Ceramah Gus Baha Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Rabu, 27 April 2022 - 03:30 WIB
loading...
A A A
Artinya: "….dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS Al-Anfal: ayat 41)

Tapi tetap tadi, keyakinan saya barokah, luasnya rahmat Allah. Ya semoga setiap umatnya Nabi yang penting saat itu tidak maksiat, shaleh-shaleh biasa begini, shaleh-shaleh ringan itu tetap dapat Lailatul Qadar.

Sabda Nabi: "Tidurnya orang puasa itu ibadah". Jadi aslinya kamu tidak perlu ngongso-ngongso ibadah, tidurnya saja ibadah. Umat Nabi, melakukan kelon (berhubungan suami-istri) saja ibadah.

Ada hadis shahih, wa fi bud'i ahadikum shadaqah. Paham nggeh? Jadi, saya minta kalau pas Lailatul Qadar itu tidak perlu di dalam-dalamkan. Pokoknya yakin saja kalau itu bentuk kasih sayang Allah menggantikan umur umat Nabi (Muhammad) yang tidak sepanjang umur-umur orang dahulu. Itu jelas!

Saya membaca teks, tidak mimpi, tidak mengigau, memang begitu. Tidak berlebihan, jadi dari awal itu memang bonus, memang hadiah. Tapi, sekarang kita berlebihan, "Gerakan menangkap Lailatul Qadar". Apa itu? Malaikat ketangkap ya malu malah repot. Bikin istilah repot. Malaikat itu Nur, malah mau ditangkap.

Jadi, "Lailatul Qodri Khoirun min Alfi Syahrin artinya Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1000 bulan." (QS Al-Qadar: Ayat 3). Itu menggantikan umurnya Nabi Nuh dan Nabi-nabi terdahulu.

Demikian penjelasan ulama bernama KH Bahauddin Nur Salim tentang Lailatul Qadar. Semoga bisa menambah semangat kita untuk mencarinya di malam-malam terakhir Ramadhan ini.



Berikut Ceramah Gus Baha Mencari Lailatul Qadar diunggah Channel NU Online tahun lalu:

(rhs)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1623 seconds (0.1#10.140)