Kisah Lompatan Iman Ferdinand Lewis Alcindor Menjadi Kareem Abdul Jabbar

Minggu, 06 November 2022 - 10:21 WIB
loading...
A A A
Seorang wartawan yang berusia dua puluh empat tahun terbunuh dalam baku tembak dengan polisi. Hamaas akhirnya menyerah setelah para duta besar dari Mesir, Iran, dan Pakistan duduk dengannya untuk membaca dan mendiskusikan Al-Quran.

Mental saya lemah, karena cara saya dibesarkan membuat saya mudah tunduk pada orang-orang yang berkepribadian kuat dan sangat berkuasa. Orangtua saya selalu bilang, Engkau harus mendengar kata-kata pengasuhmu, engkau harus menurut pada pelatihmu, dan engkau harus menurut pada gurumu. Dan sekarang ada orang yang benar-benar tertarik pada orang yang ingin memahami apakah Islam yang sebenarnya. Saya belajar padanya. Saya sangat beruntung karena dia tidak mengejar uang saya.

Mungkinkah dia bisa memeras Anda dan mendapatkan apa yang dia inginkan?

Mungkin. Ketika suasana menjadi semakin buruk dan mereka perlu uang untuk mengeluarkan orang-orang dari penjara dan membayar para pengacara, mereka berbuat hal-hal yang tidak masuk akal. Tetapi sampai saat ini, mereka belum pernah benar-benar berhasil memeras saya.

Syahadat saya yang pertama sebenarnya sudah cukup. Anda menyatakan bahwa Anda percaya pada Allah di hadapan para saksi. Itu cukup.

Tetapi Hamaas mengharuskan kami mempelajari lima kalimat, mencukur rambut kami, mencukur bulu ketiak dan bagian bawah kami. Itu tradisi dari Bangladesh. Masalah itu memang disebutkan di beberapa hadis, tetapi dia mempunyai beberapa hadis yang direkayasa manusia.

Saya beralih ke sumber segala ilmu. Saya mempelajari bahasa Arab. Saya mulai membaca Al-Quran dalam bahasa Arab. Saya dapat menerjemahkannya dengan bantuan kamus. Untuk menerjemahkan tiga kalimat saya membutuhkan waktu sepuluh jam tetapi saya memahami apa yang dimaksudkan secara gramatikal.



Pada musim panas berikutnya saya pergi ke Libya dan Arab Saudi. Saya belajar berbicara bahasa Arab dan sedikit lebih mendalaminya. Itu terjadi pada 1973. Pada musim dingin di tahun itulah pembunuhan itu terjadi.

Saya sedang bermain [basket]. Saya mendapat telepon dari salah seorang rekan di D.C. Dia berbisik. Saya berkata, "Apa yang terjadi?"

Saya benar-benar terkejut dan tidak percaya. Saya tidak dapat mengerti mengapa orang tega membunuh anak-anak. Perbuatan gila. Ketakutan melanda keluarga saya. Ketakutan melanda orang-orang di D.C.

Saya pergi ke D.C. dan membantu penguburan, lalu menghabiskan empat sampai enam minggu berjalan-jalan dengan perlindungan FBI.

Kemudian mereka menangkap orang-orang yang melakukan hal itu.

Saya pikir Hamaas terserang paranoia. Pada saat itu saya pikir dia pasti akan meninggalkan rumahnya di D.C. untuk beberapa tahun berikutnya.

Saya tidak ingin melakukan apa yang dilakukan Muhammad Ali. Dia mengumumkan secara terbuka kepindahan agamanya. Itu bisa ditafsirkan sebagai pernyataan politik, pernyataan menentang perang, dan pernyataan rasial. Saya hanya akan menguatkan identitas saya sebagai orang Afro-Amerika dan sebagai seorang Muslim.

Saya tidak akan menggunakan nama Alcindor. Secara literal itu adalah nama budak. Ada seorang laki-laki bernama Alcindor yang membawa keluarga saya dari Afrika Barat ke kepulauan Dominika. Dari sana mereka pergi ke kepulauan Trinidad, sebagai budak, dan mereka mempertahankan namanya. Mereka adalah budak-budak Alcindor. Jadi Alcindor adalah nama penyalur budak. Ayah saya melacak hal ini di tempat penyimpanan arsip.

Ketika pertama kali mengucapkan kalimat syahadat, mereka memanggil saya dengan Abdul Kareem. Hamaas berkata, Anda lebih tepat sebagai Abdul-Jabbar.

Allah memberkati saya dengan memberikan kekuatan yang besar pada saya. Itu benar. Saya harus mensyukurinya, saya tidak ingin keadaan itu membuat saya sombong.

Orang-orang tampaknya menyukai hal itu. Orangtua saya sedikit gelisah menanggapinya. Tetapi mereka tahu saya bersungguh-sungguh. Saya pindah agama bukan untuk ketenaran. Saya sudah menjadi diri saya sendiri, dan melakukan itu dengan cara saya sendiri, apa pun konsekuensinya.

Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2752 seconds (0.1#10.140)