Nasihat Syaikh Abdul Aziz Bin Baz Bagi Istri yang Tidak Diperlakukan dengan Baik oleh Suaminya
loading...
A
A
A
Ada kasus yang tengah viral, yakni seorang istri yang mendapat perlakukan tidak baik dari suaminya, akhirnya tega membunuh buah hatinya sendiri. Kenapa bisa terjadi? Dan bagaimana pandangan Islam tentang perlakukan suami tersebut?
Dalam berumah tangga , adakala setiap pasangan diuji oleh Allah ta’ala dengan perlakuan kurang baik dari pasangan hidupnya sendiri. Misalnya, seorang suami yang memiliki komitmen pada agama kadang juga tergelincir dengan sikap atau akhlak yang tidak terpuji pada istrinya. Rumah tangga yang di awalnya penuh dengan ketenteraman serta kebahagiaan seiring berjalan waktu terkadang mengalami badai dan terguncang ketika ada perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam.
Ada sebuah nasehat dari ulama senior Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah yang bisa kita ambil hikmahnya, dan mampu mencerahkan imam pasangan suami istri untuk menjaga keutuhan rumah tangga serta mampu bersikap bijak saat badai mengguncang. Seperti dilansir muslimah.or.id, berikut nasehat Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimhullah tersebut.
Beliau ketika mendapat pertanyaan tentang perlakuan seorang suami terhadap istrinya, suami sering melecehkan istrinya di hadapan anak-anak dan keluarga besarnya. Sehingga sang istri tidak lagi merasa nyaman di rumah sendiri bila ada suaminya. Padahal si suami rajin shalaat dan takut kepada Allah Subhanahu wa ta'ala..
Menjawab pertanyaan itu, Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, seorang istri wajib bersabar dan berusaha menasehatinya dengan baik dan mengingatkannya supaya ingat kepada Allah ‘azza wa jalla dan hari kiamat. Semoga dengan ini dia mendengar dan kembali ke jalan yang benar serta meninggalkan perangainya yang buruk. Jika dia tidak berubah, maka dia yang berdosa dan istru mendapatkan pahala yang besar dengan sebab kesabaran anda menghadapi keburukannya.
Disyariatkan pula bagi seorang istri untuk berdoa dalam shalat dan di luar shalat supaya Allah ‘azza wa jalla memberikan petunjuk kepadanya ke arah kebenaran mengaruniainya akhlak terpuji juga agar Allah ‘azza wa jalla melindungi anda dari keburukannya.
Di samping itu, seorang istri harus berusaha mengevaluasi diri dan berusaha tetap istiqamah dan bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla dari semua keburukan dan kesalahan yang mungkin pernah diperbuat dalam menunaikan hak Allah ‘azza wa jalla, hak suami atau hak yang lain. Karena bisa jadi kejadian ini menimpa seorang istri karena perbuatan maksiat yang pernah dilakukannya.
Karena Allah ‘azza wa jalla berfirman:
Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syu’ara: 30).
Bisa jadi, si istri minta tolong kepada bapaknya, atau ibunya, atau kakaknya atau siapa saja yang didengar suaranya untuk menasehatinya agar memperlakukan saudari dengan baik, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa jalla,
“Dan bergaulah dengan mereka secara patut” (QS. An-Nisa: 19)
Juga firman Allah ‘Azza wa jalla,
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya” (QS. Al-Baqarah: 228).
Semoga Allah ‘Azza wa jalla memperbaiki biduk rumah tangga kalian dan semoga Allah ‘Azza wa jalla memberikan hidayah kepada suami saudari dan menunjukinya jalan yang benar. Semoga Allah ‘Azza wa jalla senantiasa mengumpulkan kalian dalam kebaikan dan petunjuk, karena sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla Maha Dermawan lagi Maha Pemurah” (Fatawa al-Mar’ah al- Muslimah, hal. 687-688).
Demikianlah nasehat penyejuk iman agar pasutri tetap optimis dalam mencari solusi dalam setiap permasalahan rumah tangga.
Wallahu A'lam
Dalam berumah tangga , adakala setiap pasangan diuji oleh Allah ta’ala dengan perlakuan kurang baik dari pasangan hidupnya sendiri. Misalnya, seorang suami yang memiliki komitmen pada agama kadang juga tergelincir dengan sikap atau akhlak yang tidak terpuji pada istrinya. Rumah tangga yang di awalnya penuh dengan ketenteraman serta kebahagiaan seiring berjalan waktu terkadang mengalami badai dan terguncang ketika ada perbuatan yang bertentangan dengan syariat Islam.
Ada sebuah nasehat dari ulama senior Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah yang bisa kita ambil hikmahnya, dan mampu mencerahkan imam pasangan suami istri untuk menjaga keutuhan rumah tangga serta mampu bersikap bijak saat badai mengguncang. Seperti dilansir muslimah.or.id, berikut nasehat Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimhullah tersebut.
Beliau ketika mendapat pertanyaan tentang perlakuan seorang suami terhadap istrinya, suami sering melecehkan istrinya di hadapan anak-anak dan keluarga besarnya. Sehingga sang istri tidak lagi merasa nyaman di rumah sendiri bila ada suaminya. Padahal si suami rajin shalaat dan takut kepada Allah Subhanahu wa ta'ala..
Menjawab pertanyaan itu, Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, seorang istri wajib bersabar dan berusaha menasehatinya dengan baik dan mengingatkannya supaya ingat kepada Allah ‘azza wa jalla dan hari kiamat. Semoga dengan ini dia mendengar dan kembali ke jalan yang benar serta meninggalkan perangainya yang buruk. Jika dia tidak berubah, maka dia yang berdosa dan istru mendapatkan pahala yang besar dengan sebab kesabaran anda menghadapi keburukannya.
Disyariatkan pula bagi seorang istri untuk berdoa dalam shalat dan di luar shalat supaya Allah ‘azza wa jalla memberikan petunjuk kepadanya ke arah kebenaran mengaruniainya akhlak terpuji juga agar Allah ‘azza wa jalla melindungi anda dari keburukannya.
Di samping itu, seorang istri harus berusaha mengevaluasi diri dan berusaha tetap istiqamah dan bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla dari semua keburukan dan kesalahan yang mungkin pernah diperbuat dalam menunaikan hak Allah ‘azza wa jalla, hak suami atau hak yang lain. Karena bisa jadi kejadian ini menimpa seorang istri karena perbuatan maksiat yang pernah dilakukannya.
Karena Allah ‘azza wa jalla berfirman:
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُوا۟ عَن كَثِيرٍ
Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. Asy-Syu’ara: 30).
Bisa jadi, si istri minta tolong kepada bapaknya, atau ibunya, atau kakaknya atau siapa saja yang didengar suaranya untuk menasehatinya agar memperlakukan saudari dengan baik, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa jalla,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Dan bergaulah dengan mereka secara patut” (QS. An-Nisa: 19)
Juga firman Allah ‘Azza wa jalla,
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf, akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya” (QS. Al-Baqarah: 228).
Semoga Allah ‘Azza wa jalla memperbaiki biduk rumah tangga kalian dan semoga Allah ‘Azza wa jalla memberikan hidayah kepada suami saudari dan menunjukinya jalan yang benar. Semoga Allah ‘Azza wa jalla senantiasa mengumpulkan kalian dalam kebaikan dan petunjuk, karena sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla Maha Dermawan lagi Maha Pemurah” (Fatawa al-Mar’ah al- Muslimah, hal. 687-688).
Demikianlah nasehat penyejuk iman agar pasutri tetap optimis dalam mencari solusi dalam setiap permasalahan rumah tangga.
Wallahu A'lam
(wid)