Peristiwa Penting Rabiul Awal: Bulan Lahir dan Wafatnya Rasulullah SAW
loading...
A
A
A
Pada hari ini, 27 September 2022 bertepatan dengan 1 Rabiul Awal 1444 H. Demikian Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU). Maknanya, Maulid Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tanggal 12 Rabiul Awal akan jatuh bertepatan pada Sabtu, 8 Oktober 2022 M.
Selain Maulud Nabi, ada sejumlah peristiwa penting di bulan Rabiul Awal. Bahkan wafatnya, Rasulullah SAW juga terjadi pada bulan Rabiul Awal.
Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Sejarah Hidup Muhammad" menyebut mengenai tahun ketika Nabi Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi).
Ibnu Abbas mengatakan Nabi Muhammad dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu limabelas tahun sebelum peristiwa gajah. Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari atau beberapa bulan atau juga beberapa tahun sesudah Tahun Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada juga yang menaksir sampai tujuhpuluh tahun.
Para ahli juga berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan beliau dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadhan.
Kelainan pendapat itu juga mengenai hari bulan beliau dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua Rabiul Awal, atau malam kedelapan, atau kesembilan. Tetapi pada umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibnu Ishaq dan yang lain.
Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu kelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian juga mengenai tempat kelahirannya di Mekkah.
Caussin de Perceval dalam Essai sur l'Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Nabi Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Mekkah di rumah kakeknya Abdul-Muthalib.
Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad berkata: “Tidak ada khilaf di antara para ulama bahwa Rasulullah lahir di kota Mekkah. Dan kelahirannya adalah di tahun gajah.”
Terima Wahyu
Selanjutnya, Nabi Muhammad dilantik menjadi nabi dan rasul juga pada bulan Rabiul Awal. Kala itu, beliau berusia 40 tahun. Maka dengan ini bermula dakwah baginda secara resmi di Mekkah al-Mukarramah.
Tatkala beliau sedang menyepi di dalam gua malaikat Jibril membawa sehelai lembaran seraya berkata kepadanya: "Bacalah!" Dengan terkejut beliau menjawab: "Saya tak dapat membaca".
Beliau merasa seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya katanya lagi: "Bacalah!" Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi beliau menjawab: "Apa yang akan saya baca."
Seterusnya malaikat itu berkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya ..." (Qur'an 96:1-5)
Lalu beliau mengucapkan bacaan itu. Malaikatpun pergi, setelah kata-kata itu terpateri dalam kalbunya. Peristiwa itu terjadi pada bulan Rabiual awal.
Wafatnya Nabi Muhammad
Peristiwa ketiga pada bulan Rabiul Awal adalah wafatnya wafatnya Nabi Muhammad SAW yakni pada hari Senin 12 Rabiul Awal 11 Hijriah bersamaan 7 Juni 632 M.
Tatkala sakit beliau sudah makin parah Fatimah, puterinya, datang menemuinya dan mencium ayahnya. "Selamat datang, puteriku," kata Rasulullah SAW.
Lalu didudukkannya Fatimah di sampingnya. Ada kata-kata yang dibisikkannya ketika itu, Fatimah lalu menangis. Kemudian dibisikkannya kata-kata lain Fatimah pun jadi tertawa. Bila hal itu oleh Aisyah ditanyakan, Fatimah menjawab: "Sebenarnya saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah SAW."
Akan tetapi setelah Rasulullah wafat, Fatimah mengatakan, bahwa ayahnya membisikkan kepadanya, bahwa ia akan meninggal oleh sakitnya sekali ini. Itu sebabnya Fatimah menangis. Kemudian dibisikkannya lagi, bahwa puterinya itulah dari keluarganya yang pertama kali akan menyusul. Itu sebabnya ia tertawa.
Karena panas demam yang tinggi itu, sebuah bejana berisi air dingin diletakkan di samping beliau. Sekali-sekali beliau meletakkan tangan ke dalam air itu lalu mengusapkannya ke muka.
Begitu tingginya suhu panas demam itu, kadang beliau sampai tak sadarkan diri. Kemudian beliau sadar kembali dengan keadaan yang sudah sangat payah sekali. Karena perasaan sedih yang menyayat hati, pada suatu hari Fatimah berkata mengenai penderitaan ayahnya itu:
"Alangkah beratnya penderitaan ayah!"
"Tidak. Takkan ada lagi penderitaan ayahmu sesudah hari ini," jawabnya.
Maksudnya ia akan meninggalkan dunia ini, dunia duka dan penderitaan.
Peristiwa penting lainnya di bulan Rabiul Awal adalah diangkatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah. Peritiwa ini terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Para sahabat sepakat mengangkat Sayyidina Abu Bakar menjadi khalifah.
Kemudian, hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah juga terjadi pada bulan Rabiul Awal, tepatnya pada 17 Rabiul Awal. Hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah ini kemudian diperingati Umar bin Khattab sebagai lahirnya tahun Hijriah.
Lalu, dibangunnya Masjid Pertama, Masjid Quba. Peristiwa ini terjadi saat Nabi Muhammad dan rombongan melakukan perjalanan hijrah. Beliau sempat mampir di daerah Quba. Di sana, Rasulullah menginap di rumah Amr bin Auf selama empat hari. Selama berada di Quba, Rasulullah membangun masjid untuk pertama kalinya, yakni Masjid Quba.
Selanjutnya, sholat Jumat untuk pertama kalinya juga terjadi pada bulan Rabiul Awal. Nabi Muhammad mendapatkan wahyu untuk mengerjakan sholat Jumat saat melakukan perjalanan hijrah di bulan Rabiul Awal. Maka, Nabi dan sahabat pun melakukan sholat Jumat. Ini merupakan sholat Jumat pertama kalinya yang dilaksanakan Rasulullah.
Masih banyak peristiwa penting yang bersinggungan dengan umat Islam pada bulan Rabiul Awal.
Selain Maulud Nabi, ada sejumlah peristiwa penting di bulan Rabiul Awal. Bahkan wafatnya, Rasulullah SAW juga terjadi pada bulan Rabiul Awal.
Muhammad Husain Haekal dalam bukunya berjudul "Sejarah Hidup Muhammad" menyebut mengenai tahun ketika Nabi Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi).
Ibnu Abbas mengatakan Nabi Muhammad dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu limabelas tahun sebelum peristiwa gajah. Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari atau beberapa bulan atau juga beberapa tahun sesudah Tahun Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada juga yang menaksir sampai tujuhpuluh tahun.
Para ahli juga berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan beliau dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadhan.
Kelainan pendapat itu juga mengenai hari bulan beliau dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua Rabiul Awal, atau malam kedelapan, atau kesembilan. Tetapi pada umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibnu Ishaq dan yang lain.
Selanjutnya terdapat perbedaan pendapat mengenai waktu kelahirannya, yaitu siang atau malam, demikian juga mengenai tempat kelahirannya di Mekkah.
Caussin de Perceval dalam Essai sur l'Histoire des Arabes menyatakan, bahwa Nabi Muhammad dilahirkan bulan Agustus 570, yakni Tahun Gajah, dan bahwa dia dilahirkan di Mekkah di rumah kakeknya Abdul-Muthalib.
Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad berkata: “Tidak ada khilaf di antara para ulama bahwa Rasulullah lahir di kota Mekkah. Dan kelahirannya adalah di tahun gajah.”
Terima Wahyu
Selanjutnya, Nabi Muhammad dilantik menjadi nabi dan rasul juga pada bulan Rabiul Awal. Kala itu, beliau berusia 40 tahun. Maka dengan ini bermula dakwah baginda secara resmi di Mekkah al-Mukarramah.
Tatkala beliau sedang menyepi di dalam gua malaikat Jibril membawa sehelai lembaran seraya berkata kepadanya: "Bacalah!" Dengan terkejut beliau menjawab: "Saya tak dapat membaca".
Beliau merasa seolah malaikat itu mencekiknya, kemudian dilepaskan lagi seraya katanya lagi: "Bacalah!" Masih dalam ketakutan akan dicekik lagi beliau menjawab: "Apa yang akan saya baca."
Seterusnya malaikat itu berkata: "Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya ..." (Qur'an 96:1-5)
Lalu beliau mengucapkan bacaan itu. Malaikatpun pergi, setelah kata-kata itu terpateri dalam kalbunya. Peristiwa itu terjadi pada bulan Rabiual awal.
Wafatnya Nabi Muhammad
Peristiwa ketiga pada bulan Rabiul Awal adalah wafatnya wafatnya Nabi Muhammad SAW yakni pada hari Senin 12 Rabiul Awal 11 Hijriah bersamaan 7 Juni 632 M.
Tatkala sakit beliau sudah makin parah Fatimah, puterinya, datang menemuinya dan mencium ayahnya. "Selamat datang, puteriku," kata Rasulullah SAW.
Lalu didudukkannya Fatimah di sampingnya. Ada kata-kata yang dibisikkannya ketika itu, Fatimah lalu menangis. Kemudian dibisikkannya kata-kata lain Fatimah pun jadi tertawa. Bila hal itu oleh Aisyah ditanyakan, Fatimah menjawab: "Sebenarnya saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah SAW."
Akan tetapi setelah Rasulullah wafat, Fatimah mengatakan, bahwa ayahnya membisikkan kepadanya, bahwa ia akan meninggal oleh sakitnya sekali ini. Itu sebabnya Fatimah menangis. Kemudian dibisikkannya lagi, bahwa puterinya itulah dari keluarganya yang pertama kali akan menyusul. Itu sebabnya ia tertawa.
Karena panas demam yang tinggi itu, sebuah bejana berisi air dingin diletakkan di samping beliau. Sekali-sekali beliau meletakkan tangan ke dalam air itu lalu mengusapkannya ke muka.
Begitu tingginya suhu panas demam itu, kadang beliau sampai tak sadarkan diri. Kemudian beliau sadar kembali dengan keadaan yang sudah sangat payah sekali. Karena perasaan sedih yang menyayat hati, pada suatu hari Fatimah berkata mengenai penderitaan ayahnya itu:
"Alangkah beratnya penderitaan ayah!"
"Tidak. Takkan ada lagi penderitaan ayahmu sesudah hari ini," jawabnya.
Maksudnya ia akan meninggalkan dunia ini, dunia duka dan penderitaan.
Peristiwa penting lainnya di bulan Rabiul Awal adalah diangkatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah. Peritiwa ini terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Para sahabat sepakat mengangkat Sayyidina Abu Bakar menjadi khalifah.
Kemudian, hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah juga terjadi pada bulan Rabiul Awal, tepatnya pada 17 Rabiul Awal. Hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah ini kemudian diperingati Umar bin Khattab sebagai lahirnya tahun Hijriah.
Lalu, dibangunnya Masjid Pertama, Masjid Quba. Peristiwa ini terjadi saat Nabi Muhammad dan rombongan melakukan perjalanan hijrah. Beliau sempat mampir di daerah Quba. Di sana, Rasulullah menginap di rumah Amr bin Auf selama empat hari. Selama berada di Quba, Rasulullah membangun masjid untuk pertama kalinya, yakni Masjid Quba.
Selanjutnya, sholat Jumat untuk pertama kalinya juga terjadi pada bulan Rabiul Awal. Nabi Muhammad mendapatkan wahyu untuk mengerjakan sholat Jumat saat melakukan perjalanan hijrah di bulan Rabiul Awal. Maka, Nabi dan sahabat pun melakukan sholat Jumat. Ini merupakan sholat Jumat pertama kalinya yang dilaksanakan Rasulullah.
Masih banyak peristiwa penting yang bersinggungan dengan umat Islam pada bulan Rabiul Awal.
(mhy)