Orientalis Montgomery Watt Kupas Ramalan Bibel tentang Nabi Muhammad SAW

Rabu, 28 Desember 2022 - 14:58 WIB
loading...
A A A
Menurut Montgomery Watt, prinsip ini dapat dikatakan telah terpenuhi pada keseluruhan rentetan nabi-nabi, yang memberi petunjuk kepada Bani Israel berabad-abad lamanya. Kemudian orang-orang Yahudi berpikir untuk mengaplikasikan pekabaran ini dengan hadirnya Sang Messiah, dan ini diberikan dalam artian umat Kristen awal dan ditujukan kepada Yesus (Acts 3: 22, dan seterusnya).



Berdasarkan titik pandang ini, maka orang yang beragama Kristen dapat diakui bahwa mereka juga berlaku kepada Muhammad. Kendatipun demikian, pada waktu yang sama harus ditunjukkan bahwa dewasa ini umat Kristen tidak melihat terpenuhinya ramalan ini pada seseorang sebagai suatu bukti kenabiannya; baik dia ini benar-benar seorang nabi yang dikenal dari kualitas pesan-pesan yang disampaikannya maupun akibat pesan-pesan tersebut dalam kehidupan pemeluk-pemeluknya.

Bahkan harus dicatat bahwa cara berpikir modern tentang kenabian, ternyata tidak menetapkan penyimpangan dengan persamaan-persamaan aksidental antara lembaran-lembaran kenabian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi terkemudian. Jadi ada sebuah ayat dalam Isaiah yang menyebutkan:

(Tanda kekuasaan) ini adalah: perempuan muda yang akan menerima dan melahirkan seorang anak lelaki, dan akan memberikan namanya dengan Immanuel. Mentega dan madu yang hendak mereka makan, agar dia tahu bagaimana orang ini menghilangkan kejahatan dan memilih yang baik. Karena sebelum beliau mengetahui bahwa dia mengetahui bagaimana menghilangkan kejahatan dan memilih yang baik. Karena sebelum dia mengetahui bagaimana menghilangkan kejahatan dan memilih yang baik, karena sebelum dia mengetahui bagaimana dapat ditinggalkannya kejahatan dan dipilih yang engkau benci itu akan ditinggalkan oleh kedua rajanya (Issaiah 7: 14).



Menurut Montgomery Watt, para ilmuwan modern juga memahami anak kalimat di atas secara berbeda satu dengan yang lain. Dalam versi Yunani kuno, satu kata pada ayat di atas mempunyai arti "perawan" atau "kesucian" walaupun dalam bahasa Yahudi berarti "gadis" atau perempuan muda yang belum kawin yang di satu saat nanti akan menuju jenjang perkawinan.

"Umat Kristen awal yang akrab dengan bahasa Yunani menyatakan bahwa ayat tersebut menunjukkan ramalan akan konsepsi keperawanan atau kesucian Yesus dan Immanuel dianggap sebagai salah satu namanya," kata Montgomery Watt.

Menurut pemahaman modern, kata Montgomery Watt, ayat tersebut memberi tahukan kepada raja di waktu itu, Ahaz, bahwa malapetaka akan mengiringi musuh-musuhnya dalam waktu beberapa tahun mendatang. Nama Immanuel atau "Tuhan bersama kita", menekankan prinsip umum dan meyakinkan raja yang senantiasa berada pada jaminan pertolongan Tuhan terus-menerus. Akan tetapi ayat tersebut juga menguntungkan Yesus yang di satu saat diperuntukkan kepadanya.

"Jadi, tentang aplikasi Kristen modern kepada Yesus ini tidak memberikan sesuatu bukti apa pun, dalam artian tidak lebih dari kejadian yang luar biasa; namun mempunyai tempat sejarah yang kuat dalam sejarah Kristen karena merupakan bagian dari cara berpikir umat Kristen awal terdahulu. Dalam memberi tahukan kejadian ini, secara implisit menyatakan bahwa kejadian luar biasa itu bukan merupakan bagian dari titah Tuhan, dikarenakan nabi-nabi mengucapkan kalimat-kalimat yang samar.samar yang artinya hanya akan jelas pada abad-abad terkemudian," kata Montgomery Watt.

Namun begitu, kata Montgomery Watt lagi, umat Kristen yakin bahwa hasrat dan kematian Yesus telah diramalkan di dalam Perjanjian Lama. Akan tetapi ramalan ini jatuh kedalam kategori pernyataan umum tentang bagaimana Tuhan menghadapi manusia secara individual maupun komunitas. Satu dari pernyataan tersebut adalah penjelasan tentang penderitaan hamba Tuhan dalam Isaiah 52: 13, 53: 12.

"Walaupun hal ini nampak secara khusus dipergunakan kepada Yesus sebagai Messiah, namun ada pengertian di mana tiap-tiap orang mengatakan kedamaian dan keselamatan bekerja yang penting bagi Tuhan. Karena itu barangkali harus menghadapi penderitaan dari kematian. Agaknya jelas untuk orang luar bahwa umat Islam dewasa ini berusaha keras untuk mencapai dukungan bagi apa yang mereka anggap sebagai konsep Islam yang lebih benar ketimbang konsep-konsep kaum fundamentalis yang secara pasti hampir harus menghadapi penderitaan yang besar," demikian Montgomery Watt.

(mhy)
Halaman :
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)