5 Kiat Agar Khusyuk dalam Salat
A
A
A
Ibadah salat merupakan kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman. Salat merupakan rukun Islam kedua setelah menyatakan kalimat syahadat.
Salat juga menjadi pembatas (pembeda) antara antara orang mukmin dan kaum kuffaro. Bahkan Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, “Tidaklah disebut muslim bagi orang yang meningalkan salat”. (Baca Juga: Inilah Keutamaan Salat Berjamaah)
Dalam Alquran, Allah berfirman, “Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS Al-Baqarah: 45)
Untuk menggapai agar salat khusyuk tentu punya cara dan kiat-kiatnya. Mereka yang khusyuk dalam salatnya sangat beruntung. Selain bisa menghadirkan hatinya untuk Allah, mereka akan menikmati ibadah itu sehingga tidak ada beban dalam menjalankannya. (Baca Juga: Lupa Salat karena Tertidur, Ini Kata Quraish Shihab)
Imam Al-Ghozali dalam Kitabnya Bidayatul Hidayah menyampaikan beberapa tips agar bisa khusyuk dalam salat.
1. Muliakan Adab Salat
Apabila engkau telah selesai membersihkan kotoran dan najis yang terdapat di badan, pakaian, dan tempat salat, juga engkau telah menutup aurat dari pusar sampai dengkul, maka berdirilah menghadap ke arah kiblat. Berdirilah dengan kaki yang lurus, tapi tidak dirapatkan sedangkan engkau berada dalam posisi tegak. Lalu bacalah Surat An-Naas guna berlindung dari setan yang terkutuk.
2. Buang Segala Bisikan dan Was-was
Buanglah segala bisikan dan rasa was-was. Perhatikan kepada siapa engkau sedang menghadap dan bermunajat sekarang. Hendaknya engkau malu untuk bermunajat kepada Tuhan dengan hati yang lalai dan dada yang penuh dengan bisikan dunia beserta kebejatan syahwat.
3. Sembahlah Allah Seakan-akan Engkau Melihat-Nya
Sadarlah bahwa Allah SWT mengetahui semua yang tersembunyi di dalam dirimu dan melihat hatimu. Allah hanya menerima salatmu sesuai dengan kadar kekhusyukan, ketundukan, dan ketawaduanmu. Sembahlah Allah dalam salatmu seakan-akan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.
4. Hadirkan Hati
Jika hatimu tidak hadir dan anggota badanmu tidak bisa tenang maka hal itu disebabkan engkau tidak betul-betul mengenal keagungan-Nya. Maka nayangkanlah jika ada seorang saleh di antara keluargamu yang melihatmu ketika engkau salat. Pada saat itu, pasti hatimu akan khusyuk dan anggota badanmu akan tenang. Lalu, tanyakan pada dirimu, “wahai jiwa yang buruk, tidakkah engkau malu kepada Pencipta dan Tuanmu?”
5. Jika Hati Masih Lalai, Perbanyak Istighfar
Apabila engkau mampu salat khusyuk dan tenang karena dilihat seorang hamba yang hina, sementara engkau mengetahui bahwa Allah melihatmu tapi engkau tak takut pada keagungan-Nya, betapa durhakanya perbuatan itu. Obatilah hatimu karena salatmu hanyalah saat engkau sadar kepadanya. Adapun salat yang engkau kerjakan dengan hati yang lalai dan lupa, maka ia butuh istigfar dan perenungan.
Kemudian Imam Al-Ghozali memberikan nasihat, manakala hatimu sudah hadir, jangan lupa mengucapkan iqamah kalau engkau salat sendirian. Tapi, jika engkau menunggu datangnya jamaah yang lain hendaknya engkau melakukan adzan lalu iqamah.
Salat juga menjadi pembatas (pembeda) antara antara orang mukmin dan kaum kuffaro. Bahkan Khalifah Umar bin Khattab pernah berkata, “Tidaklah disebut muslim bagi orang yang meningalkan salat”. (Baca Juga: Inilah Keutamaan Salat Berjamaah)
Dalam Alquran, Allah berfirman, “Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS Al-Baqarah: 45)
Untuk menggapai agar salat khusyuk tentu punya cara dan kiat-kiatnya. Mereka yang khusyuk dalam salatnya sangat beruntung. Selain bisa menghadirkan hatinya untuk Allah, mereka akan menikmati ibadah itu sehingga tidak ada beban dalam menjalankannya. (Baca Juga: Lupa Salat karena Tertidur, Ini Kata Quraish Shihab)
Imam Al-Ghozali dalam Kitabnya Bidayatul Hidayah menyampaikan beberapa tips agar bisa khusyuk dalam salat.
1. Muliakan Adab Salat
Apabila engkau telah selesai membersihkan kotoran dan najis yang terdapat di badan, pakaian, dan tempat salat, juga engkau telah menutup aurat dari pusar sampai dengkul, maka berdirilah menghadap ke arah kiblat. Berdirilah dengan kaki yang lurus, tapi tidak dirapatkan sedangkan engkau berada dalam posisi tegak. Lalu bacalah Surat An-Naas guna berlindung dari setan yang terkutuk.
2. Buang Segala Bisikan dan Was-was
Buanglah segala bisikan dan rasa was-was. Perhatikan kepada siapa engkau sedang menghadap dan bermunajat sekarang. Hendaknya engkau malu untuk bermunajat kepada Tuhan dengan hati yang lalai dan dada yang penuh dengan bisikan dunia beserta kebejatan syahwat.
3. Sembahlah Allah Seakan-akan Engkau Melihat-Nya
Sadarlah bahwa Allah SWT mengetahui semua yang tersembunyi di dalam dirimu dan melihat hatimu. Allah hanya menerima salatmu sesuai dengan kadar kekhusyukan, ketundukan, dan ketawaduanmu. Sembahlah Allah dalam salatmu seakan-akan engkau melihat-Nya. Apabila engkau tak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.
4. Hadirkan Hati
Jika hatimu tidak hadir dan anggota badanmu tidak bisa tenang maka hal itu disebabkan engkau tidak betul-betul mengenal keagungan-Nya. Maka nayangkanlah jika ada seorang saleh di antara keluargamu yang melihatmu ketika engkau salat. Pada saat itu, pasti hatimu akan khusyuk dan anggota badanmu akan tenang. Lalu, tanyakan pada dirimu, “wahai jiwa yang buruk, tidakkah engkau malu kepada Pencipta dan Tuanmu?”
5. Jika Hati Masih Lalai, Perbanyak Istighfar
Apabila engkau mampu salat khusyuk dan tenang karena dilihat seorang hamba yang hina, sementara engkau mengetahui bahwa Allah melihatmu tapi engkau tak takut pada keagungan-Nya, betapa durhakanya perbuatan itu. Obatilah hatimu karena salatmu hanyalah saat engkau sadar kepadanya. Adapun salat yang engkau kerjakan dengan hati yang lalai dan lupa, maka ia butuh istigfar dan perenungan.
Kemudian Imam Al-Ghozali memberikan nasihat, manakala hatimu sudah hadir, jangan lupa mengucapkan iqamah kalau engkau salat sendirian. Tapi, jika engkau menunggu datangnya jamaah yang lain hendaknya engkau melakukan adzan lalu iqamah.
(rhs)