Pola Makanan Sehat Menurut Al-Qur’an dan Hadis (1)

Minggu, 05 Juli 2020 - 07:21 WIB
loading...
Pola Makanan Sehat Menurut Al-Qur’an dan Hadis (1)
Kurma dan susu, adalah salah satu makanan sehat dan halal yang dianjurkan dalam Al-Quran. Foto ilustrasi/istimewa
A A A
Pola makan dan bahan makanan di era modern telah berkembang dengan sangat cepat dan beragam jenis. Saking cepatnya perkembangan jenis makanan, kadang banyak orang sudah tidak peduli dengan aturan asupan dan nilai gizi makanan . Yang penting perut kenyang dan terisi. Inilah yang harus menjadi perhatian para muslimah, terutama kaum ibu.

Yang perlu disadari adalah, tubuh yang sehat harus mengonsumsi makanan yang aman dan sempurna. Kandungan makanan yang ada di dalamnya harus terdiri dari zat-zat yang dapat memberi kekuatan dan sumber penting bagi pertumbuhan.

Asupan gizi dan vitamin di dalam makanan harus diperhatikan guna menjaga keselamatan tubuh sekaligus untuk melawan berbagai penyakit menulur dan tidak menular. Makanan yang layak dikonsumsi hendaknya mengandung unsur karbohidrat, protein, vitamin, mineral, serat, lemak, dan air. Unsur itu berfungsi mengaktifkan seluruh tubuh. (Baca juga : Inilah Keuntungan Orang Tua Memiliki Anak yang Saleh )

Islam sendiri sangat memerhatikan pola makanan sehat. Tidak hanya baik secara unsur tapi juga harus halal secara zat dan perolehannya. Dalam Islam , tidak semua makanan atau minuman boleh dimakan. Ada yang diharamkan oleh Allah Ta’ala.

Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis nabi banyak sekali berbicara dan menjelaskan tentang makan dan makanan yang dapat memelihara kesehatan manusia serta menjamin perkembangannya pada tataran yang ideal. Hingga akhirnya kesehatan jasmani, psikologi, dan ruhani, juga sosial benar-benar terwujud dalam tubuhnya.

وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦ نَبَاتَ كُلِّ شَىْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُّخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا وَمِنَ ٱلنَّخْلِ مِن طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّٰتٍ مِّنْ أَعْنَابٍ وَٱلزَّيْتُونَ وَٱلرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَٰبِهٍ ۗ ٱنظُرُوٓا۟ إِلَىٰ ثَمَرِهِۦٓ إِذَآ أَثْمَرَ وَيَنْعِهِۦٓ ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكُمْ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Dan Dia-lah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al-An’am : 99)

Penjelasan tafsir Al-Mukhtashar dari Markaz Tafsir Riyadh , di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), menjelaskan bahwa Dia-lah Allah Ta’ala yang menurunkan hujan dari langit, lalu Dai mengeluarkan dari hujan itu berbagai macam tumbuhan. Kemudian menumbuhkan dari tetumbuhan tersebut tanaman dan pepohonan yang menghijau, dan mengelurkan dari tanaman itu biji-bijian yang tersusun satu sama lain, seperti bulir biji gandum, jewawut dan padi.

Dan Allah Ta’ala mengeluarkan dari mayang kurma, (yaitu tempat tumbuhnya bakal tandan kurma muda), tangkai-tangkai kurma yang mudah dijangkau tangan. Allah juga menumbuhkan kebun-kebun angggur. Dan mengeluarkan pohon zaitun dan delima yang serupa daunnya, namun berbeda buahnya dalam bentuk, rasa, dan karakter.

Maka, dengan nikmat makanan dan zat-zat makanan yang diturunkan Allah Azza wa Jalla itu, hendaklah manusia memahami bahwa buah-buahan, pohon-pohon tersebut ketika tanaman itu berbuah, serta mengkal dan masaknya ketika tiba waktunya. Artinya, dalam perkara makanan, terdapat berbagai petunjuk tentang kesempurnaan kekuasaan Dzat penciptanya, hikmah dan rahmatNya bagi kaum yang beriman kepaad Allah dan melaksanakan syariat-Nya.

Secara khusus ajaran Islam mengajarkan membolehkan mengonsumsi makanan sehat dan baik serta halal asalkan tidak berlebihan.

Allah Ta’ala juga berfirman :

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)

Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat ini,

قال بعض السلف : جمع الله الطب كله في نصف آية : ( وكلوا واشربوا ولا تسرفوا )

“Sebagian salaf berkata bahwa Allah telah mengumpulkan semua ilmu kedokteran pada setengah ayat ini.” (Tafsir Ibnu Katsir)

Manakan apa saja yang baik dan halal menurut Islam ? Petunjuknya ada dalam Al-Qur’an. Di sana disebutkan tentang beberapa jenis makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi manusia. Pertama, daging dan ikan. Ini berdasarkan Q.S. An Nahl ayat 5 dan Q.S. Fatir ayat 12.

وَٱلْأَنْعَٰمَ خَلَقَهَا ۗ لَكُمْ فِيهَا دِفْءٌ وَمَنَٰفِعُ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

"Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu. Padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan." (QS An-Nahl 5)

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْبَحْرَانِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ سَآئِغٌ شَرَابُهُۥ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ ۖ وَمِن كُلٍّ تَأْكُلُونَ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُونَ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا ۖ وَتَرَى ٱلْفُلْكَ فِيهِ مَوَاخِرَ لِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur." (Al Fatir : 12)

Sebagaimana diketahui, daging memiliki kandungan lemak yang dibutuhkan dan ikan memiliki kandungan protein tinggi. Keduanya merupakan asupan gizi yang baik bagi kesehatan manusia. (Baca juga : Ternyata Ilmuwan Muslim Berkontribusi Banyak Pada Teknologi Kecantikan )

Kedua, makanan yang baik menurut Al Qur’an adalah minuman berwarna putih ini disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Q.S. An Nahl ayat 66.

وَإِنَّ لَكُمْ فِى ٱلْأَنْعَٰمِ لَعِبْرَةً ۖ نُّسْقِيكُم مِّمَّا فِى بُطُونِهِۦ مِنۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِّلشَّٰرِبِينَ

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya." (An Nahl : 66)

Manfaat susu, tentu semua sudah mengetahuinya. Susu sangat baik untuk menjaga kesehatan dan baik juga untuk pertumbuhan tulang.

Ketiga, buah-buahan.dan sayur-sayuran. Dalam Al-Qur’an disebutkan juga beberapa jenis buah-buahan. Yang paling sering disebutkan adalah anggur dan kurma. Allah berfirman dalam Q.S. An Nahl ayat 67.

وَمِن ثَمَرَٰتِ ٱلنَّخِيلِ وَٱلْأَعْنَٰبِ تَتَّخِذُونَ مِنْهُ سَكَرًا وَرِزْقًا حَسَنًا ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

"Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minimuman yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan." (QS An Nahl : 67)

Keempat adalah madu. Jenis madu memiliki manfaat yang beragam. Hal ini sudah diisyaratkan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman dalam Q.S. An Nahl ayat 69.

ثُمَّ كُلِى مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسْلُكِى سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

"Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (An Nahl : 69)

Senada dengan ayat di atas, ilmu kedokteran modern menyebutkan bahwa madu mengandung unsur glukosa dan perfentous dalam porsi yang besar, yaitu semacam zat gula yang sangat mudah dicerna. Glukosa sangat berguna bagi penyembuhan berbagai jenis penyakit melalui injeksi atau dengan perantaraan mulut yang berfungsi sebagai penguat. Di samping itu, madu juga memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi, terutama vitamin B kompleks. Manfaatnya sangat besar bagi kesehatan manusia. (Baca juga : Tazkiyah Ruhiyah, Kunci Keberhasilan Menghadapi Ujian Dunia )

Prof. Dr. Abdul Basith Muhammad as-Sayyid juga mengatakan bahwa Islam secara jelas dan tegas tidak mengharamkan makanan yang baik dan yang telah dihalalkan oleh Allah Ta’ala sebagai rezeki. Dengan syarat, tidak berlebihan mengonsumsi makanan-makanan tersebut. Islam menuntun agar setiap muslim mengonsumsi makanan seimbang dan ideal bagi tubuh sembari bersyukur kepada Allah Ta’ala atas semua nikmat makanan yang diberikan-Nya.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah." (Al Baqarah : 172).

Dengan mengonsumsi makanan yang baik dan halal, maka akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah seorang hamba. Mengerjakan perintah dan menjauhi larangan-Nya akan dengan ringan dijalankan karena tubuhnya bersih dari makanan kotor dan haram.

Wallahu A’lam
(wid)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1561 seconds (0.1#10.140)