Hadis tentang Cerita Nabi Khidir Bertemu Rasulullah SAW sampai Umar bin Abdul Aziz

Sabtu, 18 Juni 2022 - 17:29 WIB
loading...
Hadis tentang Cerita Nabi Khidir Bertemu Rasulullah SAW sampai Umar bin Abdul Aziz
Hadis-hadis tentang Nabi Khidir banyak diragukan keshahihannya. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Banyak hadis yang disandarkan kepada Nabi SAW mengenai cerita bahwa Nabi Khidir masih hidup dan melakukan pertemuan dengan Nabi Yasa’, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Nabi, Umar bin Abdul Aziz dan sebagainya.

Salah satu hadis itu adalah:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ الْخَضِرَ فِي الْبَحْرِ وَالْيَسَعَ فِي الْبَرِّ ، يَجْتَمِعَانِ كُلَّ لَيْلَةٍ عِنْدَ الرَّدْمِ الَّذِيْ بَنَاهُ ذُوْ القَرْنَيْنِ بَيْنَ النَّاسِ وَبَيْنَ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ ، وَيَحُجَّانِ أَوْ يَجْتَمِعَانِ كُلَّ عَامٍ ، وَيَشْرَبَانِ مِنْ زَمْزَمَ شُرْبَةً تَكْفِيْهِمَا إِلَى قَابِلٍ

Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Khidir di lautan dan Yasa’ di daratan, keduanya bertemu setiap malam di benteng yang dibangun oleh Dzulqarnain untuk menghalangi manusia dari Ya’juj dan Ma’juj. Keduanya menunaikan haji atau bertemu setiap tahun, dan keduanya minum air Zamzam yang mencukupi untuk tahun berikutnya.



Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam tulisannya berjudul "Misteri Kematian Nabi Khidhr" menyebut hadis tersebut adalah Maudhu.

Diriwayatkan oleh Harits bin Abu Usamah dalam Musnadnya 2/866/no. 526 dari jalur Abdurrrohim bin Waqid, dari Qasim bin Bahron, dari Abaan dari Anas bin Malik.

Al-Bushiri Rahimahullahu Ta’ala berkata dalam Ittihaf Khiyaroh al-Maharoh 9/187: “Sanad ini lemah karena sebagian perawinya tak dikenal.”

Sedangkan Ibnu Hajar dalam al-Mathalib al-‘Aliyah 3/278 mengatakan: “Lemah sekali.” Dalam al-Ishobah 2/432 dan az-Zahru Nadhir hlm. 107, beliau menjelaskan sebabnya: “Abdurrohim dan Abaan adalah dua rowi yang ditinggalkan haditsnya.”

Demikian juga dikatakan oleh as-Suyuthi dalam Jam’ul Jawami’ 1/194, dan as-Suyuthi juga berkata dalam ad-Durr al-Mantsur 4/240: “Dikeluarkan oleh Harits dengan sanad yang lemah sekali dari Anas.”



As-Sakhawi dalam al-Maqashidul Hasanah mengatakan termasuk hadis yang lemah sekali tentang Khidir adalah hadis yang diriwayatkan Harits dalam Musnadnya dari Anas dari Nabi. Ditambah lagi, dalam sanadnya juga terdapat Qosim bin Bahron, dia adalah seorang pendusta.” ( Lihat Ta’liq Syaikh Masyhur bin Hasan terhadap kitab Dzul Qornain wa Saddu Shin hlm. 67 karya Muhammad Roghib ath-Thobbakh).

Dan perlu ditegaskan bahwa semua hadits yang menjelaskan tentang kehidupan Nabi Khidir semuanya adalah tidak shahih sebagaimana ditandaskan oleh para ulama ahli hadis.

Oleh karenanya, Syaikh al-Albani Rahimahullahu Ta’ala berkomentar tentang hadis ini: “Hadis ini palsu, sama halnya seperti semua hadis-hadis yang menjelaskan hidupnya Khidir sebagaimana ditegaskan oleh para ulama peneliti seperti Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah .”

Al-Hafizh Ibnul Qoyyim dalam Al-Manar al-Munif juga mengatakan seluruh hadis yang menyebutkan bahwa Khidir masih hidup dan bertemu dengan Nabi Muhammad SW , semuanya tidak ada yang shahih satu hadis pun.”

Di tempat lain beliau berkata: “Telah datang beberapa hadis tentang hidupnya Khidir, namun tak satu pun hadis tersebut shahih, seandainya bukan karena khawatir terlalu panjang niscaya kami akan memaparkannya dan menjelaskan keadaan para perawinya.”



Sedangkan Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitabnya "Al-Bidayah wa Nihayah" mengatakan setelah menyebutkan riwayat dan cerita tentang hidupnya Khidir: “Semua hadis ini lemah sekali, tidak bisa dijadikan sandaran dalam agama, demikian juga cerita-cerita, tidak luput dari kelemahan dalam sanadnya.”

Dalam kitabnya ‘Ujalah Muntadhar fi Syarhi Halil Khidhr”, Abul Faroj Ibnul Jauzi telah mengupas hadis-hadis ini dan menjelaskan bahwa seluruhnya adalah maudhu’ (palsu), demikian juga beliau menjelaskan kelemahan sanad atsar-atsar sahabat dan tabi’in secara bagus sekali.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3402 seconds (0.1#10.140)