Tausiyah AA Gym: Ramadhan Jangan Sibuk dengan Penilaian Orang

Selasa, 14 Mei 2019 - 20:49 WIB
Tausiyah AA Gym: Ramadhan Jangan Sibuk dengan Penilaian Orang
Tausiyah AA Gym: Ramadhan Jangan Sibuk dengan Penilaian Orang
A A A
KH Abdullah Gymnastiar (Founder Daarut Tauhid) menyampaikan kuliah dhuha di Masjid Asy-Syarif, kompleks Sekolah Islam Al-Azhar, BSD, Tangerang Selatan, baru-baru ini.

Kata kiyai yang akrab disapa Aa Gym ini, amal itu ada yang sah, ada yang diterima. Amal yang sah belum tentu diterima, tapi amal yang diterima sudah tentu sah. Sama seperti salat banyak yang salat tapi tak khusyuk. Haji yang mabrur insya Allah sah.

"Bulan Ramadhan jangan sibuk dengan penilaian orang, tapi sibuk agar amal diterima Allah subhaanahu wa ta'ala," demikian tausiyah pembuka Aa Gym.

Aa Gym mengutip hadits Nabi dari Abu Hurairah RA, ia berkata, aku mendengar Rasulullaah SAW bersabda (yang artinya): "Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya.

Allah bertanya kepadanya: ‘Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ ia menjawab: ‘aku berperang semata-mata karena engkau sehingga aku mati syahid.’ Allah berfirman: ‘engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka.”

Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca Alqur'an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: ‘amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ ia menjawab: ‘aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca Alqur'an hanyalah karena engkau.’

Allah berkata: ‘engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca Alqur'an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca Alqur'an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’

Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya: ‘apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?’ dia menjawab: ‘aku tidak pernah meninggalkan sadaqah dan infaq pada jalan yang engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena engkau.’

Allah berfirman: ‘Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (Malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.”
(HR Muslim)

"Tidak kurang beraninya, tidak kurang perjuangannya, tidak kurang amalnya, yang membuat tidak diterima hanya satu, hatinya lebih ingin dipuji oleh manusia dibanding oleh Allah. Jadi jangan main-main dengan hati," kata A Gym.

Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang lalu akan diampuni." (HR. Al-Bukhari, Muslim)

Artinya, yakin puas ini perintah Allah, bukan perintah orang, atau perintah kantor. I'tishab itu hanya mencari ganjaran di sisi Allah dan hanya itu yang dicari.

Jadi Ramadhan ini yang paling dahsyat adalah kita diampuni oleh Allah. Coba di bulan Ramadhan bulan yang mulia, ada 10 malam terakhir yang mulia, ada 1 malam yang top malam lailatul qadar. Kita disuruh do'a. Do'anya apa? "Wahai Allah, sesungguhnya engkau maha pemberi maaf lagi maha pemurah, engkau suka memberi maaf, maka maafkanlah aku." (HR Tirmidzi)

Ramadhan bulan keselamatan, perbaiki salat. Shaum itu bisa menjaga dari yang menjerumuskan. "Gak mau lihat gosip. Mulut rem. Shaum membuat kita terbentengi dari perbuatan buruk. Tapi gak cukup, selain noda yang ada harus dihapus dengan salat salah satunya," kata Aa Gym.

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad)

Kata Aa Gym, amalan sesudah taubat perbanyak istighfar. Salat Subuh jangan pulang sampai waktu syuruq, lalu salat isyraq, pahalanya itu seperti haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna. Kalau ada waktu banyakin salat.

“Perbanyak juga baca Alqur'an karena Ramadhan bulan Alqur'an. Pahala bacaan Alqur'an paling banyak saat salat. Bahkan ada ulama yang gak hafal saat salat lihat Alqur'an,” ajak Aa Gym.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2407 seconds (0.1#10.140)