QS. Al-Baqarah Ayat 137

فَاِنۡ اٰمَنُوۡا بِمِثۡلِ مَآ اٰمَنۡتُمۡ بِهٖ فَقَدِ اهۡتَدَوْا ‌ۚ وَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاِنَّمَا هُمۡ فِىۡ شِقَاقٍ‌ ۚ فَسَيَكۡفِيۡکَهُمُ اللّٰهُ ‌ۚ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُؕ
Fa in aamanuu bimisli maaa aamantum bihii faqadih tadaw wa in tawallaw fa innamaa hum fii shiqooq; fasayakfiikahumul laah; wa Huwas Samii'ul Aliim
Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yang kamu imani, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (denganmu), maka Allah mencukupkan engkau (Muhammad) terhadap mereka (dengan pertolongan-Nya). Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Juz ke-1
Tafsir
Maka jika mereka yang mengajakmu mengikuti agama mereka itu telah beriman persis sebagaimana yang kamu imani, sehingga mereka menjadi pengi kutmu, sungguh, mereka telah mendapat petunjuk yang benar. Akan tetapi, jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan denganmu, maka Allah mencukup kan engkau, wahai Nabi Muhammad terhadap mereka dengan pertolongan dan janji-Nya yang pasti ditepati. Dan Dia Maha Mendengar perkataan musuh-musuhmu, Maha Mengetahui apa saja yang ada dalam hati mereka
Pengakuan iman Ahli Kitab berbeda dengan pengakuan iman kaum Muslimin. Ahli Kitab hanya beriman kepada nabi-nabi terdahulu yang diutus kepada mereka saja dari ras Bani Israil, tidak beriman kepada nabi-nabi Allah yang lain. Iman mereka dipengaruhi oleh hawa nafsu sendiri. Karena itu mereka berani menambah, dan mengurangi agama Allah. Orang-orang yang beriman dan mengikuti hawa nafsu mereka adalah orang-orang yang berada dalam permusuhan dengan kaum Muslimin.

Dari perkataan "sesungguhnya berada dalam permusuhan dengan kamu" dapat dipahami bahwa di kalangan Ahli Kitab ada perasaan tidak menyukai Rasulullah saw. Perasaan itu bukan karena mereka tidak menyukai agama yang dibawa Nabi Muhammad, tetapi karena rasul terakhir itu tidak diangkat dari golongan mereka. Perkataan "Allah akan memelihara kamu dari mereka" merupakan janji Allah kepada Muhammad saw dan kaum Muslimin bahwa Allah pasti akan memelihara dan memenangkan mereka dalam perjuangan menegakkan agama Allah.
sumber: kemenag.go.id
Keterangan mengenai QS. Al-Baqarah
Surat Al Baqarah yang 286 ayat itu turun di Madinah yang sebahagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijrah, kecuali ayat 281 diturunkan di Mina pada Hajji wadaa' (hajji Nabi Muhammad s.a.w. yang terakhir). Seluruh ayat dari surat Al Baqarah termasuk golongan Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang di antara surat-surat Al Quran yang di dalamnya terdapat pula ayat yang terpancang (ayat 282). Surat ini dinamai Al Baqarah karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (ayat 67 sampai dengan 74), dimana dijelaskan watak orang Yahudi pada umumnya. Dinamai Fusthaatul-Quran (puncak Al Quran) karena memuat beberapa hukum yang tidak disebutkan dalam surat yang lain. Dinamai juga surat alif-laam-miim karena surat ini dimulai dengan Alif-laam-miim.