Kisah An-Nadhr Ibn Harits, Tantang Rasulullah SAW Ditimpa Hujan Batu

Selasa, 12 April 2022 - 03:00 WIB
loading...
A A A
Lantas di hadapan khalayak ramai, ia hendak menjatuhkan kredibilitas Nabi Muhammad, dengan menantang agar dirinya diazab.

“Wahai Muhammmad, jika yang kamu dakwahkan itu, maka mintalah Tuhanmu untuk mengazabku, turunkanlah hujan batu."

An-Nadhr; bila ia baik-baik saja dan hujan batu tidak juga turun, maka berarti Nabi Muhammad berdusta, dan ia yang benar dan menang.

Allah ta’ala mengabadikan omongan An-Nadhr ini untuk dijadikan pelajaran oleh Umat Islam;

وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَٰذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ


Dan (ingatlah), ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata, “Ya Allah, jika yang didakwahkan Muhammad (Al-Qur’an) ini adalah haq (kebenaran), maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” ( QS Al-Anfaal ; 32).

Allah Taala tidak langsung mengazab An-Nadhr. Namun ia dibuat hina dan bertingkah memalukan terus-menerus. Hingga akhirnya, skenario Allah Ta’ala akan Perang Badar menjadi kuburan bagi musuh-musuh Rasulullah, termasuk di dalamnya terbunuhnya An-Nadhr.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2028 seconds (0.1#10.140)