10 Karomah Sayyidina Umar Bin Khattab (2)

Selasa, 16 Juni 2020 - 17:33 WIB
loading...
10 Karomah Sayyidina Umar Bin Khattab (2)
Dibalik keberhasilannya menjabat khalifah sekaligus Amirul Mukminin, Sayyidina Umar bin Khattab memiliki karomah yang luar biasa. Foto Ilustrasi/Ist
A A A
Khalifah kedua Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu'anhu adalah sosok sahabat Nabi yang patut diteladani. Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam menjuluki beliau Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Bahkan setan pun lari apabila bertemu Umar bin Khattab .

Dibalik keberhasilannya menjabat khalifah sekaligus Amirul Mukminin, Sayyidina Umar memiliki karomah yang luar biasa. Ada 10 karomah (kelebihan dan kemuliaan) yang Allah berikan kepada Umar bin Khattab . Berikut lanjutan ulasan karomahnya: ( )

6. Mengetahui Pembunuh Sahabat Utsman dan Ali radhiyallahu 'anhuma.
Imam al-Haramain menceritakan karamah Khalifah Umar lainnya. Umar pernah memimpin suatu pasukan ke Syam. Kemudian ada sekelompok orang menghalanginya, sehingga Umar berpaling darinya. Lalu sekelompok orang tadi menghalanginya lagi, Umar pun berpaling darinya lagi. Sekelompok orang tadi menghalangi Umar untuk ketiga kalinya dan Umar berpaling lagi darinya. Pada akhirnya, diketahui bahwa di dalam kelompok orang tersebut terdapat pembunuh sahabat Utsman dan Ali radhiyallahu 'anhuma.

7. Mengetahui Orang yang Hendak Berdusta.
Dalam kitab Riyadh al-Shalihin, Imam Nawawi mengemukakan bahwa Abdullah bin Umar RA berkata, "Setiap kali Umar mengatakan sesuatu yang menurut prasangkaku begini, pasti prasangkanya itu yang benar". Saya tidak mengemukakan riwayat dari Ibnu Umar tersebut dalam kitab Hujjatullah 'Ala al-'Alamin. Kisah tentang Sariyah dan sungai Nil yang sangat terkenal juga disebutkan dalam Kitab Thabaqat al-Munawi al-Kubra. Dalam kitab itu dikemukakan karamah Umar lainnya yaitu ketika ada orang yang bercerita dusta kepadanya, lalu Umar menyuruh orang itu diam. Orang itu bercerita lagi kepada Umar , lalu Umar menyuruhnya diam. Kemudian orang itu berkata, "Setiap kali aku berdusta kepadamu, niscaya engkau menyuruhku diam".

8. Mengetahui Musibah Kebakaran.
Diceritakan bahwa Khalifah Umar bertanya kepada seorang laki-laki, "Siapa namamu?" Orang itu menjawab, "Jamrah (artinya bara)." Khalifah Umar bertanya lagi, "Siapa ayahmu?" Ia menjawab, "Syihab (lampu)". Umar bertanya, "Keturunan siapa?" Ia menjawab, "Keturunan Harqah (kebakaran)". Umar bertanya, "Di mana tempat tinggalmu?" Ia menjawab, "Di Al Harrah (panas)." Umar bertanya lagi, "Daerah mana?" Ia menjawab, "Di Dzatu Lazha (tempat api)". Kemudian Umar berkata, "Aku melihat keluargamu terkena musibah kebakaran". Pemuda itu pun akhirnya pulang dan mendapati keluarganya sedang ditimpa musibah kebakaran".

9. Dapat Memadamkan Kebakaran di yang Melanda Sebuah Kampung.
Fakhrurrazi dalam tafsir surah Al-Kahfi menceritakan bahwa salah satu kampung di Madinah dilanda kebakaran. Kemudian Umar menulis di secarik kain, "Hai api, padamlah dengan izin Allah!" Secarik kain itu dilemparkan ke dalam api, maka api itu langsung padam. ( )

10. Utusan Romawi Masuk Islam.
Fakhrurrazi menceritakan bahwa ada utusan Raja Romawi datang menghadap Umar . Utusan itu mencari rumah Umar dan mengira rumah Umar seperti istana para raja. Orang-orang mengatakan, "Umar tidak memiliki istana, ia ada di padang pasir sedang memerah susu". Setelah sampai di padang pasir yang ditunjukkan, utusan itu melihat Umar telah meletakkan kantong tempat susu di bawah kepalanya dan tidur di atas tanah.

Terperanjatlah utusan itu melihat Umar , lalu berkata, "Bangsa-bangsa di Timur dan Barat takut kepada manusia ini, padahal ia hanya seperti ini. Dalam hati ia berjanji akan membunuh Umar saat sepi seperti itu dan membebaskan ketakutan manusia terhadapnya. Tatkala ia telah mengangkat pedangnya, tiba-tiba Allah mengeluarkan dua harimau dari dalam bumi yang siap memangsanya. Utusan itu menjadi takut sehingga terlepaslah pedang dari tangannya. Umar kemudian terbangun, dan ia tidak melihat apa-apa. Umar menanyai utusan itu tentang apa yang terjadi. Ia menuturkan peristiwa tersebut, dan akhirnya masuk Islam.

Menurut Fakhrurrazi, kejadian-kejadian luar biasa di atas diriwayatkan secara ahad (dalam salah satu tingkatan sanadnya hanya ada satu periwayat). Adapun yang dikisahkan secara mutawatir adalah kenyataan bahwa meskipun Umar menjauhi kekayaan duniawi dan tidak pernah memaksa atau menakut-nakuti orang lain, ia mampu menguasai daerah Timur dan Barat, serta menaklukkan hati para raja dan pemimpin.

Demikian ulasan karomah Sayyidina Umar bin Khattab , semoga kita bisa mengambil hikmah dan bisa meneladani kepemimpinan beliau. [ ]

Wallahu Ta'ala A'lam
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1404 seconds (0.1#10.140)