Makna dan 11 Jenis Bacaan Istighfar yang Perlu Diketahui Seorang Muslim
loading...
A
A
A
Kedelapan:
“Astaghfirullôhal ‘adzîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaihi”.
(Aku memohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Maha hidup dan Maha berdiri sendiri). (HR. Al Hakim).
Kesembilan:
“Allahummagh firlana war hamna wa tub ‘alaina, innaka antat tawwabur rohiim”.
(Ya Allâh, ampunilah kami dan sayangilah kami, serta terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). (HR. An-Nasa’i).
Kesepuluh:
“Astaghfirullah wa atubu ilaih”.
(Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).(HR. Bukhari).
Kesebelas:
“Robbighfirlî wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rohiim”.
(Ya Rabbi ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang). (HR. Abu Dawud).
Seorang hamba disyariatkan untuk memperbanyak istighfar kapan saja. Al-Hasan al-Bashry menjelaskan, “Perbanyaklah istighfar di rumah kalian, di meja makan kalian, di jalan-jalan kalian, di pasar dan di majlis-majlis kalian. Sungguh kalian itu tidak tahu kapankah ampunan Allah turun”. (Baca juga : Bolehkah Muslimah Berhias dengan Memakai Celak? )
Jadi, istighfar itu disyariatkan untuk dibaca kapan pun. Hanya saja hukumnya menjadi wajib saat kita melakukan perbuatan dosa. Dan hukumnya sunnah setelah kita selesai melakukan amal salih. Fungsinya adalah untuk menyempurnakan berbagai kekurangan yang ada di dalamnya.
Wallahu A'lam
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ، وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Astaghfirullôhal ‘adzîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaihi”.
(Aku memohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Maha hidup dan Maha berdiri sendiri). (HR. Al Hakim).
Kesembilan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
“Allahummagh firlana war hamna wa tub ‘alaina, innaka antat tawwabur rohiim”.
(Ya Allâh, ampunilah kami dan sayangilah kami, serta terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang). (HR. An-Nasa’i).
Kesepuluh:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
“Astaghfirullah wa atubu ilaih”.
(Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).(HR. Bukhari).
Kesebelas:
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
“Robbighfirlî wa tub ‘alayya innaka antat tawwabur rohiim”.
(Ya Rabbi ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang). (HR. Abu Dawud).
Seorang hamba disyariatkan untuk memperbanyak istighfar kapan saja. Al-Hasan al-Bashry menjelaskan, “Perbanyaklah istighfar di rumah kalian, di meja makan kalian, di jalan-jalan kalian, di pasar dan di majlis-majlis kalian. Sungguh kalian itu tidak tahu kapankah ampunan Allah turun”. (Baca juga : Bolehkah Muslimah Berhias dengan Memakai Celak? )
Jadi, istighfar itu disyariatkan untuk dibaca kapan pun. Hanya saja hukumnya menjadi wajib saat kita melakukan perbuatan dosa. Dan hukumnya sunnah setelah kita selesai melakukan amal salih. Fungsinya adalah untuk menyempurnakan berbagai kekurangan yang ada di dalamnya.
Wallahu A'lam