Ayat-Ayat Kiamat Sudah Dekat dalam Al-Quran dan Hadis
loading...
A
A
A
Manusia tenggelam dalam kelalaiannya, padahal penggilingan maut terus berputar.
Ketika ditanyakan kepadanya, "Dari manakah engkau menyimpulkan kalimat ini?"
Abul Atahiyah menjawab bahwa ia menyimpulkannya dan firman Allah SWT yang mengatakan:
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya)". (QS Al-Anbiya: 1)
Ibnu Asakir meriwayatkan pula di dalam biografi Amir ibnu Rabi'ah dari Amir ibnu Rabi'ah, bahwa ia kedatangan seorang tamu dari kalangan orang Badui. Amir memuliakan kedatangannya dan menghormatinya.
Sebelumnya Rasulullah SAW telah berbincang-bincang di rumah Amir, tidak lama kemudian lelaki Badui, itu datang. Ia berkata, "Sesungguhnya aku telah memperoleh sebuah lembah di daerah pedalaman dari Rasulullah SAW. Aku bermaksud memberikan sebagian darinya kepadamu. Kelak lahan itu buat kamu dan keturunanmu sesudah kamu tiada."
Amir pun menjawab, "Saya tidak memerlukan bagian tanahmu itu, karena pada hari ini telah diturunkan sebuah surat yang membuat kami merasa ngeri terhadap duniawi." Ia lalu membaca surat Al-Anbiya ayat 1.
Dua Jari
Dekatnya hari akhir juga disampaikan Rasulullah SAW dalam sejumlah hadisnya. Nabi SAW bersabda:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا.
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau berisyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.” (Shahiih al-Bukhari)
Dan beliau juga bersabda:
بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.
“Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.” (HR ad-Daulabi)
Rasulullah SAW juga bersabda:
إِنَّمَا أَجَلُكُمْ -فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ اْلأُمَمِ- مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ
“Sesungguhnya ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat terdahulu adalah seperti jarak antara sholat ‘Ashar dan Maghrib.” (HR Bukhari)
Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra beliau berkata:
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّمْسُ عَلَـى قُعَيْقِعَـانَ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ: مَا أَعْمَارُكُمْ فِي أَعْمَارِ مَنْ مَضَى إِلاَّ كَمَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ فِيمَا مَضَى مِنْهُ.
Ketika ditanyakan kepadanya, "Dari manakah engkau menyimpulkan kalimat ini?"
Abul Atahiyah menjawab bahwa ia menyimpulkannya dan firman Allah SWT yang mengatakan:
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
"Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya)". (QS Al-Anbiya: 1)
Ibnu Asakir meriwayatkan pula di dalam biografi Amir ibnu Rabi'ah dari Amir ibnu Rabi'ah, bahwa ia kedatangan seorang tamu dari kalangan orang Badui. Amir memuliakan kedatangannya dan menghormatinya.
Sebelumnya Rasulullah SAW telah berbincang-bincang di rumah Amir, tidak lama kemudian lelaki Badui, itu datang. Ia berkata, "Sesungguhnya aku telah memperoleh sebuah lembah di daerah pedalaman dari Rasulullah SAW. Aku bermaksud memberikan sebagian darinya kepadamu. Kelak lahan itu buat kamu dan keturunanmu sesudah kamu tiada."
Amir pun menjawab, "Saya tidak memerlukan bagian tanahmu itu, karena pada hari ini telah diturunkan sebuah surat yang membuat kami merasa ngeri terhadap duniawi." Ia lalu membaca surat Al-Anbiya ayat 1.
Dua Jari
Dekatnya hari akhir juga disampaikan Rasulullah SAW dalam sejumlah hadisnya. Nabi SAW bersabda:
بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، وَيُشِيْرُ بِإِصْبَعَيْهِ فَيَمُدُّ بِهِمَا.
“Jarak diutusnya aku dan hari Kiamat seperti dua (jari) ini.” Beliau berisyarat dengan kedua jarinya (jari telunjuk dan jari tengah), lalu merenggangkannya.” (Shahiih al-Bukhari)
Dan beliau juga bersabda:
بُعِثْتُ فيِ نَسْمِ السَّاعَةِ.
“Aku diutus pada awal hembusan angin Kiamat.” (HR ad-Daulabi)
Rasulullah SAW juga bersabda:
إِنَّمَا أَجَلُكُمْ -فِي أَجَلِ مَنْ خَلاَ مِنَ اْلأُمَمِ- مَا بَيْنَ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى مَغْرِبِ الشَّمْسِ
“Sesungguhnya ajal kalian jika dibandingkan dengan ajal umat terdahulu adalah seperti jarak antara sholat ‘Ashar dan Maghrib.” (HR Bukhari)
Dan diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar ra beliau berkata:
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالشَّمْسُ عَلَـى قُعَيْقِعَـانَ بَعْدَ الْعَصْرِ، فَقَالَ: مَا أَعْمَارُكُمْ فِي أَعْمَارِ مَنْ مَضَى إِلاَّ كَمَا بَقِيَ مِنَ النَّهَارِ فِيمَا مَضَى مِنْهُ.