Nabi Adam Lupa Telah Berikan 40 Tahun Umurnya kepada Nabi Daud

Kamis, 02 Juli 2020 - 08:54 WIB
loading...
A A A
Adam menjawab, “Aku memilih tangan kanan Tuhanku dan kedua tangan Tuhanku adalah kanan yang penuh berkah.” Kemudian Allah membukanya. Ternyata di dalamnya terdapat Adam dan anak cucunya. Adam bertanya, “Ya Rabbi, siapa mereka?” Allah menjawab, “Mereka adalah anak cucumu.”



Ternyata umur semua manusia telah tertulis di antara kedua matanya. Di antara mereka terdapat seorang laki-laki yang paling cerah cahayanya atau termasuk yang paling terang cahayanya. Adam bertanya, “Ya Rabbi, siapa ini?”

Allah menjawab, “Ini adalah anakmu Daud dan Aku telah menulis umurnya empat puluh tahun.” Adam berkata, “Ya Rabbi, tambahkan umurnya.” Allah berfirman, “Itu yang telah Aku tuliskan untuknya.”

Adam berkata, “Ya Rabbi, aku memberikan umurku enam puluh tahun kepadanya.” Allah berfirman, “Itu urusanmu.”



Nabi SAW bersabda, "Lalu Adam diminta tinggal di Surga sekehendak Allah, kemudian dia diturunkan darinya. Maka Adam menghitung sendiri umurnya. Manakala Malaikat maut datang, Adam berkata kepadanya, 'Kamu telah tergesa-gesa. Aku telah diberi umur seribu tahun.’

Malaikat menjawab, ’Tidak, tetapi kamu telah memberikan enam puluh tahun umurmu kepada anakmu Daud.’

Lalu Adam mengingkari, maka anak cucunya mengingkari. Adam lupa, maka anak cucunya lupa. Dia berkata, ’Sejak saat itu diperintahkan untuk menulis dan saksi-saksi."



Tirmidzi berkata, "Ini adalah hadis hasan gharib dari jalan ini. Ia telah diriwayatkan bukan dari satu jalan dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam dari riwayat Zaid bin Aslam dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam."

Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dalam Sunan-nya dalam Kitab Tafsir, bab dari surat Al-A'raf, 4/267. Lihat Shahih Sunan Tirmidzi, 3/52, no. 3282. Hadis kedua diriwayatkan oleh Tirmidzi di dalam Kitab Tafsir, bab dari surat Muawwidzatain, 4/453. Lihat Shahih Sunan Tirmidzi, 3/137, no. 3607.



Syaikh ‘Umar Sulaiman al-Asyqor dalam Kisah-Kisah Shahih Dalam Al-Qur’an dan Sunnah menjelaskan Allah menciptakan Adam dalam keadaan sempurna dan lengkap. Tidak seperti yang diklaim oleh orang-orang yang tidak berilmu, bahwa manusia berevolusi dari hewan atau tumbuhan. Allah menciptakannya dari saat pertama dia diciptakan sebagai seorang yang berakal dan berbicara, dia memahami apa yang dikatakan kepadanya dan dia menjawab dengan benar.

Setelah ruh ditiupkan kepadanya, Adam bersin, maka dia memuji Allah Azza wa Jalla. Allah menjawabnya, "Semoga Allah merahmatimu, wahai Adam."



Allah telah mensyariatkan untuk Adam ketika berada di Surga dan anak cucunya agar ber-tahmid jika bersin dan didoakan rahmat jika telah mengucapkan tahmid. Dan Allah telah menjadikan salam sebagai penghormatan anak cucu dan keturunan sesudahnya.

Tentang usia, menurut Syaikh Umar Sulaiman, riwayat pertama lebih sahih. "Adam merasa umur Daud pendek, dia pun memohon kepada Allah agar menambah umur Daud. Allah menyatakan bahwa itulah umur yang ditetapkan untuk Daud. Lalu Adam memberikan sebagian umurnya kepada Daud untuk menggenapinya menjadi seratus," ujarnya.



Tampak dari hadis tersebut bahwa Allah memberitahu Adam tentang umur yang ditulis untuknya, bahwa dia akan hidup seribu tahun. Manakala umurnya telah mencapai seribu tahun kurang empat puluh, Malaikat maut datang kepada Adam untuk mencabut nyawanya.
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2201 seconds (0.1#10.140)