Saat Nabi Muhammad Lahir: Tiang-Tiang Istana Kisra Runtuh, Api Majusi Padam

Rabu, 28 September 2022 - 18:37 WIB
loading...
A A A


Kisra kemudian menceritakan tentang mimpinya. Abdul-Masih berkata, “Seorang paman dari pihak ibuku yang tinggal di daerah ketinggian di Suriah, yang disebut Satih, akan memiliki pengetahuan tentang itu.”

Kisra berkata, “Temuilah dia, dan tanyakan apa yang baru saja kutanyakan padamu, dan bawakan aku kembali jawabannya.”

Abdul-Masih mengendarai tunggangannya sampai dia menemui Satih, yang sedang di ambang kematian. Singka cerita Satih memberi tahun takwil mimpi raja tersebut.

Al-Tabari menyebutkan ketika Abdul-Masih kembali ke Kisra (Anushirwan), dia memberitahunya tentang perkataan Satih bahwa Kekaisaran Sasaniyah akan berakhir setelah dipimpin oleh 14 penguasa lagi.

Kisra berkomentar, “Begitu empat belas dari kita telah memerintah, banyak hal akan terjadi!”

Demikian riwayat dari Makhzum bin Hani al-Makhzumi sebagaimana disampaikan oleh al-Tabari. Mengenai riwayat di atas al-Tabari berkata, “Sepuluh dari mereka, bagaimanapun, hanya memerintah selama 4 tahun saja, dan sisanya dari mereka memegang kekuasaan sampai masa pemerintahan (khalifah) Utsman bin Affan .”

Selain mimpi raja Kisra, peristiwa penting saat Nabi lahir antara lain runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhaira yang sebelum itu penuh sesak dengan pengunjung.

Terkait padamnya api Majusi, sebelum kelahiran Rasulullah SAW, masyarakat Majusi menyembah api dan menganggap api itu sebagai Tuhan. Konon, api itu tidak pernah padam selama beratus-ratus tahun. Namun, saat Nabi Muhammad lahir, api itu seketika padam. Tentu saja, para pengikut agama Majusi berusaha menyalakan kembali apinya, tetapi tetap tidak bisa menyala. Mereka menduga bahwa padamnya api yang selama ini mereka sembah, pasti menunjukkan terjadinya peristiwa besar di dunia.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)