Amalan 10 Hari Kedua Ramadhan dan 5 Perkara yang Harus Dijauhi

Rabu, 13 April 2022 - 09:05 WIB
loading...
Amalan 10 Hari Kedua Ramadhan dan 5 Perkara yang Harus Dijauhi
Hari ini kita memasuki 10 hari kedua Ramadhan 1443 Hijriyah bertepatan hari ke-11 Ramadhan, Rabu (13/4/2022). Foto/Rusman Siregar
A A A
Tidak terasa 10 hari pertama puasa Ramadhan telah kita lalui. Hari ini kita memasuki 10 hari kedua Ramadhan 1443 Hijriyah bertepatan hari ke-11 Ramadhan, Rabu (13/4/2022).

Agar puasa Ramadhan kita bernilai di sisi Allah, hendaknya umat Islam memperhatikan ibadahnya. Apakah kita layak mendapatkan ampunan Allah atau justru sebaliknya menjadi orang yang merugi.



Dalam satu riwayat disebutkan Ramadhan terbagi tiga fase (bagian). Imam Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan Ibnu Khuzaimah menerangkan: "Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan (maghfirah), sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."

Sebagian ulama mengatakan hadis dhaif (statusnya lemah), tetapi jika dimaksudkan untuk fadhoil 'amal (keutamaan beramal) tidak apa-apa. Yang pasti, semua hari-hari Ramadhan adalah ampunan dan keberkahan.

Apa yang kita lakukan pada fase 10 hari pertama Ramadhan sebaiknya jadi bahan evaluasi dan muhasabah agar ibadah di hari-hari berikutnya bernilai di sisi Allah.

Dalam Kitab Ihya' Ulumuddin Juz I Hal 235, Imam Al-Ghazali menerangkan orang yang merugi di bulan Ramadhan: "Banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus. Ada yang mengatakan ia adalah orang yang berbuka dengan sesuatu yang haram. Ada yang mengatakan, ia adalah orang yang menahan diri dari makanan yang halal dan berbuka dengan (memakan) daging orang lain sebab gibah (menggunjing) dan gibah itu adalah haram. Dan ada yang mengatakan, ia adalah orang yang tidak menjaga anggota badannya dari macam-macam dosa".

5 Perkara yang Harus Dijauhi
Pada 10 Hari kedua Ramadhan ini umat muslim hendaknya menjauhi perkara-perkara yang merusak ibadah puasa. Kelima perkara ini jangan dianggap remeh karena dapat merontokkan pahala puasa.

Rasulullah SAW mengingatkan kita dalam satu sabda beliau:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

Artinya: "Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja." (HR Ath-Thabrani)

Diriwayatkan dari Anas radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu: berbohong (dusta), menggunjing (ghibah), mengadu orang (namimah), bersumpah palsu dan memandang lawan jenis dengan syahwat".

1. Berbohong
2. Ghibah (menggunjing)
3. Namimah (mengadu domba)
4. Bersumpah palsu
5. Melihat lawan jenis dengan syahwat.

Amalan 10 Hari Kedua Ramadhan:

1. Memperbanyak Sedekah
Dalam Hadis disebutkan, siapa memberi makan untuk berbuka puasa maka dia memperoleh ganjaran yang sama sebagaimana ganjaran yang diberikan atas orang yang berpuasa tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa itu. Ada seorang sahabat mengeluh dan bertanya kepada Baginda Nabi. "Wahai Rasulullah! Tidak semua di antara kami memiliki sesuatu yang bisa diberikan kepada orang yang sedang berpuasa untuk berbuka." Maka Nabi menguatkan hati sahabatnya itu: "Allah akan mengaruniakan pahala dan ganjaran ini kepada seseorang yang memberi buka puasa walau hanya dengan sebiji kurma atau seteguk air atau seisap susu."

Rasulullah SAW bersabda: "Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadhan." (HR. at-Tirmidzi). Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan dan sifat dermawannya semakin bertambah pada bulan Ramadhan.

Pada fase kedua ini hendaknya umat Islam memperbanyak sedekah, menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Keutamaan bersedekah disampaikan oleh Baginda Nabi, beliau bersabda: "Sedekah menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api, dan shalat seseorang di tengah malam." (HR At-Tirmidzi)

2. Menghidupkan Sholat Sunnah dan Qiyam Ramadhan
Pada 10 hari kedua bulan Ramadhan ini umat muslim harus lebih bersemangat mengerjakan sholat-sholat sunnah termasuk Qiyam Ramadhan.

Diriwayatkan bahwa siapa yang mengerjakan amalan sunnah di bulan Ramadhan maka pahalanya diganjar pahala amalan fardhu (wajib). Sedangkan amalan fardhu di bulan Ramadhan sama dengan pahala 70 amalan fardhu di bulan lainnya.Selain menghidupkan sholat Tarawih berjamaah, kita harus lebih bersemangat lagi mengerjakan ibadah sunnah. Rasulullah SAW bersabda: "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling kontinyu dikerjakan, meskipun sedikit." (HR Muslim)

3. Memperbanyak Tilawah Qur'an
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah. Sedangkan saat yang paling pemurah bagi Beliau pada bulan Ramadhan adalah pada saat Malaikat Jibril mengunjungi beliau setiap malam bulan Ramadhan, lalu melakukan mudarasah Al-Qur'an bersama Nabi. Rasulullah ketika dikunjungi Malaikat Jibril lebih dermawan dari angin yang berhembus.

Termasuk Tadarus Al-Qur'an (pada bulan Ramadhan) adalah mudarasah yang sering disebut pula dengan idarah yaitu seseorang membaca pada orang lain. Kemudian orang lain itu membaca pada dirinya (yang seperti ini tetap sunnah) sekalipun apa yang dibaca (orang tersebut) tidak seperti yang dibaca orang pertama. (Kitab Nihayah Al Zain Hal 194)

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3235 seconds (0.1#10.140)