3 Perbedaan Syiah dan Sunni, Salah Satunya Rukun Islam

Senin, 12 Desember 2022 - 14:59 WIB
loading...
A A A
”Ushuluddin (prinsip iman) ada lima: tauhid, keadilan, nubuwah (kenabian), imamah, dan al-Ma’ad (qiyamat).” (Minal Mabda’ ila al-Ma’ad, al-Muntadzari, 181).

Hal yang sama juga ditegaskan oleh al-Huly, dalam bukunya, an-Nafi’ yauma al-Hasyr,

وأصول الدين خمسة التوحيد والعدل والنبوة والإمامة والمعاد

”Ushuluddin (prinsip iman) ada lima: tauhid, keadilan, nubuwah (kenabian), imamah, dan al-Ma’ad (qiyamat).” (an-Nafi’ yauma al-Hasyr, al-Huly, 13).



Ketiga, perbedaan kitab Suci Sunni dan Syiah. Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, kitab suci kaum muslimin (Sunni) adalah al-Quran yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi SAW. Setelah beliau wafat, al-Quran telah sempurna dan tidak lagi ada tambahan wahyu yang turun. Al-Quran kaum muslimin, terdiri dari 30 juz, 114 surat, dengan jumlah ayat sekitar 6 ribuan.

Hanya saja mereka berbeda pendapat tentang selebihnya. Ada yang mengatakan, 6204 ayat, 6014 ayat, 6226 ayat, dan ada juga yang mengatakan 6236 ayat.

Sedangkan al-Quran versi Syiah berbeda. Ada 3 aqidah syiah tentang kitab suci al-Quran:

1. Mereka mengakui sebagian al-Quran yang dipegang kaum muslimin. [Ushul al-Kafi, al-Kulaini, 1/241]

2. Mereka meyakini bahwa al-Quran yang dipegang kaum muslimin telah disimpangkan oleh para sahabat, sehingga tidak semua ayat al-Quran masih otentik. Beberapa ayat telah diubah dan sebagian besar dibuang para sahabat.

3. Syiah memiliki al-Quran versi lain, yang tidak ada dalam al-Quran yang beredar di tengah kaum muslimin, jumlah ayatnya 17.000. Ada dua keterangan yang mereka sampaikan, (1) al-Quran itu langsung diturunkan kepada Fatimah, (2) al-Quran itu diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW, kemudian beliau berikan hanya ke Fatimah. [Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 2/634, dan keterangan Yasir Habib, musuh sahabat].

Kaum Syiah menyebut kitab suci tambahan khusus mereka sebagai mushaf Fatimiyah. Mushaf ini tidak dimiliki oleh kaum muslimin pada umumnya. Menurut salah satu riwayat mereka, Jibril hanya mendektekannya kepada Fatimah, kemudian ditulis oleh Ali bin Abi Thalib ra.

Dalam kitab Ushul al-Kafi – salah satu rujukan utama syiah – dinyatakan, ketika Imam as-Shodiq – alaihis salam – ditanya tentang mushaf Fatimah – alaihas salam – beliau menjawab,

“Sesungguhnya Fatimah, sepeninggal Rasulullah SAW, beliau berkabung selama 75 hari. Beliau sangat bersedih karena wafatnya ayahnya. Jibril selalu mendatangi Fatimah, dan turut berkabung atas kematian ayahnya. Jibril menghibur Fatimah, dan menyampaikan tentang keadaan ayahnya dan kedudukan ayahnya. Jibril juga menyampaikan keadaan masa depan keturunan Fatimah. Sementara Ali mencatat semua yang disampaikan Jibril. Itulah Mushaf Fatimah.” [Ushul al-Kafi, al-Kulaini, 1/241].

Mushaf Fatimah jauh lebih tebal dibandingkan al-Quran umat Islam. Mushaf Fatimah 3 kali lebih tebal dibandingkan al-Quran kaum muslimin.

Dalam Ushul al-Kafi juga disebutkan, bahwa Abu Abdillah – alaihis salam – mengatakan, “Kami memiliki mushaf Fatimah alaihas salam. Mereka tidak tahu, apa itu mushaf Fatimah? Mushaf Fatimah berisi seperti quran kalian ini 3 kali lipat. Demi Allah, tidak ada satupun bagian (dalam mushaf Fatimah) yang dijelaskan dalam Quran kalian satu hurufpun.” [al-Kafi, al-Kulaini, jilid 1, hlm. 287]

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1754 seconds (0.1#10.140)