QS. Al-An’am Ayat 96-105
-
فَالِقُ الۡاِصۡبَاحِۚ وَ جَعَلَ الَّيۡلَ سَكَنًا وَّالشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ حُسۡبَانًا ؕ ذٰلِكَ تَقۡدِيۡرُ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِFaaliqul isbaahi wa ja'alal laila sakananw washh shamsa walqamara husbaanaa; zaalika taqdiirul 'Aziizil 'Aliim96. Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.Juz ke-7 tafsir ayat ke-96
-
وَهُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ النُّجُوۡمَ لِتَهۡتَدُوۡا بِهَا فِىۡ ظُلُمٰتِ الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِؕ قَدۡ فَصَّلۡنَا الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يَّعۡلَمُوۡنَWa Huwal lazii ja'ala lakumun nujuuma litahtaduu bihaa fii zulumaatil barri walbahr; qad fassalnal Aayaati liqawminy ya'lamuun97. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Kami telah menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.Juz ke-7 tafsir ayat ke-97
-
وَ هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡشَاَكُمۡ مِّنۡ نَّفۡسٍ وَّاحِدَةٍ فَمُسۡتَقَرٌّ وَّمُسۡتَوۡدَعٌ ؕ قَدۡ فَصَّلۡنَا الۡاٰيٰتِ لِقَوۡمٍ يَّفۡقَهُوۡنَWa hhuwal laziii ansha akum min nasinw waahidatin famustaqarrunw wa mustawda'; qad fassalnal Aayaati liqaw miny-yafqahuun98. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), maka (bagimu) ada tempat menetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kebesaran Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.Juz ke-7 tafsir ayat ke-98
-
وَهُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً ۚ فَاَخۡرَجۡنَا بِهٖ نَبَاتَ كُلِّ شَىۡءٍ فَاَخۡرَجۡنَا مِنۡهُ خَضِرًا نُّخۡرِجُ مِنۡهُ حَبًّا مُّتَرَاكِبًا ۚ وَمِنَ النَّخۡلِ مِنۡ طَلۡعِهَا قِنۡوَانٌ دَانِيَةٌ وَّجَنّٰتٍ مِّنۡ اَعۡنَابٍ وَّالزَّيۡتُوۡنَ وَالرُّمَّانَ مُشۡتَبِهًا وَّغَيۡرَ مُتَشَابِهٍ ؕ اُنْظُرُوۡۤا اِلٰى ثَمَرِهٖۤ اِذَاۤ اَثۡمَرَ وَيَنۡعِهٖ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكُمۡ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يُّؤۡمِنُوۡنَWa huwal-lazi anzala minas-sama'i ma'a(n), fa akhrajna bihi nabata kulli syai'in fa akhrajna minhu khadiran nukhriju minhu habbam mutarakiba(n), wa minan nakhli min taliha qinwanun daniyatuw wa jannatim min anabiw waz-zaituna war-rummana musytabihaw wa gaira mutasyabih(in), unzuru ila samarihi iza asmara wa yanih(i), inna fi zalikum la'ayatil liqaumiy yu'minun99. Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.Juz ke-7 tafsir ayat ke-99
-
وَجَعَلُوۡا لِلّٰهِ شُرَكَآءَ الۡجِنَّ وَخَلَقَهُمۡ وَخَرَقُوۡا لَهٗ بَنِيۡنَ وَبَنٰتٍۢ بِغَيۡرِ عِلۡمٍؕ سُبۡحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَصِفُوۡنَWa ja'aluu lillaahi shurakaaa'al jinna wa khalaqa hum wa kharaquu lahuu baniina wa banaatim bighairi 'ilm Subhaanahuu wa Ta'aalaa 'amma yasifuun100. Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin sekutu-sekutu Allah, padahal Dia yang menciptakannya (jin-jin itu), dan mereka berbohong (dengan mengatakan), "Allah mempunyai anak laki-laki dan anak perempuan," tanpa (dasar) pengetahuan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi dari sifat-sifat yang mereka gambarkan.Juz ke-7 tafsir ayat ke-100
-
بَدِيۡعُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ اَنّٰى يَكُوۡنُ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَمۡ تَكُنۡ لَّهٗ صَاحِبَةٌ ؕ وَخَلَقَ كُلَّ شَىۡءٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌBadii'us samaawaati wal ardi annnaa yakuunu lahuu waladunw wa lam takul lahuu saahibatunw wa khalaqa kulla shai'in 'Aliim101. Dia (Allah) pencipta langit dan bumi. Bagaimana (mungkin) Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.Juz ke-7 tafsir ayat ke-101
-
ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَىۡءٍ فَاعۡبُدُوۡهُۚ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ وَّكِيۡلٌZaalikumul laahu Rabbukum laaa ilaaha illaa huwa khaaliqu kulli shai'in fa'buduuh; wa huwa 'alaa kulli shai'inw Wakiil102. Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu.Juz ke-7 tafsir ayat ke-102
-
لَا تُدۡرِكُهُ الۡاَبۡصَارُ وَهُوَ يُدۡرِكُ الۡاَبۡصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيۡفُ الۡخَبِيۡرُLaa tudrikuhul absaaru wa Huwa yudrikul absaara wa huwal Latiiful Khabiir103. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu, dan Dialah Yang Mahahalus, Mahateliti.Juz ke-7 tafsir ayat ke-103
-
قَدۡ جَآءَكُمۡ بَصَآٮِٕرُ مِنۡ رَّبِّكُمۡۚ فَمَنۡ اَبۡصَرَ فَلِنَفۡسِهٖ ۚ وَمَنۡ عَمِىَ فَعَلَيۡهَا ؕ وَمَاۤ اَنَا عَلَيۡكُمۡ بِحَفِيۡظٍQad jaaa'akum basaaa'iru mir Rabbikum faman absara falinafsihii wa man 'amiya fa'alaihaa; wa maaa ana 'alaikum bihafiiz104. Sungguh, bukti-bukti yang nyata telah datang dari Tuhanmu. Barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka dialah yang rugi. Dan aku (Muhammad) bukanlah penjaga-(mu).Juz ke-7 tafsir ayat ke-104
-
وَكَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الۡاٰيٰتِ وَلِيَقُوۡلُوۡا دَرَسۡتَ وَلِنُبَيِّنَهٗ لِقَوۡمٍ يَّعۡلَمُوۡنَWa kazaalika nusarriful Aayaati wa liyaquuluu darasta wa linubaiyinahuu liqawminy ya'lamuun105. Dan demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang ayat-ayat Kami agar orang-orang musyrik mengatakan, "Engkau telah mempelajari ayat-ayat itu (dari Ahli Kitab)," dan agar Kami menjelaskan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang mengetahui.Juz ke-7 tafsir ayat ke-105
Ada beberapa ayat Al Quran yang disebut ayat penyembuh atau ayat Syifa. Di Al-Quran sendiri terdapat sedikitnya 6 ayat Syifa atau ayat penyembuh segala penyakit.
Musibah bisa datang tanpa tak diduga, untuk itu kita dianjurkan berdoa dalam memulai segala aktivitas. Agar terhindar dari dari marabahaya ini, ada beberapa doa yang bisa kita amalkan.
Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU) akan menggelar program inovatif bertajuk Dakwah Sphere untuk mempertemukan para dai-daiyah yang aktif di dunia dakwah digital.
Isra Mikraj merupakan peristiwa agung yang dijalani Nabi Muhammad SAW pada malam mulia 27 Rajab, perjalanan tersebut menjadi salah satu mukjizat besar Rasulullah SAW.
Bagaimana hukum seorang wanita memimpin tahlil (doa) dalam Islam? Begini penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang hukum wanita memimpin doa atau tahlil tersebut.