Kisah Sayyidina Husein Bermimpi Diserang Anjing yang Mencabik-cabik Tubuhnya

Selasa, 09 Agustus 2022 - 09:00 WIB
loading...
Kisah Sayyidina Husein Bermimpi Diserang Anjing yang Mencabik-cabik Tubuhnya
Kisah mimpi Sayyidina Husein diserang anjing disampaikan saat beliau dalam perjalanan dari Madinah ke Kufah. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Kisah Sayyidana Husein bin Ali bin Abi Thalib ra cucu Rasulullah SAW bermimpi diserang sekelompok anjing disampaikan tatkala para sahabatnya bertanya alasan beliau sudah tahu bahwa beliau bakal syahid saat menuju Kufah.

Mimpi itu disampaikan pada saat perjalanan dari Mekkah ke Kufah, dan sampai pada persinggahan di Bathan 'Aqabah. Di sini ia bertemu dengan Umar bin Lawazan.

Rasul Ja'fariyan dalam bukunya berjudul "Athlas Syiah" menceritakan tentang persinggahan ini dan perjumpaan Imam Husein dengan Umar bin Lawazan.



Di sisi lain juga diriwayatkan pada saat itu Husein berjumpa dengan seorang lelaki tua. Dalam perjumpaan di Bathan 'Aqabah pada Jumat, 25 Dzulhijjah 60 Hijriah itu, sang kakek menasihati Husein agar pulang kembali ke Madinah .

"Demi Allah! Kembalilah dari tempat ini, karena dalam perjalanan ini, Anda tidak akan menemui kecuali panah dan tombak," ujar sang kakek.

"Seandainya mereka yang telah mengundang Anda itu berani memikul beban perang dan mempersiapkan segala sesuatu untuk Anda, lalu Anda mendatangi mereka, maka mungkin masih ada harapan. Akan tetapi, dengan kondisi yang telah terjadi ini, menurut saya, tidak baik Anda melanjutkan perjalanan," lanjutnya.

Sayyidina Husain membenarkan ucapan kakek itu tapi menolak untuk kembali. "Masalah ini sangat jelas bagiku dan saya juga sependapat denganmu. Akan tetapi, tak seorang pun dapat mengalahkan ketentuan Ilahi," jawab Sayyidna Husein.

Selanjutnya, Husein berkata kepada para sahabat yang mengikutinya. "Saya yakin bahwa saya pasti akan terbunuh."

Para sahabat pun bertanya, alasan ucapan ini. Beliau menjawab, "Saya bermimpi sekelompok anjing menyerangku. Di antara sekelompok anjing ini, ada seekor anjing yang sangat buas dan memotong-motongku."

"Bani Umaiyah tidak akan pernah membiarkan kita sebelum mereka mengambil jiwa kita. Jika mereka bertindak demikian, maka Allah akan menguasakan atas mereka orang-orang yang akan menghinakan mereka," ujar Imam Husain.



Sementara itu, di persinggahan Syaraf, Husein memerintahkan kepada para pengikut beliau supaya membawa banyak air dan berangkat di pagi hari.

Di pertengahan jalan dan saat Zhuhur tiba, mereka bertemu dengan sebuah laskar. Husein menggerakkan karavan dengan cepat dan berhasil tiba di persinggahan Dzu Husm sebelum laskar itu tiba.

Setelah itu, beliau memerintahkan supaya laskar dan kuda-kuda mereka diberi minum.

Pada Sabtu, 26 Dzulhijjah 60 Hijriah di persinggahan Dzu Husm itu, laskar Imam Husein dan laskar musuh yang dikomandani oleh Hurr melaksanakan sholat Zhuhur. Sayyidina Husain bertindak sebagai imam. Hurr dan pasukannya sebagai makmum.

Imam Husain berkata kepada laskar Hurr, "Kami Ahlul Bait lebih layak untuk memegang kepemimpinan atas kalian daripada para pengaku yang tidak bertindak dengan adil dan selalu melalimi kalian. Wahai masyarakat! Saya
tidak datang kepada kalian kecuali kalian telah mengundangku. Jika kalian tidak senang dengan kedatanganku, maka saya akan kembali."

Anehnya, ketika beliau ingin kembali, Hurr menghalang-halangi beliau. Sayyidina Husein pun berkata, "Semoga ibumu berduka! Apa yang kamu inginkan?"

Hurr menjawab, "Saya memperoleh perintah untuk menyerahkanmu kepada Ubaidullah bin Ziyad. Jika kamu tidak menerima, maka paling tidak kamu harus memilih sebuah jalan yang tidak menuju Kufah dan tidak pula menuju Madinah."

"Apakah kalian tidak melihat bahwa hak tidak diamalkan dan batil tidak dihindari? Pada kondisi seperti ini, seorang Mukmin seyogyanya memohon supaya berjumpa dengan Allah," ujar Imam Husain.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3128 seconds (0.1#10.140)