Gambaran Tatkala Dajjal Turun ke Bumi dan Ketika Nabi Isa Memimpin
loading...
A
A
A
Gambaran dunia tatkala Dajjal turun ke bumi lalu berkuasa sungguh kontras jika dibandingkan dengan begitu Nabi Isa turun, membunuh Dajjal lalu memimpin umat Islam.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyampaikan sejumlah hadis nabi tentang turunnya Dajjal tersebut. Hadis-hadis itu antara lain menjelaskan betapa menderitanya manusia sebelum dan setelah Dajjal turun ke bumi.
Diriwayatkan, 3 tahun sebelum Dajjal muncul terjadi masa kekeringan yang sangat. Umat manusia tertimpa paceklik yang sangat parah.
Pada tahun pertama, Allah WT memerintahkan kepada langit agar menahan sepertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan sepertiga tetumbuhannya.
Pada tahun kedua, Dia memerintahkan kepada langit agar menahan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan dua pertiga tetumbuhannya.
Pada tahun ketiga, Allah SWT memerintahkan kepada langit agar menahan semua hujannya, hingga tidak setetes air hujan pun turun, dan Dia memerintahkan kepada bumi agar menahan semua tetumbuhannya hingga tidak menumbuhkan pepohonan dan tanaman lagi.
Dalam kondisi demikian, maka tidak ada seekor binatang pun melainkan binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah tidak binasa.
Ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW mengenai makanan yang dimakan oleh manusia pada zaman tersebut, maka beliau menjawab: "Tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid, hal tersebut mengalir ke dalam tubuh mereka bagaikan mengalirnya makanan."
Dajjal Berkuasa
Dajjal lalu muncul di perbatasan antara Syam dan Irak. Ia melakukan pengrusakan ke arah kanan dan ke arah kirinya. Rasulullah SAW menginformasikan Dajjal tinggal di muka bumi selama 40 hari. Sehari sama dengan satu tahun, sehari lainnya sama dengan satu bulan, dan sehari yang lainnya lagi sama dengan satu Jumat (satu pekan), sedangkan hari-hari yang lainnya sama dengan hari-hari kalian sekarang.
Dajjal menyambangi seluruh bumi. Kecepatan Dajjal menyebar sama dengan hujan yang ditiup angin. Ia mendatangi suatu kaum, lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman kepadanya dan taat kepadanya.
Sebelum Dajjal turun ke bumi bumi sangat tidak bersahabat. Paceklik parah, kemarau membara, dunia tanpa hujan. Begitu turun ke bumi, Dajjal memerintahkan kepada langit agar menurunkan hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar mengeluarkan tetumbuhannya.
Ternak pun menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak dengan sangat cepatnya serta memiliki air susu yang berlimpah.
Kemudian Dajjal mendatangi suatu kaum lainnya dan menyeru mereka tetapi mereka membantah seruannya dan menolak, maka Dajjal pergi meninggalkan mereka, kemudian pada pagi harinya di tangan mereka tidak ada harta benda lagi barang sedikit pun. Paceklik terjadi.
Dajjal melewati sebuah kampung yang telah ditinggalkan para penghuninya, lalu ia berkata kepadanya, "Keluarkanlah semua harta perbendaharaanmu!"
Maka semua harta perbendaharaannya mengikutinya bagaikan lebah yang mengikuti ratunya. Kemudian Dajjal memanggil seorang lelaki yang muda lagi segar. Lalu lelaki itu dia pukul dengan pedang hingga terbelah menjadi dua bagian dalam keadaan jatuh tergeletak, lalu ia memanggilnya, maka dengan serta merta lelaki itu hidup kembali dan datang, sedangkan wajahnya tampak berseri seraya tertawa.
Ketika Nabi Isa Turun
Ketika Dajjal dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan Al-Masih ibnu Maryam as . Dia diturunkan di Manaratul Baida, sebelah timur kota Damaskus, memakai baju celupan dua lapis seraya memegang kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat.
Apabila ia menundukkan kepalanya, meneteslah air darinya; dan apabila ia mengangkat kepalanya, mengalirlah air dari kepalanya, menetes bagaikan mutiara. Tidak sekali-kali embusan napasnya mengenai orang kafir itu, melainkan orang kafir itu mati seketika itu juga; embusan napasnya menjangkau areal yang luas sekali sepanjang penglihatannya.
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyampaikan sejumlah hadis nabi tentang turunnya Dajjal tersebut. Hadis-hadis itu antara lain menjelaskan betapa menderitanya manusia sebelum dan setelah Dajjal turun ke bumi.
Diriwayatkan, 3 tahun sebelum Dajjal muncul terjadi masa kekeringan yang sangat. Umat manusia tertimpa paceklik yang sangat parah.
Pada tahun pertama, Allah WT memerintahkan kepada langit agar menahan sepertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan sepertiga tetumbuhannya.
Pada tahun kedua, Dia memerintahkan kepada langit agar menahan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar menahan dua pertiga tetumbuhannya.
Pada tahun ketiga, Allah SWT memerintahkan kepada langit agar menahan semua hujannya, hingga tidak setetes air hujan pun turun, dan Dia memerintahkan kepada bumi agar menahan semua tetumbuhannya hingga tidak menumbuhkan pepohonan dan tanaman lagi.
Dalam kondisi demikian, maka tidak ada seekor binatang pun melainkan binasa, kecuali yang dikehendaki oleh Allah tidak binasa.
Ketika ditanyakan kepada Rasulullah SAW mengenai makanan yang dimakan oleh manusia pada zaman tersebut, maka beliau menjawab: "Tahlil, takbir, tasbih, dan tahmid, hal tersebut mengalir ke dalam tubuh mereka bagaikan mengalirnya makanan."
Dajjal Berkuasa
Dajjal lalu muncul di perbatasan antara Syam dan Irak. Ia melakukan pengrusakan ke arah kanan dan ke arah kirinya. Rasulullah SAW menginformasikan Dajjal tinggal di muka bumi selama 40 hari. Sehari sama dengan satu tahun, sehari lainnya sama dengan satu bulan, dan sehari yang lainnya lagi sama dengan satu Jumat (satu pekan), sedangkan hari-hari yang lainnya sama dengan hari-hari kalian sekarang.
Dajjal menyambangi seluruh bumi. Kecepatan Dajjal menyebar sama dengan hujan yang ditiup angin. Ia mendatangi suatu kaum, lalu menyeru mereka, akhirnya mereka beriman kepadanya dan taat kepadanya.
Sebelum Dajjal turun ke bumi bumi sangat tidak bersahabat. Paceklik parah, kemarau membara, dunia tanpa hujan. Begitu turun ke bumi, Dajjal memerintahkan kepada langit agar menurunkan hujannya, dan memerintahkan kepada bumi agar mengeluarkan tetumbuhannya.
Ternak pun menjadi gemuk-gemuk dan berkembang biak dengan sangat cepatnya serta memiliki air susu yang berlimpah.
Kemudian Dajjal mendatangi suatu kaum lainnya dan menyeru mereka tetapi mereka membantah seruannya dan menolak, maka Dajjal pergi meninggalkan mereka, kemudian pada pagi harinya di tangan mereka tidak ada harta benda lagi barang sedikit pun. Paceklik terjadi.
Dajjal melewati sebuah kampung yang telah ditinggalkan para penghuninya, lalu ia berkata kepadanya, "Keluarkanlah semua harta perbendaharaanmu!"
Maka semua harta perbendaharaannya mengikutinya bagaikan lebah yang mengikuti ratunya. Kemudian Dajjal memanggil seorang lelaki yang muda lagi segar. Lalu lelaki itu dia pukul dengan pedang hingga terbelah menjadi dua bagian dalam keadaan jatuh tergeletak, lalu ia memanggilnya, maka dengan serta merta lelaki itu hidup kembali dan datang, sedangkan wajahnya tampak berseri seraya tertawa.
Ketika Nabi Isa Turun
Ketika Dajjal dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan Al-Masih ibnu Maryam as . Dia diturunkan di Manaratul Baida, sebelah timur kota Damaskus, memakai baju celupan dua lapis seraya memegang kedua telapak tangannya pada sayap dua malaikat.
Apabila ia menundukkan kepalanya, meneteslah air darinya; dan apabila ia mengangkat kepalanya, mengalirlah air dari kepalanya, menetes bagaikan mutiara. Tidak sekali-kali embusan napasnya mengenai orang kafir itu, melainkan orang kafir itu mati seketika itu juga; embusan napasnya menjangkau areal yang luas sekali sepanjang penglihatannya.