Kisah Kengerian Padang Mahsyar, 4000 Tahun Menanti Keputusan Masuk Surga Atau Neraka

Rabu, 10 Agustus 2022 - 05:15 WIB
loading...
Kisah Kengerian Padang Mahsyar, 4000 Tahun Menanti Keputusan Masuk Surga Atau Neraka
Penantian di Padang Mashsyar amatlah lama dan penuh perderitaan bagi mereka yang berdosa. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Kisah kengerian Mahsyar telah banyak disebutkan dalam sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW . Kala itu manusia berdiri menghadap Allah Taala di padang yang panas. Mereka tenggelam dalam keringatnya yang terus bercucuran. Penderitaan ini sangat lama. Ada yang menyebut sampai 4000 tahun.

Syaikh Dr Amin bin Abdullah asy-Syaqawi dalam bukunya yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul "Kengerian di Hari Kebangkitan" mengatakan di antara perkara besar yang akan terjadi pada hari kiamat ialah berkumpulnya seluruh makhluk di padang Mahsyar untuk menunggu diputuskan perkara yang dulu pernah terjadi di antara mereka, dengan waktu begitu lama dan dalam kondisi yang mencekam.



Allah ta’ala mensifati hari tersebut dengan hari berkumpulnya manusia, seperti yang ada dalam firman -Nya:

يَوۡمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ [المطففين]

(Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam”. [ QS al-Muthafifin/83 : 6].

Tafsir Kementerian Agama menjelaskan ketika itu semua manusia berdiri menghadap Allah Rabbul 'Alamin untuk dihisab dan diperiksa segala amal perbuatannya selama hidup di dunia. Semuanya dihisab dengan penuh keadilan karena Allah Mahaadil. Timbangan itu adalah lambang keadilan yang senantiasa harus ditegakkan dan dipertahankan.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mendiskripsikan kondisi berdirinya mereka pada waktu itu: “Mereka berdiri dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan tidak berkhitan, pada tempat yang sulit, cemas, serta sempit bagi pendosa, seluruhnya meliputi mereka dengan perintah Allah, dan semuanya tidak mampu menolaknya, baik yang kuat maupun yang lemah”.

Disebutkan dalam sebuah riwayat dari Ibnu Umar ra , dari Nabi Muhammad SAW dalam tafsir firman Allah pada surat al-Muthafifin ayat, beliau SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَقُومُ أَحَدُهُمْ فِى رَشْحِهِ إِلَى أَنْصَافِ أُذُنَيْهِ » [أخرجه البخاري و مسلم]

“Salah seorang di antara mereka berdiri dengan keringatnya yang sampai separuh telinganya“. (HR Bukhari no: 6531. Muslim no: 2862).



Dalam hadis lain, masih riwayat Bukhari dan Muslim dari hadisnya Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah SAW pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ » [أخرجه البخاري و مسلم]

“Kelak pada hari kiamat manusia akan berkeringat sampai kiranya kalau dikumpulkan di muka bumi, keringatnya sampai tujuh puluh hasta. Dan menenggelamkan mereka sampai ke telinganya“. (HR Bukhari no: 6532. Muslim no: 2863).

Adapun keringat masing-masing orang itu sesuai dengan tingkat amal mereka ketika di dunia. Berdasarkan hadis yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari hadisnya Miqdad bin al-Aswad ra, dia menceritakan: “Aku pernah mendengar langsung dari Rasulallah SAW bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ ». قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ فَوَاللَّهِ مَا أَدْرِى مَا يَعْنِى بِالْمِيلِ أَمَسَافَةَ الأَرْضِ أَمِ الْمِيلَ الَّذِى تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ. قَالَ « فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِى الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا ». قَالَ وَأَشَارَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِيَدِهِ إِلَى فِيهِ » [أخرجه البخاري و مسلم]

“Matahari akan didekatkan kelak pada hari kiamat kepada makhluk sampai ada di antara mereka yang seukuran satu mil”.

Berkata Sulaim bin Amir -salah seorang rawi hadis ini-: “Demi Allah, aku tidak tahu satu mil yang dimaksud, apakah ukuran yang ada di dunia, atau mil sejauh mata memandang”.

Dalam lanjutan hadis, Nabi bersabda: “Dan manusia pada saat itu sesuai dengan kadar amalannya dalam berkeringat. Di antara mereka ada yang sampai (menutupi) mata kaki, ada yang keringatnya sampai ke betis, dan ada di antara mereka yang keringatnya sampai menutupi leher, dan ada yang tenggelam oleh keringatnya sendiri”. Kata salah seorang rawinya: ‘Dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya ke arah mulut’. HR Muslim no: 2863.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2736 seconds (0.1#10.140)