Kisah Nabi Musa dan Nenek Tua Bani Israil Penghuni Surga
A
A
A
Berikut kisah Nabi Musa 'alaihissalam (AS) dan seorang nenek tua dari Bani Israil yang permintaannya dikabulkan Allah Ta'ala. Nenek tua itu mendapat kedudukan mulia di Surga karena memberitahu letak kuburan Nabi Yusuf 'alaihissalam kepada Nabi Musa.
Kisah ini diceritakan Syeikh Umar Sulaiman Al-Asyqor (Guru Besar Universitas Islam Yordania) dalam kitabnya "Kisah-kisah Shahih Seputar Para Nabi dan Rasul" yang menukil salah satu hadis Nabi Muhammad SAW .
Ketika itu Nabi Musa AS meminta kepada nenek tua supaya menunjukkan kuburan Nabi Yusuf AS untuk membawa jasadnya pada waktu dia keluar dari Mesir bersama Bani Israil. Sang nenek menolak kecuali dengan syarat bahwa dia harus menyertai Nabi Musa pada hari Kiamat di Surga.
Maka Allah Ta'ala mengabulkan apa yang dimintanya. Si nenek meraih derajat mulia sebagaimana para sahabat Nabi yang meminta demikian di antaranya Ukasyah bin Mihshan. Beliau memohon kepada Rasulullah SAW agar termasuk dalam 70.000 golongan manusia terpilih yang masuk surga tanpa hisab).
Wajah mereka seperti wajah rembulan di malam purnama. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak meludah. Lalu Rasulullah menyampaikan kepada Ukasyah bahwa dia adalah satu dari mereka. Termasuk juga Abu Bakar RA yang dipanggil dari segala pintu Surga. Termasuk pula sahabat yang memohon kepada Rasulullah agar bisa menemaninya di Surga, lalu beliau bersabda kepadanya: "Bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud."
Berikut Nash Hadisnya:
Imam Hakim meriwayatkan dalam Mustadrak dari Abu Musa bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mendatangi seorang Badui. Maka beliau bersabda kepadanya, "Wahai Badui, katakan keperluanmu." Dia menjawab, "Ya Rasulullah, seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang diperah oleh keluargaku." Ini diucapkannya dua kali.
Rasulullah berkata kepadanya, "Mengapa kamu tidak seperti nenek tua Bani Israil?" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa nenek tua Bani Israil itu?"
Rasulullah pun menjawab, "Sesungguhnya Musa hendak berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat di jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata kepadanya, 'Kami katakan kepadamu bahwa Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan jasadnya bersama kami." Musa bertanya, "Siapa di antara kalian yang mengetahui kuburan Yusuf?"
Mereka menjawab, "Yang tahu di mana kuburan Yusuf hanyalah seorang perempuan tua Bani Israil." Musa memintanya agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya, "Tunjukkan padaku di mana kubur Yusuf." Perempuan itu menjawab, "Aku tidak mau hingga aku menemanimu di Surga."
Nabi Musa tidak menyukai permintaannya, maka dikatakan kepadanya, "Kabulkan permintaannya." Musa pun memberikan apa yang diminta. Lalu perempuan itu mendatangi sebuah danau dan berkata, "Kuraslah airnya." Ketika air telah surut, perempuan itu berkata, "Galilah di sini." Begitu mereka menggali, mereka menemukan kuburan Yusuf. Begitu jasad Nabi Yusuf diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat nyata seperti cahaya pada siang hari." (HR Hakim dalam Mustadrak (2/624), No. 4088. Dia berkata, hadis ini sanadnya sahih, dan keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.
Hikmah dari Kisah Ini
Rasulullah SAW menyampaikan kisah nenek Bani Israil ini setelah bertemu seorang Badui. Ketika Rasulullah menanyakan hajatnya, si Badui meminta sedikit harta benda dunia, berupa seekor unta betina dengan pelananya sebagai tunggangan dan domba betina yang bisa diandalkan susunya.
Rasulullah merasa permintaan dan hajat si Badui itu telalu remeh, maka beliau menyampaikan hadis tentang perempuan tua Bani Israil yang meminta derajat tinggi kepada Nabi Musa. Sebuah peluang emas yang tidak disia-siakan sang nenek. Berbeda dengan permintaan si Badui yang meminta harta dunia ketika bertemu Rasulullah.
Seandainya si Badui meminta kepada Rasulullah SAW seperti permintaan nenek Bani Israil itu apalagi Rasulullah membuka peluang meminta untuknya, niscaya beruntunglah ia. Sebab doa Rasulullah SAW mustajab.
Rasulullah memberitakan bahwa persyaratan yang diminta oleh nenek tua itu kepada Nabi Musa untuk bisa menemaninya di Surga adalah karena dia mengetahui satu ilmu yang tidak diketahui oleh siapa pun dari Bani Israil. Dia mengetahui tempat kubur Nabi Yusuf.
Dan Nabi Yusuf telah mengambil janji kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya dari kalangan Bani Israil agar membawa jasadnya bersama mereka manakala mereka keluar dari bumi Mesir ke Tanah Suci (Baitul Maqdis).
Ketika Allah mengizinkan Nabi Musa dan kaumnya agar keluar, mereka tersesat. Musa terheran-heran karenanya. Dia meyakini bahwa pasti ada rahasia dalam urusan ini. Dia bertanya kepada orang-orang yang bersamanya tentang apa yang terjadi. Maka ulama Bani Israil menyampaikan janji yang diambil Nabi Yusuf
kepada bapak mereka.
Pada saat itu Musa bertanya tentang kuburan Yusuf agar bisa melaksanakan permintaannya. Tetapi tidak seorang pun mengetahui kuburnya kecuali nenek tua tua Bani Israil itu. Nabi Musa meminta kepadanya untuk menunjukkan kubur Yusuf. Si nenek tua ini memberi tahu dengan syarat diberi derajat mulia bisa menemani Nabi Musa di surga kelak. Allah Ta'ala pun mewahyukan kepada Nabi Musa supaya mengabulkan permintaannya.
Barangsiapa meminta perkara-perkara yang tinggi, niscaya Allah mengabulkan permintaannya, meskipun dia tidak mencapai derajat orang-orang yang berhak meraih derajat itu. Orang yang mencari Syahadah dengan benar, niscaya Allah menyampaikannya derajat orang-orang yang mati syahid, walaupun dia mati di atas tempat tidurnya.
Orang yang meminta derajat ulama atau orang-orang yang dermawan, niscaya Allah menyampaikannya pada derajat mereka, walaupun tidak beramal seperti amal mereka. Subhanallah, semoga kita termasuk golongan beruntung sebagaimana nenek tua Bani Israil dan para sahabat Nabi yang dijamin masuk surga atas kehendak dan izin Allah Ta'ala. Aamin Allahumma Aamin.
Kisah ini diceritakan Syeikh Umar Sulaiman Al-Asyqor (Guru Besar Universitas Islam Yordania) dalam kitabnya "Kisah-kisah Shahih Seputar Para Nabi dan Rasul" yang menukil salah satu hadis Nabi Muhammad SAW .
Ketika itu Nabi Musa AS meminta kepada nenek tua supaya menunjukkan kuburan Nabi Yusuf AS untuk membawa jasadnya pada waktu dia keluar dari Mesir bersama Bani Israil. Sang nenek menolak kecuali dengan syarat bahwa dia harus menyertai Nabi Musa pada hari Kiamat di Surga.
Maka Allah Ta'ala mengabulkan apa yang dimintanya. Si nenek meraih derajat mulia sebagaimana para sahabat Nabi yang meminta demikian di antaranya Ukasyah bin Mihshan. Beliau memohon kepada Rasulullah SAW agar termasuk dalam 70.000 golongan manusia terpilih yang masuk surga tanpa hisab).
Wajah mereka seperti wajah rembulan di malam purnama. Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak meludah. Lalu Rasulullah menyampaikan kepada Ukasyah bahwa dia adalah satu dari mereka. Termasuk juga Abu Bakar RA yang dipanggil dari segala pintu Surga. Termasuk pula sahabat yang memohon kepada Rasulullah agar bisa menemaninya di Surga, lalu beliau bersabda kepadanya: "Bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud."
Berikut Nash Hadisnya:
Imam Hakim meriwayatkan dalam Mustadrak dari Abu Musa bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) mendatangi seorang Badui. Maka beliau bersabda kepadanya, "Wahai Badui, katakan keperluanmu." Dia menjawab, "Ya Rasulullah, seekor unta betina dengan pelananya dan domba betina yang diperah oleh keluargaku." Ini diucapkannya dua kali.
Rasulullah berkata kepadanya, "Mengapa kamu tidak seperti nenek tua Bani Israil?" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa nenek tua Bani Israil itu?"
Rasulullah pun menjawab, "Sesungguhnya Musa hendak berjalan membawa Bani Israil, tetapi dia tersesat di jalan. Maka para ulama Bani Israil berkata kepadanya, 'Kami katakan kepadamu bahwa Yusuf mengambil janji-janji Allah atas kami, agar kami tidak pergi dari Mesir sehingga kami memindahkan jasadnya bersama kami." Musa bertanya, "Siapa di antara kalian yang mengetahui kuburan Yusuf?"
Mereka menjawab, "Yang tahu di mana kuburan Yusuf hanyalah seorang perempuan tua Bani Israil." Musa memintanya agar dihadirkan. Musa berkata kepadanya, "Tunjukkan padaku di mana kubur Yusuf." Perempuan itu menjawab, "Aku tidak mau hingga aku menemanimu di Surga."
Nabi Musa tidak menyukai permintaannya, maka dikatakan kepadanya, "Kabulkan permintaannya." Musa pun memberikan apa yang diminta. Lalu perempuan itu mendatangi sebuah danau dan berkata, "Kuraslah airnya." Ketika air telah surut, perempuan itu berkata, "Galilah di sini." Begitu mereka menggali, mereka menemukan kuburan Yusuf. Begitu jasad Nabi Yusuf diangkat dari tanah, jalanan langsung terlihat nyata seperti cahaya pada siang hari." (HR Hakim dalam Mustadrak (2/624), No. 4088. Dia berkata, hadis ini sanadnya sahih, dan keduanya (Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya.
Hikmah dari Kisah Ini
Rasulullah SAW menyampaikan kisah nenek Bani Israil ini setelah bertemu seorang Badui. Ketika Rasulullah menanyakan hajatnya, si Badui meminta sedikit harta benda dunia, berupa seekor unta betina dengan pelananya sebagai tunggangan dan domba betina yang bisa diandalkan susunya.
Rasulullah merasa permintaan dan hajat si Badui itu telalu remeh, maka beliau menyampaikan hadis tentang perempuan tua Bani Israil yang meminta derajat tinggi kepada Nabi Musa. Sebuah peluang emas yang tidak disia-siakan sang nenek. Berbeda dengan permintaan si Badui yang meminta harta dunia ketika bertemu Rasulullah.
Seandainya si Badui meminta kepada Rasulullah SAW seperti permintaan nenek Bani Israil itu apalagi Rasulullah membuka peluang meminta untuknya, niscaya beruntunglah ia. Sebab doa Rasulullah SAW mustajab.
Rasulullah memberitakan bahwa persyaratan yang diminta oleh nenek tua itu kepada Nabi Musa untuk bisa menemaninya di Surga adalah karena dia mengetahui satu ilmu yang tidak diketahui oleh siapa pun dari Bani Israil. Dia mengetahui tempat kubur Nabi Yusuf.
Dan Nabi Yusuf telah mengambil janji kepada orang-orang yang ada di sekelilingnya dari kalangan Bani Israil agar membawa jasadnya bersama mereka manakala mereka keluar dari bumi Mesir ke Tanah Suci (Baitul Maqdis).
Ketika Allah mengizinkan Nabi Musa dan kaumnya agar keluar, mereka tersesat. Musa terheran-heran karenanya. Dia meyakini bahwa pasti ada rahasia dalam urusan ini. Dia bertanya kepada orang-orang yang bersamanya tentang apa yang terjadi. Maka ulama Bani Israil menyampaikan janji yang diambil Nabi Yusuf
kepada bapak mereka.
Pada saat itu Musa bertanya tentang kuburan Yusuf agar bisa melaksanakan permintaannya. Tetapi tidak seorang pun mengetahui kuburnya kecuali nenek tua tua Bani Israil itu. Nabi Musa meminta kepadanya untuk menunjukkan kubur Yusuf. Si nenek tua ini memberi tahu dengan syarat diberi derajat mulia bisa menemani Nabi Musa di surga kelak. Allah Ta'ala pun mewahyukan kepada Nabi Musa supaya mengabulkan permintaannya.
Barangsiapa meminta perkara-perkara yang tinggi, niscaya Allah mengabulkan permintaannya, meskipun dia tidak mencapai derajat orang-orang yang berhak meraih derajat itu. Orang yang mencari Syahadah dengan benar, niscaya Allah menyampaikannya derajat orang-orang yang mati syahid, walaupun dia mati di atas tempat tidurnya.
Orang yang meminta derajat ulama atau orang-orang yang dermawan, niscaya Allah menyampaikannya pada derajat mereka, walaupun tidak beramal seperti amal mereka. Subhanallah, semoga kita termasuk golongan beruntung sebagaimana nenek tua Bani Israil dan para sahabat Nabi yang dijamin masuk surga atas kehendak dan izin Allah Ta'ala. Aamin Allahumma Aamin.
(rhs)