Kisah Kegagalan Abu Jahal Menginjak Kepala Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Musuh Bebuyutan
Abu Jahal adalah musuh bebuyutan Rasulullah SAW. Padahal, sebenarnya ia meyakini yang dibawa Rasulullah itu benar. Namun kesombongan dan fanatik kepada jahiliyah telah menghalanginya dari hidayah.
Al Baihaqi meriwayatkan dengan dengan sanadnya dari Mughirah bin Syu’bah:
Pertama kali aku mengetahui Rasulullah, yaitu saat aku dan Abu Jahal berjalan di gang-gang kota Mekkah. Tiba-tiba kami berjumpa dengan Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah berkata kepada Abu Jahal: “Wahai, Abul Hakam. Marilah menuju Allah dan RasulNya. Saya mengajakmu menuju Allah”.
Abu Jahal menjawab: “Wahai, Muhammad. Tidakkah engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami? Apakah engkau menginginkan agar kami memberikan persaksian, bahwa engkau telah menyampaikannya? (Jika itu yang engkau inginkan, Red.), maka bersaksi bahwa engkau telah menyampaikannya. Demi Allah! Jika aku mengetahui yang engkau bawa itu benar, maka pasti aku telah mengikutimu.”
Lalu Rasulullah SAW berlalu, dan Abu Jahal melihat ke arahku seraya berkata: “Demi Allah! Sesungguhnya aku mengetahui yang dibawanya itu haq. Akan tetapi, ada sesuatu yang menghalangiku (untuk mengikutinya)"
Tentang riwayat ini, Syaikh al Albani mengatakan: Perkataan ini adalah perkataannya la’anahullah, sebagaimana dikhabarkan oleh Allah Azza wa Jalla tentang orang ini dan orang-orang yang semisal dengannya:
وَإِذَا رَأَوْكَ إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا الَّذِي بَعَثَ اللَّهُ رَسُولًا﴿٤١﴾إِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ آلِهَتِنَا لَوْلَا أَنْ صَبَرْنَا عَلَيْهَا ۚ وَسَوْفَ يَعْلَمُونَ حِينَ يَرَوْنَ الْعَذَابَ مَنْ أَضَلُّ سَبِيلًا
Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?”
Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah)nya. Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. ( QS al Furqan/25 ayat 41- 42).
Abu Jahal adalah musuh bebuyutan Rasulullah SAW. Padahal, sebenarnya ia meyakini yang dibawa Rasulullah itu benar. Namun kesombongan dan fanatik kepada jahiliyah telah menghalanginya dari hidayah.
Al Baihaqi meriwayatkan dengan dengan sanadnya dari Mughirah bin Syu’bah:
Pertama kali aku mengetahui Rasulullah, yaitu saat aku dan Abu Jahal berjalan di gang-gang kota Mekkah. Tiba-tiba kami berjumpa dengan Rasulullah SAW, kemudian Rasulullah berkata kepada Abu Jahal: “Wahai, Abul Hakam. Marilah menuju Allah dan RasulNya. Saya mengajakmu menuju Allah”.
Abu Jahal menjawab: “Wahai, Muhammad. Tidakkah engkau berhenti mencela tuhan-tuhan kami? Apakah engkau menginginkan agar kami memberikan persaksian, bahwa engkau telah menyampaikannya? (Jika itu yang engkau inginkan, Red.), maka bersaksi bahwa engkau telah menyampaikannya. Demi Allah! Jika aku mengetahui yang engkau bawa itu benar, maka pasti aku telah mengikutimu.”
Lalu Rasulullah SAW berlalu, dan Abu Jahal melihat ke arahku seraya berkata: “Demi Allah! Sesungguhnya aku mengetahui yang dibawanya itu haq. Akan tetapi, ada sesuatu yang menghalangiku (untuk mengikutinya)"
Tentang riwayat ini, Syaikh al Albani mengatakan: Perkataan ini adalah perkataannya la’anahullah, sebagaimana dikhabarkan oleh Allah Azza wa Jalla tentang orang ini dan orang-orang yang semisal dengannya:
وَإِذَا رَأَوْكَ إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا الَّذِي بَعَثَ اللَّهُ رَسُولًا﴿٤١﴾إِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ آلِهَتِنَا لَوْلَا أَنْ صَبَرْنَا عَلَيْهَا ۚ وَسَوْفَ يَعْلَمُونَ حِينَ يَرَوْنَ الْعَذَابَ مَنْ أَضَلُّ سَبِيلًا
Dan apabila mereka melihat kamu (Muhammad), mereka hanyalah menjadikan kamu sebagai ejekan (dengan mengatakan): “Inikah orangnya yang diutus Allah sebagai Rasul?”
Sesungguhnya hampirlah ia menyesatkan kita dari sembahan-sembahan kita, seandainya kita tidak sabar (menyembah)nya. Dan mereka kelak akan mengetahui di saat mereka melihat azab, siapa yang paling sesat jalannya. ( QS al Furqan/25 ayat 41- 42).
(mhy)