Saking Dahsyatnya Pahalanya, 3 Amal Ini Tidak Ditimbang di Hari Kiamat
loading...
A
A
A
Semua amal manusia akan dihisab pada Hari Kiamat. Allah akan menimbang amalan hamba-hamba-Nya pada hari yang dikenal dengan istilah Yaumul Mizan.
Pada hari itu (Kiamat), Mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Para Malaikat berkata: "Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?" Allah berfirman: "Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku." Maka Malaikat berkata: "Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya." Demikian sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim.
Dari banyak amalan manusia, ada tiga amal yang tidak ada timbangannya pada Hari Kiamat. Amalan ini ditimbang saking agungnya dan dahasyatnya pahalanya. Apakah ketiga amalan itu?
1. Memaafkan Kesalahan Orang
Inilah salah satu amal istimewa yang pahalanya tidak terbatas. Berlapang dada dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah berfirman:
وَجَزٰٓؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثۡلُهَاۚ فَمَنۡ عَفَا وَاَصۡلَحَ فَاَجۡرُهٗ عَلَى اللّٰهِؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيۡنَ
Artinya: "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. Asy-Syura Ayat 40)
2. Sabar
Amalan kedua yang tidak ada timbangannya adalah Sabar. Orang yang bersabar akan disemprnakan pahalanya sebagaimana firman Allah berikut:
قُلۡ يٰعِبَادِ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوۡا رَبَّكُمۡ ؕ لِلَّذِيۡنَ اَحۡسَنُوۡا فِىۡ هٰذِهِ الدُّنۡيَا حَسَنَةٌ ؕ وَاَرۡضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ؕ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوۡنَ اَجۡرَهُمۡ بِغَيۡرِ حِسَابٍ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar Ayat 10)
3. Berpuasa
Amalan ketiga yang istimewa di sisi Allah adalah berpuasa. Dalam Hadits Qudsi, Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah:
كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به
Artinya: "Semua amal anak Adam diperuntukkan kepadanya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Untuk diketahui, pada hari kebangkitan nanti ada penyeru yang memanggil: "Mana orang-orang yang pahalanya atas (tanggungan) Allah?" Maka menghadaplah orang-orang yang sabar, orang yang berpuasa dan orang-orang yang lapang hati suka memberi maaf kepada orang lain.
Allah Tidak Melihat Fisik Manusia
Dalam satu riwayat, sahabat Abdullah ibnu Masud radhiyallahu 'anhu mengambil ranting pohon untuk siwak, tiba-tiba angin berhembus dengan sangat kencang dan menyingkap pakaiannya. Sehingga terlihatlah kedua telapak kaki dan betisnya yang kecil.
Para sahabat yang melihatnya pun tertawa. Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apa yang sedang kalian tertawakan?"
Para sahabat menjawab: "Kedua betisnya yang kecil, wahai Nabiyullah." Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُمَا أَثْقَلُ فِي الْمِيْزَانِ مِنْ أُحُدٍ
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kedua betisnya itu di Mizan nanti lebih berat dari pada gunung Uhud." (HR Ahmad, ath-Thabrani)
Pada hari itu (Kiamat), Mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Para Malaikat berkata: "Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?" Allah berfirman: "Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku." Maka Malaikat berkata: "Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya." Demikian sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim.
Dari banyak amalan manusia, ada tiga amal yang tidak ada timbangannya pada Hari Kiamat. Amalan ini ditimbang saking agungnya dan dahasyatnya pahalanya. Apakah ketiga amalan itu?
1. Memaafkan Kesalahan Orang
Inilah salah satu amal istimewa yang pahalanya tidak terbatas. Berlapang dada dan memaafkan kesalahan orang lain. Allah berfirman:
وَجَزٰٓؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثۡلُهَاۚ فَمَنۡ عَفَا وَاَصۡلَحَ فَاَجۡرُهٗ عَلَى اللّٰهِؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيۡنَ
Artinya: "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. Asy-Syura Ayat 40)
2. Sabar
Amalan kedua yang tidak ada timbangannya adalah Sabar. Orang yang bersabar akan disemprnakan pahalanya sebagaimana firman Allah berikut:
قُلۡ يٰعِبَادِ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّقُوۡا رَبَّكُمۡ ؕ لِلَّذِيۡنَ اَحۡسَنُوۡا فِىۡ هٰذِهِ الدُّنۡيَا حَسَنَةٌ ؕ وَاَرۡضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ؕ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوۡنَ اَجۡرَهُمۡ بِغَيۡرِ حِسَابٍ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu." Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (QS. Az-Zumar Ayat 10)
3. Berpuasa
Amalan ketiga yang istimewa di sisi Allah adalah berpuasa. Dalam Hadits Qudsi, Rasulullah SAW menyampaikan firman Allah:
كل عمل ابن آدم له إلا الصوم فإنه لي وأنا أجزي به
Artinya: "Semua amal anak Adam diperuntukkan kepadanya, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Untuk diketahui, pada hari kebangkitan nanti ada penyeru yang memanggil: "Mana orang-orang yang pahalanya atas (tanggungan) Allah?" Maka menghadaplah orang-orang yang sabar, orang yang berpuasa dan orang-orang yang lapang hati suka memberi maaf kepada orang lain.
Allah Tidak Melihat Fisik Manusia
Dalam satu riwayat, sahabat Abdullah ibnu Masud radhiyallahu 'anhu mengambil ranting pohon untuk siwak, tiba-tiba angin berhembus dengan sangat kencang dan menyingkap pakaiannya. Sehingga terlihatlah kedua telapak kaki dan betisnya yang kecil.
Para sahabat yang melihatnya pun tertawa. Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bertanya: "Apa yang sedang kalian tertawakan?"
Para sahabat menjawab: "Kedua betisnya yang kecil, wahai Nabiyullah." Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda:
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَهُمَا أَثْقَلُ فِي الْمِيْزَانِ مِنْ أُحُدٍ
"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kedua betisnya itu di Mizan nanti lebih berat dari pada gunung Uhud." (HR Ahmad, ath-Thabrani)
(rhs)