul-rasul-Nya dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi durhaka. Dan mereka selalu diikuti dengan laknat di dunia ini dan (begitu pula) di Hari Kiamat. Ingatlah. kaum 'Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka. Sungguh, binasalah kaum “Ad, umat Hud itu.” (QS Hud: 58-60).
Selanjutnya firman Allah Taala:
“Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir. Maka binasalah bagi orang-orang yang zhalim.” (QS Al-Mukminun: 41).
Allah Taala juga berfriman: “Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (QS Asy-Syu'araa': 139-140).
Adapun ayat Al-Qur'an yang menerangkan pembinasaan itu secara terperinci contohnya adalah firman Allah, “Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.” (QS Al-Ahqaf: 24).
Pemimpin delegasi itu segera menjawab, "Aku memilih awan hitam, karena awan hitam adalah awan yang paling banyak menyimpan air.”
Maka dikatakan lagi kepadanya, "Kamu telah memilih awan yang penuh dengan debu dan menghanguskan, awan yang membuat seorang ayah lari ketakutan dan tidak lagi memperhatikan anaknya, awan yang akan membuat semua kaum Ad binasa, kecuali mereka yang berada di kediaman Bani Laudzah. Yakni, sekelompok orang dari kaum Ad yang tinggal sementara di Kota Mekkah, mereka tidak merasakan azab yang ditimpakan kepada kaum mereka di kampung halaman, dan mereka itulah beserta keturunannya yang menjadi kaum Ad generasi kedua.”
Azab Allah terhadap Kaum Ad
Muhammad bin Ishaq melanjutkan: Setelah dipilih oleh Qail bin Atir, awan yang berisikan azab itu bertiup menuju pemukiman kaum Ad. Melihat awan itu kaum Ad terlihat bergembira.
Mereka berkata, “Ini adalah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita. Namun kegembiraan itu sirna dalam sekejap, karena difirmankan oleh Allah “(Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya, (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih, yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya” yakni, membinasakan apapun yang diperintahkan kepadanya.”
Orang pertama yang melihat dan mengetahui bahwa awan itu adalah azab dari Allah adalah seorang wanita dari kaum Ad, seperti diriwayatkan bahwa ia bernama Mahdu.
Setelah jelas terlihat olehnya, maka ia pun menjerit dan terjatuh pingsan. Ketika dibawa oleh penduduk lain dan tersadar dari pingsannya, para penduduk bertanya, "Apakah yang baru saja kamu lihat wahai Mahdu?”
Ia menjawab, "Aku melihat ada angin menggulung-gulung dan berkobar seperti api, di bagian depan angin itu ada beberapa orang (malaikat) yang mengendalikannya.”
Allah SWT berfirman, “Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.” (QS Al-Haqqah: 7).
Sementara itu, Nabi Hud dan orang-orang beriman (seperti diriwayatkan kepadaku) mereka telah bersembunyi terlebih dahulu di sebuah tempat tersembunyi, mereka sama sekali tidak merasakan adanya azab tersebut, mereka hanya merasakan kenyamanan dan ketenangan. Tidak seperti kaum Ad lain pada umumnya, mereka beterbangan di antara langit dan bumi, serta dihantam oleh batu-batu yang juga beterbangan bersama mereka."
Azab Kaum dalam Al-Quran
Di dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang kisah pembinasaan kaum Ad tidak hanya pada satu ayat saja dan tidak hanya satu bentuk saja, karena kisah pembinasaan itu ada yang disebutkan secara global dan ada juga yang disebutkan secara terperinci.
Ibnu Katsir menyampaikan contoh ayat-ayat yang menerangkan secara global, antara lain firman Allah, “Maka Kami selamatkan dia (Hud) dan orang-orang yang bersamanya dengan rahmat Kami dan Kami musnahkan sampai ke akar-akarnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Mereka bukanlah orang-orang beriman.” (QS Al-A'raf: 72),
Juga firman Allah:
“Dan ketika azab Kami datang. Kami selamatkan Hud dan orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat Kami. Kami selamatkan (pula) mereka (di akhirat) dari azab yang berat. Dan itulah (kisah) kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan. Mereka mendurhakai Rasul-rasul-Nya dan menuruti perintah semua penguasa yang sewenang-wenang lagi durhaka. Dan mereka selalu diikuti dengan laknat di dunia ini dan (begitu pula) di Hari Kiamat. Ingatlah. kaum 'Ad itu ingkar kepada Tuhan mereka. Sungguh, binasalah kaum “Ad, umat Hud itu.” (QS Hud: 58-60).
Selanjutnya firman Allah Taala:
“Lalu mereka benar-benar dimusnahkan oleh suara yang mengguntur, dan Kami jadikan mereka (seperti) sampah yang dibawa banjir. Maka binasalah bagi orang-orang yang zhalim.” (QS Al-Mukminun: 41).
Allah Taala juga berfriman: “Maka mereka mendustakannya (Hud), lalu Kami binasakan mereka. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan sungguh, Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (QS Asy-Syu'araa': 139-140).
Adapun ayat Al-Qur'an yang menerangkan pembinasaan itu secara terperinci contohnya adalah firman Allah, “Maka ketika mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, mereka berkata, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kita.” (Bukan!) Tetapi itulah azab yang kamu minta agar disegerakan datangnya (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih.” (QS Al-Ahqaf: 24).