Makna Kesempurnaan Puasa Menurut Imam al-Ghazali

Sabtu, 25 April 2020 - 02:10 WIB
loading...
Makna Kesempurnaan Puasa Menurut Imam al-Ghazali
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bertakwasebagaimana yang dicantumkan oleh Allah dalam Q.S Al Baqarah [2]: 183. Ilustrasi/SINDOnews
A A A
BAGI Imam Al Ghazali, puasa tidak cukup hanya dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri saja. Orang yang berpuasa hendaknya juga harus menahan anggota tubuh mereka lainnya dari perkara-perkara yang dimurkai oleh Allah SWT. Dengan begitu, dalam menjalankan puasa, yang didapat bukanlah haus dan lapar semata melainkan pahala yang berlipat ganda.

Sebagaimana Hadist yang Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Abi Hurairah:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ

Dari Abi Hurairah, ia berkata, telah bersada Rasulullah SAW: tiap amalan anak adam akan dilipat gandakan sepuluh kebaikan semisalnya hingga tujuh ratus kali lipat. Berfirman Allah Ta’la kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku dan Aku yang yang akan membalasnya” (HR Muslim)

Dalam kitab Minhajul ‘Abidin, Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa kesempurnaan puasa yang akan didapat oleh orang yang berpuasa selain menahan diri mereka dari makan, minum, dan jima’ adalah juga dengan menahan seluruh anggota tubuh dari perkara-perkara yang dimurkai oleh Allah SWT.

Seseorang yang berpuasa hendaknya memelihara pandangan, memelihara telinga, memelihara lidah, memelihara tangan dan kaki, serta memelihara perut dari perkara-perkara yang dimurkai oleh Allah SWT.

Selanjutnya Ihya’ Ulumuddin, Imam Al Ghazali mengajarkan kita cara-cara memelihara anggota tubuh dari perkara-perkara yang bisa mendatangkan murka Allah:

Pertama, menjaga mata
Menurut Imam Al Ghazali adalah dengan cara menundukkan pandangan terhadap perkara yang tercela dan yang dimurkai oleh Allah. Begitu juga menahan pandangan yang bisa menyibukkan hati sehingga melalaikan dari berzikir kepada Allah SWT.

Kedua, menjaga lisan
Menurut Iman Al Ghazali adalah dengan menahan lidah dari dusta, ghibah, adu domba, ucapan kotor, perkataan yang tak berguna, perseteruan, dan berbantah-bantahan.

Imam Al Ghazali mengatakan “sebaiknya adalah dengan memperbanyak diam, zikir dan membaca Al Qur’an”

Ketiga, menjaga pendengaran
Cara menjaganya adalah dengan menahan dari perkara-perkara yang dicela ketika didengarkan. Adapun perkara yang tercela untuk didengarkan adalah perkara yang tercela/dilarang untuk diucapkan. Maka perkara yang tercela ketika diucapkan, maka tercela juga untuk didengarkan.

Menahan anggota lain seperti tangan, kaki dari perkara yang diharamkan. Begitu juga dengan perut, harus menjaganya dari makanan yang syubuhat ketika berbuka.

Tidak berlebih-lebihan ketika berbuka sekalipun makanan yang dimakan tersebut adalah makanan yang halal. Kata Imam Al Ghazali “memenuhi perut dengan makanan adalah perkara yang sangat dibenci oleh Allah sekalipun dari makanan yang halal.”

Selanjutnya, marilah kita menjalankan ibadah puasa kita dengan sesempurna mungkin, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang bertakwa sebagaimana yang dicantumkan oleh Allah dalam Q.S Al Baqarah [2]: 183. Wa Allahu Subhanhu Wa Ta’ala A’lam..
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2090 seconds (0.1#10.140)