Gus Qayyum: Jaga Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perbedaan

Selasa, 17 Desember 2019 - 05:25 WIB
Gus Qayyum: Jaga Ukhuwah...
Gus Qayyum: Jaga Ukhuwah Islamiyah di Tengah Perbedaan
A A A
Ulama asal Rembang, Jawa Tengah, KH Abdul Qayyum Mansur (Gus Qayyum) mengajak umat Islam agar menjaga ukhuwah Islamiyah di tengah fitnah perbedaan yang terjadi saat ini.

Dalam ceramahnya di Masjid Raya Bintaro Tangerang Selatan, belum lama ini, Gus Qayyam meminta umat Islam meminimalkan konflik sebagai wujud ukhuwah yang diharapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW).

Gus Qayyum mengatakan, ukhuwah itu adalah persaudaraan yang muncul dari panggilan iman dan kemudian panggilan iman ini menjadi energi yang menyadarkan bahwa kita ini di bawah sahabat kita. Di dalam Alqur'an , saudara dalam kata jamak ikhwan berulang sebanyak 28 kali. Kata ikhwah itu terdapat hanya 7 kali.

Alqur'an berbicara tentang saudara bahwa persaudaraan itu bisa menjadi saudara ukhuwah yang kuat karena nikmat. Nikmat membawa persaudaraan sebagaimana firman-Nya:

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allaah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS. Ali-'Imran: 103)

"Kita menjadi saudara karena nikmat Allah Ta'ala. Biasanya orang kalau sama-sama mendapat nikmat tidak bermusuhan. Kenapa kita mudah tersinggung? Karena kurangnya waktu kita mengingat nikmat Allah. Perbuatan yang mengundang dimusuhi manusia juga dibenci oleh Allah Ta'ala," kata Gus Qayyum yang juga Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem Rembang itu.

Allah Ta'ala berbicara tentang manusia bukan hanya di dunia. Ketika perkara itu bersifat ukhrawi, Alqur'an masih bicara penyakit manusia. Penyakit dendam dicabut sampai ke akarnya ketika masuk surga sebagaimana Allah berfirman:
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ

"Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan." (QS. Al-Hijr: 47)

"Orang dibersihkan dari dendam 100% kalau sudah masuk surga. Logikanya kalau mau bersaudara harus mengurangi rasa dendam," terang Gus Qayyum.

Ada seorang ahli tafsir dari Mesir, Syeikh Mutawali Asy-Sya'rawi mengatakan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib pernah berperang dengan sahabat. Ada yang bilang Thalhah bin Ubaidillah gak akan masuk surga bersamamu. Ada orang yang memanas-manasi Sayyidina Ali.

Apa kata Sayyidina Ali? Jangan begitu, orang yang masuk surga akan dihilangkan dendamnya. Jadi musuhnya yang dulu bermusuhan juga sama-sama sasuk surga. Itu ada di tafsir Syeikh Mutawali Asy-Sya'rawi.

Analogi yang kedua dari Ibnul Jauzi dalam tafsirnya menyatakan, Rasulullah SAW ketika hendak salat, salah seorang sahabat buang angin (kentut maaf), maka Rasulullah mengatakan yang merasa buang angin agar berwudhu lagi untuk bisa salat. Diulangi lagi. Terdiam semua karena malu diketahui kalau dia yang kentut.

Maka muncullah orang cerdas, yaitu Sayyidina Abbas, pamannya Rasulullah SAW. Beliau bilang kalau tidak ada yang mengaku semuanya harus berwudhu. Akhirnya semua wudhu dan tidak diketahui siapa yang kentut. Inilah ukhuwah (persaudaraan).

Ada satu Buku Adabul Ikhtilaf dari Imam Ahmad bin Hanbal yang diikuti saudara kita Salafi. Imam Ahmad bin Hanbal pernah ikut prosesi jenazah, setelah dikubur ada orang tuna netra membaca Qur'an di makam mayyit yang baru meninggal.

Apa kata Imam Ahmad? Ini bid'ah. Orang yang membaca Qur'an di kuburan ditegur oleh Imam Ahmad bin Hanbal. Keluar dari area kuburan, ada orang yang bicara kepada Imam Ahmad bin Hanbal, tahu gak ada seorang Mubassir? Oh iya tahu. Ayahnya namanya kalau tidak salah Ala atau Abdurrahman. Dia pernah berwasiat kalau saya sudah meninggal bacakan pembuka dan penutup Surah Al-Baqarah di bagian kepala kuburan saya.

Imam Ahmad bin Hanbal menerima dan meminta tolong dipanggilkan orang tuna netra tadi agar melanjutkan bacaannya. Begitulah akhlak dan ukhuwah, Beliau menerima perbedaan tanpa tanya dalilnya.

Imam Syafi'i yang diikuti sebagian besar orang di Indonesia pernah berziarah kepada Imam Abu Hanifah. Beliau menjaga etika tidak membaca Qunut karena tahu semasa hidupnya Imam Abu Hanifah tidak membaca Qunut. Begitulah persaudaraan. Inilah orang berilmu.

"Jadi ilustrasi seperti ini harus kita camkan agar tidak mudah fanatisme dan egois. Energi ummat Islam jangan mudah terkuras. Kita jangan bermusuhan, tapi jaga ukhuwah Islamiyah. Maka dalam Alqur'an untuk menimbulkan ukhuwah itu agar melatih mendoakan selain kita," terang Gus Qayyum.

Muhammad Abdurrauf menceritakan ada ulama Abu Ishaq As-Shirrazi dari Iraq mimpi bertemu Rasulullah SAW. Ya Rasulullah, ajarkan kami kalimat doa. Apa kata Rasulullah? "Doakan selain kamu nanti kamu akan diberikan keselamatan oleh Allah Ta'ala."

Ada dokter di Mesir Dr Ali Fikri menulis Buku Al-Insan tentang anatomi tubuh manusia dihubungkan dengan Alqur'an. Dalam karyanya yang lain ia menjelaskan kestabilan jiwa bisa menimbulkan ukhuwah, bisa menguatkan persaudaraan.

Di akhir ceramahnya, Gus Qayyum menyampaikan satu Hadis Nabi yang sangat populer. Semoga kita bisa mengamalkannya. Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ “لاَ تَدْخُلُوا الجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلا تُؤْمِنُوا حَتىَّ تحَابُّوا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَئٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحاَبَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلاَم بَيْنَكُم” رَوَاهُ مُسْلِمٌ

"Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman. Dan kalian tidak disebut beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang apabila kalian melakukannya, kalian pasti saling mencintai? Sebarkanlah Salam di antara kalian." (HR. Muslim).

Berikut rekaman ceramah Gus Qayyum di Masjid Raya Bintaro Jaya Tangerang Selatan yang diunggah akun Youtube "Ruang Santri tv".
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1873 seconds (0.1#10.140)