Rahasia dan Keutamaan Menahan Lapar Saat Puasa Ramadhan
loading...
A
A
A
Orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan pasti merasakan lapar dan rasa dahaga. Mereka yang ikhlas menahan lapar ternyata memiliki keutamaan besar di sisi Allah.
Dalam Kitab Nashoihud Diniyah karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umatku selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur."
وينبغي للصائم أن يقلل من الأكل ولا يستكثر منه، وذلك حتى يظهر عليه أثر الصوم، ويحظى بسره ومقصوده الذي هو تأديب النفس، وتضعيف شهواتها،
Artinya: "Orang yang berpuasa hendaknya makan sedikit. Hal itu dimaksudkan supaya nampak pengaruh puasa padanya dan ia pun bisa mendapat hikmahnya dan mencapai tujuannya, yaitu mendidik nafsu dan melemahkan keinginannya."
Karena rasa lapar dan kekosongan perut sangat berpengaruh besar dalam menerangi hati dan kekuatan anggota badan dalam beribadah. Sedangkan kekenyangan adalah penyebab kersanya hati dan kelalaian serta kemalasan untuk melakukan ketaatan.
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah anak Adam mengisi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia tidak bisa menghindarinya maka sepertiga perut itu untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya."
وقال بعضهم : (إذا شبعت البطن جاعت جميع الجوارح، وإذا جاعت البطن شبعت جميع الجوارح)
Sebagian orang arif berkata: "Apabila perut menjadi kenyang maka semua anggota tubuh menjadi lapar. Dan apabila perut menjadi lapar maka semua anggota tubuh menjadi kenyang."
Laparnya anggota-anggota tubuh adalah ibarat usaha dan keinginannya yang sangat untuk melampiaskan kesenangannya. Maka lidah suka bicara, mata suka memandang dan telinga suka mendengar.
Begitu pula anggota tubuh yang lain. Bangkitnya anggota-anggota tubuh itu adalah untuk mencari kelebihan dari kesenangannya ketika perut menjadi penuh.
Jalaluddin Rumi pernah berkata: "Jika otak dan perut terbakar karena puasa, apinya akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu engkau akan membakar seratus hijab. Dan engkau akan mendaki seribu derajat di atas jalan di dalam hasratmu".
Ulama ahli Makrifat juga berkata tentang keutamaan menahan lapar:
الصوم بقدر ما يكون تجويعا للبطن فانه يكون غذاء للروح
Artinya: "Besarnya makanan bagi ruh sesuai kadar kosongnya perut seseorang. Semakin lapar perut seseorang ketika berpuasa semakin besar cahaya yang masuk ke dalam ruhnya."
Allahu A'lam
Dalam Kitab Nashoihud Diniyah karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad disebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umatku selalu dalam kebaikan selama mereka menyegerakan buka puasa dan mengakhirkan sahur."
وينبغي للصائم أن يقلل من الأكل ولا يستكثر منه، وذلك حتى يظهر عليه أثر الصوم، ويحظى بسره ومقصوده الذي هو تأديب النفس، وتضعيف شهواتها،
Artinya: "Orang yang berpuasa hendaknya makan sedikit. Hal itu dimaksudkan supaya nampak pengaruh puasa padanya dan ia pun bisa mendapat hikmahnya dan mencapai tujuannya, yaitu mendidik nafsu dan melemahkan keinginannya."
Karena rasa lapar dan kekosongan perut sangat berpengaruh besar dalam menerangi hati dan kekuatan anggota badan dalam beribadah. Sedangkan kekenyangan adalah penyebab kersanya hati dan kelalaian serta kemalasan untuk melakukan ketaatan.
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah anak Adam mengisi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia tidak bisa menghindarinya maka sepertiga perut itu untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga untuk nafasnya."
وقال بعضهم : (إذا شبعت البطن جاعت جميع الجوارح، وإذا جاعت البطن شبعت جميع الجوارح)
Sebagian orang arif berkata: "Apabila perut menjadi kenyang maka semua anggota tubuh menjadi lapar. Dan apabila perut menjadi lapar maka semua anggota tubuh menjadi kenyang."
Laparnya anggota-anggota tubuh adalah ibarat usaha dan keinginannya yang sangat untuk melampiaskan kesenangannya. Maka lidah suka bicara, mata suka memandang dan telinga suka mendengar.
Begitu pula anggota tubuh yang lain. Bangkitnya anggota-anggota tubuh itu adalah untuk mencari kelebihan dari kesenangannya ketika perut menjadi penuh.
Jalaluddin Rumi pernah berkata: "Jika otak dan perut terbakar karena puasa, apinya akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu. Melalui api itu, setiap waktu engkau akan membakar seratus hijab. Dan engkau akan mendaki seribu derajat di atas jalan di dalam hasratmu".
Ulama ahli Makrifat juga berkata tentang keutamaan menahan lapar:
الصوم بقدر ما يكون تجويعا للبطن فانه يكون غذاء للروح
Artinya: "Besarnya makanan bagi ruh sesuai kadar kosongnya perut seseorang. Semakin lapar perut seseorang ketika berpuasa semakin besar cahaya yang masuk ke dalam ruhnya."
Allahu A'lam
(rhs)