QS. Fatir Ayat 19-30

  • وَمَا يَسۡتَوِى الۡاَعۡمٰى وَالۡبَصِيۡرُ
    Wa maa tastawil a'maa wal basiir
    19. Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat,
  • وَلَا الظُّلُمٰتُ وَلَا النُّوۡرُۙ
    Wa laz zulumaatu wa lannuun
    20. dan tidak (pula) sama gelap gulita dengan cahaya,
  • وَلَا الظِّلُّ وَلَا الۡحَـرُوۡرُۚ
    Wa laz zillu wa lal haruur
    21. dan tidak (pula) sama yang teduh dengan yang panas,
  • وَمَا يَسۡتَوِى الۡاَحۡيَآءُ وَلَا الۡاَمۡوَاتُ ؕ اِنَّ اللّٰهَ يُسۡمِعُ مَنۡ يَّشَآءُ ۚ وَمَاۤ اَنۡتَ بِمُسۡمِعٍ مَّنۡ فِى الۡقُبُوۡرِ
    Wa maa yastawil ahyaaa'u wa lal amwaat; innal laaha yusmi'u mai yashaaa'u wa maaa anta bimusi'im man fil qubuur
    22. dan tidak (pula) sama orang yang hi-dup dengan orang yang mati. Sungguh, Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang Dia kehendaki dan engkau (Muhammad) tidak akan sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.
  • اِنۡ اَنۡتَ اِلَّا نَذِيۡرٌ
    In anta illaa naziir
    23. Engkau tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan.
  • اِنَّاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ بِالۡحَـقِّ بَشِيۡرًا وَّنَذِيۡرًاؕ وَاِنۡ مِّنۡ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيۡهَا نَذِيۡرٌ
    Innaa arsalnaak bil haqqi bashiiranw wa naziiraa; wa im min ummatin illaa khalaa fiihaa naziir
    24. Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.
  • وَاِنۡ يُّكَذِّبُوۡكَ فَقَدۡ كَذَّبَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ۚ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ وَبِالزُّبُرِ وَبِالۡكِتٰبِ الۡمُنِيۡرِ
    Wa inyukazzibuuka faqad kazzabal laziina min qablihim jaaa'at hum Rusuluhum bilbaiyinaati wa biz Zuburi wa bil Kitaabil Muniir
    25. Dan jika mereka mendustakanmu, maka sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul); ketika rasul-rasulnya datang dengan membawa keterangan yang nyata (mukjizat), zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.
  • ثُمَّ اَخَذۡتُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا فَكَيۡفَ كَانَ نَـكِيۡرِ
    Summa akhaztul laziina kafaruu fakaifa kaana nakiir
    26. Kemudian Aku azab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana akibat kemurkaan-Ku.
  • اَلَمۡ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً ‌ۚ فَاَخۡرَجۡنَا بِهٖ ثَمَرٰتٍ مُّخۡتَلِفًا اَلۡوَانُهَاؕ وَمِنَ الۡجِبَالِ جُدَدٌۢ بِيۡضٌ وَّحُمۡرٌ مُّخۡتَلِفٌ اَلۡوَانُهَا وَغَرَابِيۡبُ سُوۡدٌ
    Alam tara annal laaha anzala minas samaaa'i maaa'an fa akhrajnaa bihii samaraatim mukhtalifan alwaanuhaa; wa minal jibaali judadum biidunw wa humrum mukhtalifun alwaanuhaa wa gharaabiibu suud
    27. Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menurunkan air dari langit lalu dengan air itu Kami hasilkan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.
  • وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَآبِّ وَالۡاَنۡعَامِ مُخۡتَلِفٌ اَ لۡوَانُهٗ كَذٰلِكَ ؕ اِنَّمَا يَخۡشَى اللّٰهَ مِنۡ عِبَادِهِ الۡعُلَمٰٓؤُا ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ غَفُوۡرٌ
    Wa minan naasi wadda waaabbi wal an'aami mukhtalifun alwaanuhuu kazalik; innamaa yakhshal laaha min 'ibaadihil 'ulamaaa'; innal laaha 'Aziizun Ghafuur
    28. Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Maha Pengampun.
  • اِنَّ الَّذِيۡنَ يَتۡلُوۡنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنۡفَقُوۡا مِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرۡجُوۡنَ تِجَارَةً لَّنۡ تَبُوۡرَۙ
    Innal laziina yatluuna Kitabbal laahi wa aqoomus Salaata wa anfaquu mimmaa razaqnaahum sirranw wa 'alaa niyatany yarjuuna tijaaratal lan tabuur
    29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur'an) dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi,
  • لِيُوَفِّيَهُمۡ اُجُوۡرَهُمۡ وَيَزِيۡدَهُمۡ مِّنۡ فَضۡلِهٖ ؕ اِنَّهٗ غَفُوۡرٌ شَكُوۡرٌ
    Liyuwaffiyahum ujuurahum wa yaziidahum min fadlih; innahuu Ghafuurun Shakuur
    30. agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.
Inilah Asal Usul Penamaan...
Inilah Asal Usul Penamaan Bulan Ramadan, Simak Ya!

Bulan Ramadan adalah bulan ke-9 dalam Kalender Hijriyah. Kenapa disebut Bulan Ramadan dan bagaimana sejarah asal usulnya? Simak penjelasannya!

Syaban, Bulan Terakhir...
Syaban, Bulan Terakhir Bagi Kaum Wanita Melunasi Utang Puasa Ramadan

Bulan Syaban adalah bulan untuk melunasi utang puasa, khususnya bagi wanita muslimah yang masih belum selesai mengqadha puasa Ramadhan sebelumnya.

Kedudukan Ibu dan Karamah...
Kedudukan Ibu dan Karamah untuk Anak-anaknya yang Dikisahkan Al-Qur'an

Ibu adalah karamah bagi anak-anaknya, bukti itu ialah bahwa ibu selalu bisa memberikan apa saja yang terbaik untuk anaknya dan bisa menghadirkan keajaiban di saat anak-anaknya dalam bahaya.

Ramadan Bulan Tadarus...
Ramadan Bulan Tadarus Al Qur'an, Bolehkah Membaca Al-Qur'an Tanpa Tahu Artinya?

Mengisi dan mempersiapkan diri di bulan suci Ramadan, salah satunya adalah dengan membaca Al-Quran. Namun, bolehkah membaca Al Quran ini tanpa mengetahui artinya?

Mengenal Salat Tarawih...
Mengenal Salat Tarawih dan Asal-usul Sejarahnya

Malam-malam di bulan Ramadan diramaikan dengan amalan salat tarawih. Mengapa salat tarawih hanya ada di bulan Ramadan, dan bagaimana asal usul serta sejarahnya?