QS. Al-Mulk Ayat 1-30
-
تَبٰرَكَ الَّذِىۡ بِيَدِهِ الۡمُلۡكُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرُۙTabaarakal lazii biyadihil mulku wa huwa 'alaa kulli shai-in qadiir1. Mahasuci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.Juz ke-29 tafsir ayat ke-1
-
اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙAllazii khalaqal mawta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amalaa; wa huwal 'aziizul ghafuur2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.Juz ke-29 tafsir ayat ke-2
-
الَّذِىۡ خَلَقَ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا ؕ مَا تَرٰى فِىۡ خَلۡقِ الرَّحۡمٰنِ مِنۡ تَفٰوُتٍ ؕ فَارۡجِعِ الۡبَصَرَۙ هَلۡ تَرٰى مِنۡ فُطُوۡرٍAllazii khalaqa sab'a samaawaatin tibaaqam maa taraa fii khalqir rahmaani min tafaawutin farji'il basara hal taraa min futuur3. Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?Juz ke-29 tafsir ayat ke-3
-
ثُمَّ ارۡجِعِ الۡبَصَرَ كَرَّتَيۡنِ يَنۡقَلِبۡ اِلَيۡكَ الۡبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيۡرٌSummar ji'il basara karrataini yanqalib ilaikal basaru khaasi'anw wa huwa hasiir4. Kemudian ulangi pandangan(mu) sekali lagi (dan) sekali lagi, niscaya pandanganmu akan kembali kepadamu tanpa menemukan cacat dan ia (pandanganmu) dalam keadaan letih.Juz ke-29 tafsir ayat ke-4
-
وَلَـقَدۡ زَيَّـنَّا السَّمَآءَ الدُّنۡيَا بِمَصَابِيۡحَ وَجَعَلۡنٰهَا رُجُوۡمًا لِّلشَّيٰطِيۡنِ وَاَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابَ السَّعِيۡرِWa laqad zaiyannas samaaa'ad dunyaa bimasaa biiha wa ja'alnaahaa rujuumal lish shayaatiini wa a'tadnaa lahum 'azaabas sa'iir5. Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami jadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.Juz ke-29 tafsir ayat ke-5
-
وَلِلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُWa lillaziina kafaruu bi rabbihim 'azaabu jahannama wa bi'sal masiir6. Dan orang-orang yang ingkar kepada Tuhannya akan mendapat azab Jahanam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.Juz ke-29 tafsir ayat ke-6
-
اِذَاۤ اُلۡقُوۡا فِيۡهَا سَمِعُوۡا لَهَا شَهِيۡقًا وَّهِىَ تَفُوۡرُۙIzaaa ulquu fiihaa sami'uu lahaa shahiiqanw wa hiya tafuur7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu membara,Juz ke-29 tafsir ayat ke-7
-
تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ الۡغَيۡظِؕ كُلَّمَاۤ اُلۡقِىَ فِيۡهَا فَوۡجٌ سَاَلَهُمۡ خَزَنَـتُهَاۤ اَلَمۡ يَاۡتِكُمۡ نَذِيۡرٌTakaadu tamayyazu minal ghaizi kullamaaa uliqya fiihaa fawjun sa alahum khazanatuhaaa alam yaatikum naziir8. hampir meledak karena marah. Setiap kali ada sekumpulan (orang-orang kafir) dilemparkan ke dalamnya, penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka, "Apakah belum pernah ada orang yang datang memberi peringatan kepadamu (di dunia)?"Juz ke-29 tafsir ayat ke-8
-
قَالُوۡا بَلٰى قَدۡ جَآءَنَا نَذِيۡرٌ فَكَذَّبۡنَا وَقُلۡنَا مَا نَزَّلَ اللّٰهُ مِنۡ شَىۡءٍ ۖۚ اِنۡ اَنۡتُمۡ اِلَّا فِىۡ ضَلٰلٍ كَبِيۡرٍQooluu balaa qad jaaa'anaa naziirun fakazzabnaa wa qulnaa maa nazzalal laahu min shai in in antum illaa fii dalaalin kabiir9. Mereka menjawab, "Benar, sungguh, seorang pemberi peringatan telah datang kepada kami, tetapi kami mendustakan(nya) dan kami katakan, "Allah tidak menurunkan sesuatu apa pun, kamu sebenarnya di dalam kesesatan yang besar."Juz ke-29 tafsir ayat ke-9
-
وَقَالُوۡا لَوۡ كُنَّا نَسۡمَعُ اَوۡ نَعۡقِلُ مَا كُنَّا فِىۡۤ اَصۡحٰبِ السَّعِيۡرِWa qooluu law kunnaa nasma'u awna'qilu maa kunnaa fiii as haabis sa'iir10. Dan mereka berkata, "Sekiranya (dahulu) kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala."Juz ke-29 tafsir ayat ke-10
-
فَاعۡتَرَفُوۡا بِذَنۡۢبِهِمۡۚ فَسُحۡقًا لِّاَصۡحٰبِ السَّعِيۡرِFa'tarafuu bizambihim fasuhqal li as haabis sa'iir11. Maka mereka mengakui dosanya. Tetapi jauhlah (dari rahmat Allah) bagi penghuni neraka yang menyala-nyala itu.Juz ke-29 tafsir ayat ke-11
-
اِنَّ الَّذِيۡنَ يَخۡشَوۡنَ رَبَّهُمۡ بِالۡغَيۡبِ لَهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّاَجۡرٌ كَبِيۡرٌInnal laziina yakhshawna rabbahum bilghaibi lahum maghfiratunw wa ajrun kabiir12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak terlihat oleh mereka, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.Juz ke-29 tafsir ayat ke-12
-
وَاَسِرُّوۡا قَوۡلَـكُمۡ اَوِ اجۡهَرُوۡا بِهٖؕ اِنَّهٗ عَلِيۡمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوۡرِWa asirruu qawlakum awijharuu bihii innahuu 'aliimum bizaatis suduur13. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.Juz ke-29 tafsir ayat ke-13
-
اَلَا يَعۡلَمُ مَنۡ خَلَقَؕ وَهُوَ اللَّطِيۡفُ الۡخَبِيۡرُAlaa ya'lamu man khalaq wa huwal latiiful khabiir14. Apakah (pantas) Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui.Juz ke-29 tafsir ayat ke-14
-
هُوَ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ ذَلُوۡلًا فَامۡشُوۡا فِىۡ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوۡا مِنۡ رِّزۡقِهٖؕ وَاِلَيۡهِ النُّشُوۡرُHuwal lazii ja'ala lakumul arda zaluulan famshuu fii manaakibihaa wa kuluu mir rizqihii wa ilaihin nushuur15. Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.Juz ke-29 tafsir ayat ke-15
-
ءَاَمِنۡتُمۡ مَّنۡ فِىۡ السَّمَآءِ اَنۡ يَّخۡسِفَ بِكُمُ الۡاَرۡضَ فَاِذَا هِىَ تَمُوۡرُۙ'A-amintum man fissamaaa'i aiyakhsifa bi kumul arda fa izaa hiya tamuur16. Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?Juz ke-29 tafsir ayat ke-16
-
اَمۡ اَمِنۡتُمۡ مَّنۡ فِى السَّمَآءِ اَنۡ يُّرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا ؕ فَسَتَعۡلَمُوۡنَ كَيۡفَ نَذِيۡرِAm amintum man fissamaaa'i ai yursila 'alaikum haasiban fasata'lamuuna kaifa naziir17. Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku.Juz ke-29 tafsir ayat ke-17
-
وَلَـقَدۡ كَذَّبَ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ فَكَيۡفَ كَانَ نَكِيۡرِWa laqad kazzabal laziina min qablihim fakaifa kaana nakiir18. Dan sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka betapa hebatnya kemurkaan-Ku!Juz ke-29 tafsir ayat ke-18
-
اَوَلَمۡ يَرَوۡا اِلَى الطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صٰٓفّٰتٍ وَّيَقۡبِضۡنَؕؔ ۘ مَا يُمۡسِكُهُنَّ اِلَّا الرَّحۡمٰنُؕ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَىۡءٍۢ بَصِيۡرٌAwalam yaraw ilat tairi fawqahum saaaffaatinw wa yaqbidn; maa yumsikuhunna illaar rahmaan; innahuu bikulli shai im basiir19. Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.Juz ke-29 tafsir ayat ke-19
-
اَمَّنۡ هٰذَا الَّذِىۡ هُوَ جُنۡدٌ لَّكُمۡ يَنۡصُرُكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ الرَّحۡمٰنِؕ اِنِ الۡكٰفِرُوۡنَ اِلَّا فِىۡ غُرُوۡرٍۚAmman haazal lazii huwa jundul lakum yansurukum min duunir rahmaan; inilkaafiruuna illaa fii ghuruur20. Atau siapakah yang akan menjadi bala tentara bagimu yang dapat membelamu selain (Allah) Yang Maha Pengasih? Orang-orang kafir itu hanyalah dalam (keadaan) tertipu.Juz ke-29 tafsir ayat ke-20
-
اَمَّنۡ هٰذَا الَّذِىۡ يَرۡزُقُكُمۡ اِنۡ اَمۡسَكَ رِزۡقَهٗ ۚ بَلۡ لَّجُّوۡا فِىۡ عُتُوٍّ وَّنُفُوۡرٍAmman haazal lazii yarzuqukum in amsaka rizqah; bal lajjuu fii 'utuwwinw wa nufuur21. Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).Juz ke-29 tafsir ayat ke-21
-
اَفَمَنۡ يَّمۡشِىۡ مُكِبًّا عَلٰى وَجۡهِهٖۤ اَهۡدٰٓى اَمَّنۡ يَّمۡشِىۡ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍAfamai yamshii mukibban 'alaa wajhihii ahdaaa ammany yamshii sawiyyan 'alaa siratim mustaqiim22. Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?Juz ke-29 tafsir ayat ke-22
-
قُلۡ هُوَ الَّذِىۡۤ اَنۡشَاَكُمۡ وَجَعَلَ لَـكُمُ السَّمۡعَ وَالۡاَبۡصَارَ وَ الۡاَفۡـــِٕدَةَ ؕ قَلِيۡلًا مَّا تَشۡكُرُوۡنَQul huwal lazii ansha akum wa ja'ala lakumus sam'a wal absaara wal af'idata qaliilam maa tashkuruun23. Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."Juz ke-29 tafsir ayat ke-23
-
قُلۡ هُوَ الَّذِىۡ ذَرَاَكُمۡ فِى الۡاَرۡضِ وَاِلَيۡهِ تُحۡشَرُوۡنَQul huwal lazii zara akum fil ardi wa ilaihi tuhsharuun24. Katakanlah, "Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."Juz ke-29 tafsir ayat ke-24
-
وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هٰذَا الۡوَعۡدُ اِنۡ كُنۡتُمۡ صٰدِقِيۡنَWa yaquuluuna mataa haazal wa'du in kuntum saadiqiin25. Dan mereka berkata, "Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?"Juz ke-29 tafsir ayat ke-25
-
قُلۡ اِنَّمَا الۡعِلۡمُ عِنۡدَ اللّٰهِۖ وَاِنَّمَاۤ اَنَا نَذِيۡرٌ مُّبِيۡنٌQul innamal 'ilmu 'indallaahi wa innamaaa ana naziirum mubiin26. Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."Juz ke-29 tafsir ayat ke-26
-
فَلَمَّا رَاَوۡهُ زُلۡفَةً سِیْٓــَٔتۡ وُجُوۡهُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا وَقِيۡلَ هٰذَا الَّذِىۡ كُنۡتُمۡ بِهٖ تَدَّعُوۡنَFalaammaa ra-awhu zulfatan siii'at wujuuhul laziina kafaruu wa qiila haazal lazii kuntum bihii tadda'uun27. Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), "Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta."Juz ke-29 tafsir ayat ke-27
-
قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ اَهۡلَـكَنِىَ اللّٰهُ وَمَنۡ مَّعِىَ اَوۡ رَحِمَنَا ۙ فَمَنۡ يُّجِيۡرُ الۡكٰفِرِيۡنَ مِنۡ عَذَابٍ اَلِيۡمٍQul ara'aytum in ahlaka niyal laahu wa mam ma'iya aw rahimanaa famai-yujiirul kaafiriina min 'azaabin aliim28. Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"Juz ke-29 tafsir ayat ke-28
-
قُلۡ هُوَ الرَّحۡمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيۡهِ تَوَكَّلۡنَاۚ فَسَتَعۡلَمُوۡنَ مَنۡ هُوَ فِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍQul huwar rahmaanu aamannaa bihii wa 'alaihi tawakkalnaa fasata'lamuuna man huwa fii dalaalim mubiin29. Katakanlah, "Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata."Juz ke-29 tafsir ayat ke-29
-
قُلۡ اَرَءَيۡتُمۡ اِنۡ اَصۡبَحَ مَآؤُكُمۡ غَوۡرًا فَمَنۡ يَّاۡتِيۡكُمۡ بِمَآءٍ مَّعِيۡنٍQul ara'aytum in asbaha maaa'ukum ghawran famai yaatiikum bimaaa'im ma'iin30. Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?"Juz ke-29 tafsir ayat ke-30
Dalam Islam, menuntut ilmu tidak hanya dianggap sebagai anjuran, tetapi juga kewajiban yang membawa keberkahan dan kemuliaan. Begini penjelasannya.
Pada dasarnya Islam sendiri telah mengatur berbagai hal terkait kehidupan sosial manusia, baik terhadap umat yang satu agama maupun antar umat beragama.
Apabila seseorang meninggal dan hanya mempunyai satu orang saudara kandung perempuan ataupun seayah, maka ahli waris mendapat separo harta peninggalan, bila ternyata pewaris tidak mempunyai ayah atau anak.
Buya Hamka menjelaskan, kata Al Masih sebagai gelar dari Isa anak Maryam adalah kalimat Ibrani yang di-Arabkan. Asal katanya ialah Masyika, yang asal artinya ialah yang diurapi dengan minyak.
Dalam Al-Quran surat Al Maidah ayat 48 Allah SWT menegaskan bahwa sebelum Al-Quran, telah diturunkan kitab-kitab lain seperti Zabur, Taurat, dan Injil.