Ampunan Allah Ta'ala adalah Kebutuhan Pokok Manusia

Kamis, 02 Juni 2022 - 19:18 WIB
loading...
Ampunan Allah Taala adalah Kebutuhan Pokok Manusia
Kebutuhan manusia akan maghfirah Allah SWT adalah kebutuhan pokok. Foto/Ilustrasi: SINDOnews
A A A
Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengatakan kebutuhan manusia akan maghfirah Allah SWT adalah kebutuhan pokok . Karena nikmat-nikmat Allah SWT yang dicurahkan kepadanya tidak terhitung.

Sementara kekurangannya dalam menjalankan hak Allah SWT tidak dapat diingkari pula. Maka jika ada manusia yang berkata: aku telah menjalankan hak Allah SWT seluruhnya, dan tidak sedikitpun aku kurang menjalankan hak itu, maka perkataannya itu sendiri adalah sebuah dosa.

"Karena itu adalah jelas-jelas kesombongan dan bangga dengan diri sendiri. Oleh karena itu, seluruh manusia membutuhkan maghfirah," tutur Syaikh Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya berjudul "at Taubat Ila Allah".



Allah SWT berfirman: "Dan bergegaslah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi." [ QS. Ali Imran : 133].

Di sini kecepatan dituntut dalam meminta maghfirah sebelum meminta surga. Ayat yang sejenis adalah firman Allah SWT: "Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi." [ QS. al Hadid : 21].

Allah SWT juga berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." [ QS ash-Shaff : 10-12]

"Keuntungan perdagangan mereka adalah maghfirah itu. Kemudian mereka dimasukkan ke dalam surga," tutur Syaikh Yusuf Al-Qardhawi.



Dari kebutuhan manusia akan maghfirah itu, katanya, tumbuh kebutuhannya akan istihgfar. Dan ia tidak pernah bebas dari kebutuhan ini, malam atau siang. Seperti ia tidak dapat membebaskan dirinya dari kebutuhan akan makanan dan minuman. Seperti difirmankan Allah SWT dalam hadis qudsi yang terkenal yang diriwayatkan oleh Nabi SAW dari Rabbnya Azza wa Jalla:

"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian melakukan dosa pada malam dan siang hari, dan Aku mengampuni dosa-dosa seluruhnya, maka mintalah ampunan kepada-Ku niscaya Aku ampuni kalian." (HR Muslim dari hadits Abi Dzar)

Rasulullah SAW juga bersabda:

"Demi Dzat Yang jiwaku berada dalam kekuasan-Nya, seandainya kalian tidak berbuat dosa niscaya Allah SWT akan menghapuskan kalian dari muka bumi dan mendatangkan makhluk lain yang melakukan dosa kemudian meminta ampunan kepada Allah SWT dan Allah SWT pun mengampuni mereka." [HR Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. Sahih Jami' Shagir (7074)]

Karena itu, Al-Qur'an menyifati hamba-hamba Allah yang baik sebagai orang-orang yang beristighfar kepada Allah SWT, terutama pada waktu menjelang subuh, serta saat sedang jatuh dalam dosa.

Allah SWT menyifati orang yang bertakwa yang berhak mendapatkan surga dan keridhaan-Nya sebagai berikut:

"Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikarunia) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Yaitu) orang-orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka", (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, dan tetap ta'at, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur." [ QS Ali Imran : 15-17]



Dalam surah yang sama Allah SWT membicarakan kepada kita tentang kaum Rabbani yang sebagian mereka telah terbunuh di jalan Allah SWT. Namun mereka tidak melemah karena mengalami kematian, serta mereka tidak menjadi malas karenanya. Firman Allah SWT:

"Tidak ada doa mereka sekalian ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir [ QS. Ali Imran : 147]

Sebelum mereka meminta kekuatan dan kemenangan kepada Allah SWT, mereka meminta maghfirah dari dosa-dosa dan sikap berlebihan mereka dalam kehidupan. Dalam hal ini mereka menuduh diri mereka sendiri dengan perlakuan dan tindakan yang berlebihan, bukan menuduh Allah SWT bahwa Dia mengecewakan dan tidak menolong mereka!

Dalam surah itu pula terdapat pembicaraan tentang "ulul albab", yaitu mereka berdo'a kepada Allah SWT dengan beberapa do'a. Di antaranya adalah:

"Ya Tuhan Kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti." [ QS. Ali Imran : 193.]

Dalam surah yang lain, Allah SWT memuji kaum muttaqin yang berbuat baik dari sekalian wali-wali Allah SWT. Firman Allah SWT:

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)." [ QS. adz-Dzariat : 15-18].



Al Hasan berkata: mereka beramal pada malam hari, dan hanya tidur sedikit dari malam itu, itu mereka lakukan hingga menjelang subuh, dan pada saat itu mereka melakukan istighfar.

Alangkah anehnya! Mereka mengisi malam dengan ibadah dan sholat, kemudian pada menjelang subuh mereka beristighfar! Seakan mereka masih merasa kekurangan dan kesalahan diri mereka.

Ibnu Katsir berkata: terdapat dalam hadis-hadis sahih dari beberapa orang shabat dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda:

"Sesungguhnya Allah SWT turun pada tiap malam ke langit dunia, hingga sepertiga malam yang terakhir, dan berfirman: Apakah ada orang yang meminta taubat hingga Aku berikan taubat kepadanya? Apakah ada yang meminta ampunan hingga Aku berikan ampunan kepadanya? Apakah ada orang yang meminta hingga aku kabulkan permintaannya? Hingga datang fajar".

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2271 seconds (0.1#10.140)